54
BAB III PARTAI DAN STABILITAS POLITIK
A. Partai Politik sebagai Bentuk Baru Pelembagaan Politik di
Turki
Perubahan institusional Turki telah memberikan berbagai dampak yang cukup signifikan dari berbagai elemen, jika memperhatikan segi sistem politik
dapat dijadikan argumen penting dalam membahas fenomena perubahan yang telah terjadi di Turki.
Partai politik adalah salah satu faktor yang memengaruhi proses perubahan menuju Turki modern pada umumnya. Pada faktanya, bahwa upaya pembentukan
lembaga politik berupa partai telah dilakukan sebelum republik Turki hadir. Partai politik secara terminologi mempunyai pandangan khusus terhadap
upaya perolehan kekuasaan. Hal ini senada seperti yang disampaikan Miriam Budiardjo bahwa partai politik sebagai suatu kelompok yang terorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan
politik – biasanya dengan cara konstitusional – untuk melaksanakan
kebijakasanaan-kekbijaksanaan mereka.
1
Atas definisi tersebut, maka salah satu faktor pendirian partai politik adalah dalam rangka memperoleh kekuasaan dan ataupun merebut kedudukan
politik.
1
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama: 2002, h. 161.
Sistem parlementer Turki
2
adalah sebagai sebuah mekanisme keseimbangan antara badan legislatif dengan eksekutif pada waktu itu.
3
Maka kekuatan sebuah partai besar pun menjadi pendukung terhadap keseimbangan
parlementer tersebut, ataupun dapat dilakukan dengan mekanisme koalisi dari berbagai politik.
4
Akan tetapi pada kasus Turki, dinamika partai pada saat itu tidak terjadi, sehingga sistem politik yang berjalan dalam pemerintahan di masa
Turki Usmani dapat dikatakan murni parlementer atau tetap bertumpu sebagai lembaga pengawas pemerintahan secara normatif. Walaupun demikian, sepertinya
kelahiran partai dapat dianggap sebagai manifestasi besar untuk perkembangan partai politik di Turki selanjutnya.
5
Beberapa partai kemudian lahir dengan latar belakang sebagai berikut; Pertama
, partai politik ditemukan Turki pada pertengahan abad ke sembilanbelas, dan dindikasikan memiliki beberapa perbedaan peraturan seperti
model partai politik yang telah dikenal di Eropa. “The Society of Zealots”,
kelompok konspirasi yang bertanggung jawab terhadap Kuleli Incident InsidenPeristiwa Kuleli,
6
yang bertujuan untuk penggulingan rezim Sultan
2
Turki Usmani telah memiliki pemerintahan parlementer pada tiga periode yang dimulai pada tahun 1876 sampai 1878, kemudian pada periode konstitusional kedua pada tahun 1908
sampai dengan 1920 dan yang ketiga tercatat pada pertemuan MNA di Ankara pada tahun 1920. Lihat, Lewis, The Emergence of Modern Turkey, h. 378.
3
Parlemen yang juga sebagai badan legislatif yang lahir dari pemerintahan Turki Usmani sempat terbentuk dengan dua unsur. Pertama, yang terpilih sebagai Chamber of Deputies Dewan
Perwakilan Daerah, kedua sebuah Senat yang dicalonkan oleh Sultan yang anggotanya tidak lebih dari sepertiga jumlah badan deputi yang terpilih. Lihat, Lewis, the Emergence of Modern Turkey,
h. 378.
4
Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, h. 210.
5
Berdasarkan pemaparan Lewis dalam bukunya The Emergence of Modern Turkey, yang dijelaskan pada sebuah sub bab tentang partai dan perlemen. Penulusuran historis yang dilakukan
oleh Lewis dari beberapa literature bahwa partai politik di Turki telah tumbuh bersamaan periodesasi sistem parlementer tersebut, kemudian ia kutip ke dalam bukunya. Atas dasar ilmiah
itu, maka kemudian praktis menjadi pijakan penulis terhadap analisa pertumbuhan partai politik yang berada di Turki. Lihat, Lewis, the Emergence of Modern Turkey, h. 378.
6
Diketahui dalam sejarah, bahwa perlawanan orang Turki liberal terhadap absolutisme, yang kemudian dikenal dengan InsidenPeristiwa Kuleli pada tahun 1859. Kelompok kecil
Abdul Majid I dengan cara pembunuhan.
