Corak dan Pengaruh Pemikiran Munawir Sjadzali di Indonesia Karya-karya Munawir Sjadzali

kentara, yang ia pelajari secara akademis di AS, namun ia lebih menampilkan diri dan percaya diri sebagai seorang ahli fikih lulusan Manba’ul Ulum, Solo. Pendekatannya yang konfrontatif, antara lain karena ia mendapat dukungan politik yang kuat dari rezim Orde Baru yang berkuasa dan merasa sangat kuat otoritas politiknya itu, menyebabkan ia mendapatkan perlawanan yang sangat sengit sebagaimana dialami oleh Nurcholish Madjid, Ahmad Wahid dan Harun Nasution. Namun Munawir merasa sama sekali tegar untuk terus menerus mengemukakan pendapatnya yang “kontroversial” itu. Dalam menjalankan misinya, Munawir telah menulis berbagai artikel, ceramah dan pidato resmi sebagai Menteri Agama. Dalam setiap pidato, ceramah dan artikelnya, ia selalu bersikap polemis, buktiya telah mengundang komentar lisan maupun tulisan terutama dari tokoh-tokoh Islam. Jika dibandingkan dengan Nurcholis Madjid yang dikenal Kritis dan juga polemis itu, tokoh yang lebih muda itu jauh lebih santun. Disamping kritik, Nurcholis Madjid masih membawa dakwah yang memberikan semangat, yaitu semangat peradaban Islam. Tapi Munawir lebih mengarah kepada kritik dan perubahan. 9

D. Corak dan Pengaruh Pemikiran Munawir Sjadzali di Indonesia

Munawir Sjadzali adalah seorang pemikir yang lebih maju dari kebanyakan orang dimasanya, terbukti pada tahun -an seusai mengikuti Muktamar GPII Gerakan pemuda Islam Indonesia di Semarang. Munawir 9 Ibid, h. Sjadzali—yang seorang lulusan Madrasah Islam, Manba’ul Ulum—menulis sebuah buku kecil setebal halaman yang ternyata sangat orisinal mengenai pemerintahan dan negara Islam, dengan judul “Mungkinkah Negara Indonesia Bersendikan Islam?” 10 Tulisan yang mungkin kurang ia sadari pentingnya itu, dengan takdir Tuhan jatuh ketangan Bung Hatta. Karangan itu menarik perhatian Hatta, seorang cendekiawan nasionalis, dan salah seorang Proklamator Kemerdekaan RI yang menjabat Wakil Presiden RI pada waktu itu, sehingga mengundang anak muda itu untuk datang ke Jakarta dan menanyakan apa cita-citanya. Ternyata pemuda lulusan Madrasah itu berkeinginan untuk menjadi seorang diplomat. Maka ia pun atas rekomendasi Bung Hatta memasuki Departemen Luar Negeri, dan kemudian sambil berkerja sempat bersekolah d Kursus Diplomatik dan Konsuler Deplu dan dilanjutkannya di Universitas Exter, Inggris - . Sambil bekerja sebagai diplomat, ia sempat melanjutkan pelajarannya di bidang politik dan berhasil meraih gelar MA di Universitas Georgetown, AS, dengan tesis yang berjudul “Indonesia’s Muslim Parties and Their Political Consepts” sebuah tema yang aktual mengenai Islam Politik di Indonesia, sebuah tema yang ternyata dikembangkan lebih lanjut atara lain oleh Dr. A. Syafi’i Ma’arif, Dr. 10 Nafis, ed., Kontekstualisasi Ajaran Islam Tahun Prof. Dr. Munawir Sjadzali, M.A , h. . Bahtiar Effendy dan Dr. Masykuri Abdillah pada generasi berikutnya dalam disertasi mereka. 11

E. Karya-karya Munawir Sjadzali

Beberapa karya yang telah Munawir Sjadzali tulis mengenai beberapa bidang, mulai dari pengalamannya sebagai menteri agama, wawasan keislaman, ketatanegaraan, pendidikan agama, pemerintahan dan tentu saja tentang perkembangan pemikiran Islam. Adapun beberapa judul tulisan Munawir Sjadzali antara lain adalah sebagai berikut: . Mungkinkah Negara Indonesia Bersendikan Islam?. Semarang: Usaha Taruna, Partisipasi Umat Beragama dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Humas Departemen Agama RI, Peranan Ilmuan Muslim dalam Negara Pancasila. Jakarta: Depag RI, . Kebangkitan Kesadaran Beragama Sebagai Motifasi Kemajuan Bangsa. Jakarta: Departemen Agama RI, . Reaktualisasi Ajaran Islam”, Iqbal Abdurrouf Saimima ed. Polemik Reaktualisasi Ajaran Islam. Jakarta: Pustaka Panjimas, . Sjadzali, Munawir. Aspirasi Umat Islam terpenuhi Tanpa Partai Islam. Jakarta: Departemen Agama RI, 11 M Dawam Rahardjo, Pulangnya Si Anak Hilang: Posisi Munawir Sjadzali di Tengah Pemikiran Islam Kontemporer , dalam Islam, Komarudin Hidayat, Ahmad Gaus AF, ed., Negara dan Civil Society, Gerakan dan Pemikiran Islam Kontemporer Jakarta: Paramadina, , cet I, h. . Islam dan Tata Negara : Ajaran, Sejarah dan Pemikiran. Jakarta: UI Press, . Islam Realitas Baru dan Orientasi Masa Depan Bangsa. Jakarta: UI Press . Bunga Rampai wawasan Islam Dewasa Ini. Jakarta: UI Press. . “Dari Lembah Kemiskinan”, dalam Muhamad Wahyuni Nafis, dkk ed. Kontekstualisasi Ajaran Islam : Tahun Munawir Sjadzali. Jakarta: IPHI dan Paramadina, . . Ijtihad dan Kemaslahatan Umat”, dalam Haidar Bagir dan Syafiq Basri ed Ijtihad Dalam Sorotan. Bandung: Mizan, . Partisipasi umat beragama dalam pembinaan nasional. Munawir adalah seorang pemimpin pembaharu pemikiran Islam dan mempunyai banyak gagasan. Dialah yang menggagas pertemuan tahunan Menteri-Menteri Agama Negara Brunei Darussalam, Republik Indonesia, Malaysia dan Singapura. Ide dan gagasannya dalam kongres Menteri-Menteri Agama seluruh dunia di Jeddah pada tahun , telah diterima beberapa negara, sehingga diadakan empat kali pertemuan tahunan untuk meningkatkan pembaharuan pemikiran perihal Islam di kalangan negara anggota. Dalam pengabdiannya, ia telah mendapatkan sejumlah penghargaan, termasuk dari sejumlah negara sahabat. Antara lain, penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dan Satyalencana Karya Satya Kelas II dari Pemerintah Indonesia, Great Cordon of Merit dari Pemerintah Qatar, Medallion of the Order of Quwait-Special Class dari Kuwait, dan Heung in Medal-Second Class dari Korea Selatan. 55

BAB IV ISLAM DAN POLITIK MENURUT MUNAWIR SJADZALI