19
BAB II
TINJAUAN HISTORIS ADALET PARTISI DAN SÜLEYMAN DEMIREL
A. Adalet Partisi
1. Latar Belakang Berdirinya Adalet Partisi
Kemenangan DP pada pemilihan umum tahun 1950 disambut masyarakat Turki dengan suka cita, ini mencerminkan hancurnya sistem totaliter yang
diaplikasikan CHP. Pemerintahan DP dikarakterisasikan oleh integrasi politik dan militer Turki dengan aliansi Barat Amerika Serikat; perkembangan ekonomi
yang pesat khususnya di luar kota; semakin bergantungnya urusan finansial pada Amerika Serikat.
1
Namun kemudian, hubungan yang kurang baik dengan angkatan bersenjata justru sepertinya menjadi ancaman bagi DP sendiri. Fungsionaris DP
selalu tidak percaya kepada angkatan bersenjata, karena perwiranya yang terkemuka memiliki jalinan erat dengan rezim lama, khususnya dengan Ismet
Pasya, walaupun pada akhirnya dilakukan upaya pemutihan yang dilakukan oleh pihak pemerintah sehingga menciptakan loyalitas di kalangan perwira.
2
Akan tetapi upaya untuk loyalitas tidak berjalan efektif hingga akhirnya kudeta pun
terjadi, 27 Mei 1960 -sekaligus berakhirnya pemerintahan DP-, unit-unit angkatan bersenjata mengambil alih semua gedung pemerintah baik di Ankara maupun di
1
Erik Jan Zurcher, Sejarah Modern Turki. Penerjemah, Karsidi Diningrat R Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. xxii.
2
Ibid., h. 316.
Istanbul dan menangkap semua menteri termasuk Menderes dan presidennya Celal Bayar.
Kekuasaan pun berada pada Komite Persatuan Nasional National Unity CommitteeMilli Birlik Komitesi di bawah pimpinan jenderal Cemal Gürsel, yang
juga sekaligus menjadi kepala negara, perdana menteri, serta menteri pertahanan.
3
Sekalipun Milli Birlik Komitesi MBK mempunyai peran penting terhadap kudeta Mei 1960, akan tetapi pada kalangan tertinggi pimpinan militer justru
mengkhawatirkan gerakan mereka. Sifat MBK yang independen diindikasikan dapat memandang rendah hierarki militer. MBK pun kemudian disingkirkan pada
Oktober 1960 oleh jenderal Cemal Gürsel. Setelah MBK melakukan upaya kudeta, maka dibentuklah sebuah komite
terbatas dari kalangan professor dalam rangka persiapan penyusunan baru konstitusi oleh jenderal Cemal Gürsel.
4
MBK pun tersingkir -ini memberikan pandangan bahwa eksistensi golongan-golongan yang menghendaki demokrasi
parlementer masih diakui- dinamika dalam komite para profesor tersebut terjadi, atas beberapa hal yang berbeda dalam menyusun rancangan konstitusi maka
terpecahlah komite tersebut. Beberapa di antara professor yang keluar adalah Tarik Zafer Tunaya. Salah satu faktornya adalah adanya perselisihan terhadap
konsep konstitusi bahwa perlu atau tidaknya pemberian ruang lingkup partai- partai politik baru untuk mengembangkan sistemnya. Walaupun pada akhirnya
3
Ibid., h. 319.
4
Lima professor hukum dari Universitas Istanbul. Diketuai Rektornya sendiri, Siddik Sami Onar. Salah satu diantara programnya adalah pembentukan konstitusi dalam rangka
legitimasi kudeta yang dilakukan oleh KPN. Lihat, Erik Jan Zurcher, Sejarah Modern Turki. Penerjemah, Karsidi Diningrat R Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 319-320.
rancangan kemudian diserahkan kepada MBK dan disidangkan oleh Majlis Konstituante pada tanggal 6 Januari 1961.
5
Naskah yang lahir dari persidangan bertujuan utama untuk pembuatan teks konstitusi baru yang mengupayakan pencegahan terhadap adanya monopoli
kekuasaan seperti yang pernah dilakukan oleh DP dan CHP sebelumnya, dengan cara mengimbangi MNA dengan institusi-institusi lainnya.
6
Buah dari regulasi tersebut adalah lahirnya kebijakan untuk penghapusan larangan terhadap aktivitas
politik pada tanggal 13 Januari 1960. Partai-partai politik pun diberi kesempatan untuk mendaftarkan diri dalam pemilihan umum yang akan dilaksanakan tahun
1961.
7
Tercatat 11 partai baru yang terdaftar pada saat itu, selain Partai Rakyat Republik dan Partai Nasional Petani Republik.