7
Selain itu, partai yang kemudian hadir yaitu The New Ottoman Society Perkumpulan Usmani BaruYeni Osmanlilar
Orang-orang Usmani Muda di tahun 1865.
8
Merupakan kelompok patriot menghargai nilai-nilai Islam dan menjaga nilai-nilai tradisional Kerajaan Turki
Usmani yang liberal dan idealis, bersifat edukatif, persuasif, dan berpengaruh.
9
Perkumpulan rahasia yang berawal dari enam anggota, salah satu di antaranya adalah Namik Kemal. Dengan berkembangnya kelompok ini, mereka
mengusulkan konstitusi dan reformasi lainnya.
10
Kedua , pada tahun 1908, dikenal dengan periode Konstitusional Kedua,
pada saat itupun digelar pemilihan umum pada tahun yang sama.
11
Upaya revolusi yang dilakukan oleh Committee of Union and Progress CUP untuk
memaklumkan kembali Konstitusi 1876, kemudian CUP memegang kekuasaan politik.
12
Maka kekuasaan politik dan pemerintahan diserahkan kepada Turki Muda di bawah Partai Ittihad ve Terekki.
13
Satu-satunya organisasi partai yang ikut serta dalam pemilihan, selain CUP, adalah partai baru yang didirikan oleh
konspirator ini, yang kemudian hadir untuk menggulingkan dan upaya percobaan pembunuhan sultan Abdul Majid I. Kelompok ini berhasil ditemukan dan pemimpinnya dideportasi ke Asia
sebagai tahanan. Beberapa kalangan telah mendiskusikan kelompok tersebut, namun demikian, Jorga dan para pengamat lainnya menyatakan bahwa kelompok ini dari sebuah pergerakan liberal
untuk yang melakukan percobaan pertama mendirikan pemerintahan konstitusional. Lihat, Lewis, the Emergence of Modern Turkey
, h. 151.
7
Lewis, the Emergence of Modern Turkey, h. 380.
8
Ibid., h. 380.
9
Ibid., h. 380.
10
Ibid., h. 152-153. Menurut Usmani Muda, sebuah negara kerajaan perlu dilaksanakannya pemerintahan yang representatif, konstitusional dan perlementer, yang dengan
demikian akan memperkuat rasa kewarganegaraan yang sejati dan loyal kepada negara di antara semua warga Turki Usmani, Muslim maupun non-Muslim. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern Turki,
h. 82. Mereka pun menganjurkan Konstitusi Kerajaan Usmani, yang selanjutnya menganjurkan agar dibentuk tiga majelis dalam pemerintahan Konstitusional Kerajaan Usmani, yaitu Majelis
Negara Sura-yi Devlet, Majelis Nasional Sura-yi Ummet dan Senat Meclis-i Ayan. Nasution, Pembaharuan dalam Islam,
h. 108-109.
11
Ibid., h. 380.
12
Zurcher, Sejarah Modern Turki, h. 117.
13
Lewis, the Emergence of Modern Turkey, h. 206.
pengikut pangeran Sabaheddin yang juga telah kembali pulang di bulan Sepetember, yakni Osmanli Ahrar Partisi Partai Kaum Liberal Usmani.
14
Ketiga , Periode Turki Modern, kekuatan pemerintahan berada dalam
MNA Grand National Assembly, setelah perang kemerdekaan melawan Yunani pada bulan September 1922. Mustafa Kemal mendirikan Halk Partisi
People‟s Party Partai Rakyat, terbentuk dari Association for the Rights of Anatolia and
Rumelia Liga Pertahanan dan Hak-hak di Anatolia dan Rumelia
15
. Selanjutnya pada bulan November 1924 mengganti namanya kemudian menjadi Replubican
People‟s PartyCumhuriyet Halk Partisi – CHP Partai Rakyat Republik.
16
Tabel 3
Poros Partai Politik di Turki Tahun 1946-1980
17
Poros Nama Partai
Kanan 1.
Demokrat Parti Partai Demokrat
14
Zurcher, Sejarah Modern Turki, h. 118.
15
Lewis, the Emergence of Modern Turkey, h. 381.
