Pendidikan Munawir Sjadzali ISLAM POLITIK DAN PROSES ADAPTASI DI INDONESIA

pada Kabinet Pembangunan IV - , dan pada Kabinet Pembangunan V - . Prof. Dr. Munawir Sjadzali M.A yang dikenal sebagai seorang diplomat, birokrat, pendidik, dan sekaligus sebagai pemikir, telah berpulang ke rahmatullah pada hari Jum`at, Juli di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, akibat serangan penyakit stroke dan kompilasi dari beberapa penyakit lainnya.

B. Pendidikan Munawir Sjadzali

Munawir Sjadzali kecil menerima pengajaran dan pendidikan dari ayahnya sendiri, kemudian ia juga mendapatkan pengajaran dan pendidikan dari Sekolah Rakyat selama tiga tahun, kemudian dari Pondok Pesantren dan Madrasah, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasatul Islam, dan Madrasah Manba`ul Ulum 5 yang terletak di Solo. Ketika di Madrasah yang juga Pondok Pesantren Manbaul `Ulum inilah dia mulai belajar Bahasa Arab yang meliputi mata pelajaran Nahwu Imrithi, Mutammimah , dan Alfiyah, Shorof, Bayan, Ma`ani, Badi’, dan Arudl. Serta Theologis, Hadits, Tafsir Al Jalalain, Fiqih Fathul Qarib, Safinatunnajjah, Fathul Mu`in, Fathul Wahhab, dan Al Muhadzab, Ushul Fiqh Irsyadul Fuhul, 5 Manbaul Ulum dikenal sebagai perintis dan pelopor pembaharu pendidikan Islam modern secara selektif mempergunakan sistam pendidikan barat. Didirikan tahun oleh R. Adipati Sosrodiningrat dan R. Penghulu Tafsirul Anam. Pada mulanya, lembaga pendidikan ini hanya berbentuk pesantren tradisional, kemudian pada diadakan modernisasi dengan sistem kelas, dari kelas I sampai XI. Lihat Mahmud Yunus, Pendidikan Agama dan Pengembangan Pemikiran Keagamaan , Jakarta: Biro Hukum dan Humas Depag RI, , h. . dan Waroqot, Falaq, Balaghah, dan Ilmu Hitung. 6 Intelektualitas Munawir semakin teguh ketika pada masa berkarir dia tidak hanya menguasai bahasa Jawa, Melayu, dan Arab. Tetapi juga menguasai bahasa Inggris, dan Prancis. Pada tahun , Munawir berangkat ke Inggris untuk belajar ilmu politik di Universitas College of Sout West Of England, Exter. Dan sekembalinya dari Inggris, dia sempat ditempatkan di Direktorat Eropa, kemudian terlibat penuh dalam urusan kesekretariatan pada Konferensi Asia-Afrika yang diselenggarakan di kota Bandung pada awal tahun . Setelah konferensi Asia-Afrika selesai, dia diperbantukan di AtaseSekretaris III Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat. Kesempatan ini dia manfaatkan untuk melanjutkan studinya sambil meniti karir, sehingga pada Munawir menyandang gelar Master of Arts dalam Bidang Ilmu Politik di Universitas Goergetown dengan tesis “Indonesia’s Moslem Pasties and Their Political Concept”. Setelah mendapatkan gelar M.A, karirnya terus meroket, berpindah dari satu tugas ke tugas yang lain, sampai akhirnya oleh Presiden Soeharto dia diangkat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia selama dua periode, yakni pada Kabinet Pembangunan IV - , dan pada Kabinet Pembangunan V - . 6 Munawir Sjadzali, Pendidikan Agama dan Pengembangan Pemikiran Keagamaan, Jakarta: Biro Hukum dan Humas Depag RI, , h. Di sela-sela kesibukannya dalam melaksanakan tugas negara, dia juga dipercaya sebagai Guru Besar pada Program Pascasarjana IAIN, Jakarta. 7

C. Posisi Munawir Sjadzali Diantara Para Pemikir Islam Pada Masanya