Landasan Teoritis Review Studi Terdahulu

dianalisa oleh penulis sehingga menjadi sebuah kesimpulan yang sesuai dengan informasi dan data-data yang didapatkan. d. Teknik penulisan skripsi Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada pedoman penulisan skripsi fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum FSH Universitas Islam Negri UIN Jakarta tahun .

E. Landasan Teoritis

Dalam sub bab ini, akan dibahas mengenai landasan teoritis mengenai kajian yang akan diteliti. Teori yang akan digunakan dalam kajian ini adalah agama dan negara, seperti yang dijelaskan dalam buku “Fikih Mazhab Negara”. LKIS, . Menurut buku ini, dalam hubungan agama dan negara terdapat tiga paradigma; Pertama, paradigma integralistik unified paradigm, yaitu dimana agama dan negara menyatu integrated. Wilayah agama meliputi politik atau negara. Dimana negara merupakan lembaga politik dan keagamaan sekaligus. Karenanya, menurut paradigma ini, kepala negara adalah pemegang kekuasaan agama dan kekuasaan politik. Paradigma ini kemudian melahirkan paham negara- agama, di mana kehidupan kenegaraan diatur dengan menggunakan prinsip- prinsip keagamaan, sehingga melahirkan konsep Islam din wa daulah Islam agama dan [sekaligus] negara. Sumber hukum positifnya adalah sumber hukum agama. Kedua , paradigma simbiotik symbiotic paradigm, dimana agama dan negara berhubungan secara simbiotik, yakni suatu hubungan yang bersifat timbal balik dan saling memerlukan. Dalam hal ini, agama memerlukan negara karena dengan negara, agama dapat berkembang. Sebaliknya negara juga memerlukan agama, karena dengan agama negara dapat berkembang dalam bimbingan etika dan moral-spiritual. Ketiga , paradigma sekularistik secularistic paradigm, paradigma ini menolak kedua paradigma diatas. Sebagai gantinya, paradigma sekularistik mengajukan pemisahan dis-paritas agama atas negara dan pemisahan negara atas agama. Konsep ad-dunya al-akhirah, ad-din ad dawlah atau umur ad-dunya umur ad-din didikhotomikan secara diametral. Dalam konteks Islam, paradigma ini menolak pendasaran negara kepada Islam, atau paling tidak, menolak determinasi Islam pada bentuk tertentu dari negara. 8

F. Review Studi Terdahulu

Mamur, TB Agus, pembaharuan pemikiran di Indonesia tahun -an; Studi Pemikiran Munawir Sjadzali. SPI, Adab IAIN Jakarta, Abdila, Reaktualisasi Ajaran Islam Analisis Pemikiran Muawir Sjadzali Tentang Waris, SJAS, Syariah IAIN Jakarta . 8 Marzuki Wahid dan Rumadi, Fikih Mazhab Negara, Kritik Atas Politik Hukum Islam di Indonesia Yogyakarta: LKIS, , h. - . Nilayatul Maula, Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep pembagian Waris laki-laki dan perempuan menurut Prof. Dr. Munawir Sjadzali. MA. PMH Syariah. UIN Syahid Jakarta, . Pembahasan skripsi lebih pada konsep waris Munawir. Oktari Liyus, Kontibusi Muawir Sjadzali dalam Peranan Islam dan Kaitanya dengan Politik di Indonesia. PPI, Ushuludin . Didalam skripsi ini dibahas mengenai titik sentral dari agenda reaktualisasi Munawir Sjadzali. Yaitu gagasan tentang konsep ijtihad. Serta lebih fokus pada keterlibatan Munawir Sjadzali dalam upaya mengembangkan misi untuk meyakinkan lembaga kemasyarakatan dan keagamaan untuk menjadikan pancasila sebagai Ideologinya. Dari paparan skripsi yang membahas tentang sosok Munawir Sjadzali di atas, penulis melihat belum ada yang menggali mengenai Islam dan politik dalam pemikiran politik Munawir Sjadzali.

G. Sistematika Penulisan