16
Ibid., h. 381. Perubahan nama Halk Partisi menjadi Cumhuriyet Halk Partisi dikarenakan adanya perpecahan antara Mustafa Kemal dengan Husein Rauf Orbay. Berawal dari
sikap keberatan Rauf Orbay dengan orang moderat lainnya yaitu Ali Fuad Cebesoy, Adnan Adivar, Refet Bele, dan Kâzim Karabekir terhadap cara diproklamirkannya republik Turki oleh
Mustafa Kemal. Mereka menganggap bahwa proklamasi republik Turki belum waktunya, serta yang kemudian dilanjutkan pemindahan menunjukkan kesewenangan-wenangan pemerinatahan
Mustafa Kemal yang juga menjabat sebagai presiden pertama republik Turki. Mustafa Kemal dan
İsmet İnönü pun melakukan tekanan kepada mereka, sehingga akhirnya perpecahan terjadi pada saat terjadi perdebatan mengenai bagaimana pemerintahan harus menangani soal pemukiman
kembali umat Muslim. Perdebatan ini pun terjadi sampai ke majelis hingga akhirnya tidak ada pilihan lain untuk mendirikan sebuah partai oposisi sendiri. 32 orang deputi yang memihak Husein
kemudian meninggalkan Partai Rakyat dan mendirikan Partai Republik Progressif Republican Progressiv PartyTerakkiperver Cumhuriyet Partisi pada tanggal 17 November. Adapun
penggunaan kata “republik” pada Partai Republik Progressif, membuat Kemal merasa tersaingi, yang kemudian sebagai sikap rivalitasnya, Halk Partisi
pun menambah kata “republik” dan menjadi Replubican Peopl
e‟s PartyCumhuriyet Halk Partisi-CHP Partai Rakyat Republik. Lihat, h. 47. Lihat juga, Zurcher, Sejarah Modern Turki, h. 217.
17
Sabri Sayari dan Yilmaz Esmer ed., Politics, Parties and Elections in Turkey, London: Lynne Rienner Publishers, 2003 h. 185-187.
2. Adalet Partisi Partai Keadilan
3. Demokratik Parti Partai Demokratik
4. Güven Partisi Partai Kepercayaan
5. Cumhuriyetçi Köylü Millet Partisi Partai Nasional Petani
Republik 6.
Milliyetçi Hareket Partisi Partai Aksi Nasionalis 7.
Millet Partisi Partai Bangsa 8.
Milli Selamet Partisi Partai Keselamatan Nasional 9.
Yeni Tμrkiye Partisi Partai Turki Baru
Kiri 1.
Birlik Partisi Partai Persatuan 2.
Cumhuriyet Halk Partisi Partai Rakyat Republik 3.
Hμrriyet Partisi Partai Kebebasan 4.
Türkiye Iş çi Partisi Partai Pekerja Turki
Partai politik hadir sebagai upaya memperluas partisipasi politik. Dalam masyarakat tradisional telah hadir sebuah pranata melalui patisipasi politik baik
secara komunal, desa, marga, keluarga besar ataupun kesukuan. Makin luasnya partisipasi politik dalam suatu masyarakat, relatif tidak dapat dikategorikan
efektif, yang kemudian menimbulkan kesadaran mereka dalam berpolitik yang akibatnya dapat mendorong kepada instabilitas poiltik. Dengan demikian untuk
memperkecil kemungkinan
instabilitas politik
yang tercipta
akibat berlangsungnya perluasan kesadaran politik tersebut maka diperlukan lembaga
politik modern, seperti partai.
18
Dalam beberapa hal, partai politik menjadi begitu penting sebagai sarana mengorganisir dan menata perluasan partisipasi.
19
Dengan demikian partai politik yang merupakan lembaga politik modern di dalam suatu
18
Huntington, P. Samuel. Tertib Politik di dalam Masyarakat yang Berubah, Buku Kedua. CV. Rajawali, 1983, h. 616.
19
Ibid., 616.
sistem politik, sehingga konsekuensinya adalah terjadinya modernisasi yang hadir dalam suatu lingkup masyarakat tradisional.
20
Oleh karena itu, dewasa ini di negara-negara baru pun, partai sudah menjadi lembaga politik yang biasa
dijumpai. Dari pandangan tersebut di atas, maka bila kita melihat beberapa partai
yang muncul di Turki cukup relevan sebagai upaya stabilisasi politik. Seperti contoh CUP Committee of Union and ProgressKomite Persatuan dan
Kemajuan. CUP merupakan gerakan oposisi, yang bersepakat untuk memodernisasi Turki menjadi suatu kerajaan yang konstitusional-liberal, dan
muncul dari kalangan militer.
21
Konferensi Turki Muda yang diadakan di Paris tahun 1907, menghasilkan kesepakatan untuk menjatuhkan pemerintahan absolut
Sultan Abdul Hamid, dan yang melaksanakan dari hasil konferensi tersebut adalah CUP.
22
Komite mengancam akan mengirim 1000 orang tentara ke Istanbul guna menggulingkan sultan. Menghadapi suasana demikian, sultan Abdul Hamid
memerintah 1876-1909 memaklumkan Konstitusi 1876 berlaku kembali, demi menyelamatkan kedudukannya sebagai sultan.
23
Peristiwa ini terjadi pada 24 Juli 1908, yang dikenal sebagai revolusi Turki Muda, kegiatan politik diserahkan
kepada Turki Muda di bawah Partai Ittihad ve Terrekki, dan kemudian dapat mengendalikan pemerintahan atas suara mayoritasnya di parlemen.
Adapun partai lain sebagai contoh yaitu Halk PartisiPartai Rakyat yang kemudian berganti nama menjadi CHP-Cumhuriyet Halk PartisiPartai Rakyat
Republik. Hakikatnya, CHP merupakan salah satu strategi Mustafa Kemal untuk
20
Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, h. 519.
21
Maryam, Sejarah peradaban Islam, h. 150.
22
Ibid., 151
23
Ibid., 151
memperkuat posisinya melalui konsolidasi kelompoknya terdahulu yaitu Association for the Rights of Anatolia and Rumelia Liga Pertahanan dan Hak-
hak di Anatolia dan Rumelia yang kemudian ia ubah menjadi Halk Partisi Partai Rakyat.
24
Sehingga, kemunculan CHP tidak hanya sebagai upaya konsolidasi kekuatan politik Mustafa Kemal dalam menjalankan negara tetapi juga dalam
rangka memperluas sosialisasi politiknya yang dalam hal ini yaitu menyebarluaskan prinsip-prinsip dasar Kemalizm sebagai program CHP;
republikanisme, sekularisme, nasionalisme, populisme, negaraisme, dan revolusionisme
Dengan demikian terbentuknya lembaga politik modern ini partai, salah satu diantaranya adalah adanya “naluri alamiah” untuk mewujudkan sistem
parlementer sebagai sikap perhatian dan kritik dari berbagai elemen rakyat dan atau kelompok untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Dalam literatur ilmiah,
politik Turki seringkali dikarakteristikan identik sebagai sistem partai politik.
25
Telah hadir sistem “chek and balances” sebagai aplikasi pengawas pemerintahan. Frederick telah memperhatikan proses politik ini yang kemudian memberi
pandangan bahwa partai adalah sebagai salah satu jaringan informal antar kelompok kecil dengan pemerintahan atau yang lebih besar lagi, serta menjadi
“extra-parlementer” dalam tatanan masyarakat baik dari strata sosial atau yang lain.
26
Bagaimana pun juga pada saat itu beberapa kelompok memang hadir dan
24
Lihat juga, di bawah halaman 49.
25
Altunıs¸ık and Özlem Tür, Turkey Challenges, h. 24.
26
Frederick W. Frey, the Turkish Political Elite, Massachusetts, The Massachusetts Intitute of Technology; 1965. h. 301.
mengkonsentrasikan cita-citanya terhadap tujuan nasional. Dengan demikian pembentukan partai sebagai upaya penyatuan dua tujuan tersebut.
27
Sehingga peranan penting partai adalah sebagai agen utama yang memberikan wadah aspirasi melalui koordinasi pemerintahan kepada unsur yang
lebih tinggi, dan juga sebagai institusi dasar mediator antara pemerintah dan di luar sistem pemerintah di masyarakat.
28
B. Hubungan Partai Politik Terhadap Stabilitas Politik Negara