8
Maka pada saat demokrasi kembali dibuka -setelah sempat terbungkam dengan sistem totaliter dari rezim
sebelumnya- hadirlah salah satu partai yang cukup menarik perhatian yaitu Adalet Partisi Justice PartyAdalet Partisi. Ini dikarenakan kebanyakan dari partai-
partai baru tersebut tidak berumur panjang karena berbagai hal, namun tidak bagi Adalet Partisi yang terhitung stabil meskipun hanya dalam beberapa periode.
9
Adalet Partisi selanjutnya ditulis AP telah didirikan dengan restu dari tentara pada tanggal 11 Februari 1961.
10
Partai ini mempunyai tujuan utama yaitu
5
Zurcher, Sejarah Modern, h. 323.
6
Ibid., h. 324.
7
Ibid., h. 324.
8
Ibid., h. 325.
9
Kendati PK dapat menjadi partai yang dapat melampaui ketegangan politik, Partai Keadilan segera terbukti paling berhasil dalam mengkonsolidasikan dukungan mereka di beberapa
provinsi terutama di wilayah barat. Kemudian memenangkan pemilu pada tahun 1961 dengan perolehan persentase suara 34, 8. Lalu berakhir pada tahun 1971 karena keadaan ekonomi yang
tidak mendukung dan keadaan yang kacau, sehingga berdampak pada kekalahan pada tahun 1973. Lihat, Feroz Ahmad, Turkey: The Quest for Identity Oneworld: Oxford, 2003, h. 142. Adapun
topik ini kemudian akan dibahas pada bab selanjutnya.
10
Resat Kasaba, ed., the Cambridge History of Turkey Volume 4; Turkey in the Modern World
New York: Cambridge University Press, 2008, h. 243.
mengadakan rehabilitasi penuh bagi para perwira yang diberhentikan dan orang- orang DP yang tertangkap.
11
Pemimpin awal dari partai ini sekaligus pendirinya adalah Ragip Gümüşpala. Ia adalah seorang jendral perwira tinggi yang
mempunyai peran dalam kudeta militer tahun 1960.
12
Karena sikapnya yang moderat ia bisa meredakan ketegangan antara MBK dan para pendukungnya yang
lebih radikal, sehingga ia mempunyai peranan penting dalam rekonsiliasi antara AP Adalet Partisi dengan militer.
13
AP pun diklaim sebagai penerus DP,
14
sebagaimana yang telah disampaikan, meskipun kekuatan DP telah hilang, unsur- unsur kecil tetap ada hingga AP dengan cepat mengkonsolidasi simpatisan DP
pada golongan level bawah dari masyarakat terutama di wilayah barat Turki.
15
Kematian Gümüşpala pada 5 Juni 1964
16
, membuat AP menghadapi krisis kepemimpinan di tubuh Partai. Süleyman Demirel yang progressif dan moderat
tampaknya menjadi kandidat ini pula yang melandasi kemenangan kaum moderat di dalam personalia AP, sehingga pada akhirnya terpilih dan terbukti memberi
masa depan yang cemerlang untuk AP.
17
Demirel melambangkan tokoh politik baru Turki ka
rena junta menjadi “bersih” di jajaran atas kepemimpinan politik.
18
Selain itu yang juga menjadi hal penting setelah masanya Gumuspala adalah,
11
Zurcher, Sejarah Modern, h. 325.
12
Zurcher, Sejarah Modern, h. 481.
13
Lihat, Zurcher, Sejarah Modern, h. 325 dan h. 481.
14
Ahmad, Turkey the Quest, h. 33
15
Sherwood, W.B. 1955, the Rise of the Justice Party in Turkey. World Politics, Vol. 20, No. 1 Oct., 1967, h. 60. Lihat Juga, Kasaba, the Cambridge History, h. 243.
16
Sherwood, “the Rise of the Justice Party in Turkey”, h. 61. Lihat juga, Kasaba, the Cambridge History of Turkey,
h. 242.
17
“Justice Part Turkey”, artikel diakses pada 23 Maret 2010 dari: http:en.wikipedia.orgwikiJustice_Party_Turkey
.html. Lihat juga, Kasaba, the Cambridge History
, h. 243.
18
Kasaba, the Cambridge History, h. 243.
prestasinya memenangkan AP dalam pemilihan umum 1965 yang memperoleh suara mutlak 52,953 dan mendapatkan 240 kursi di parlemenMNA.
19
Dari pandangan transisi demokrasi tersebut, maka kemudian ada beberapa faktor pendukung yang melatar belakangi berdirinya AP:
Pertama : Konstitusi 1961, adalah “domain” kuat terhadap lahirnya partai-
partai politik, sebagai aplikasi demokrasi dari sebuah sistem totaliter dari partai- partai terdahulu PRR dan DP.
Kedua : Meskipun DP telah dibubarkan secara resmi pada tanggal 29
September 1960, namun basis politik dari partai tersebut tetap ada. Sehingga kehancuran DP tidak dapat dikatakan massive menyeluruh, para official
pejabat DP tak dapat dibongkar secara organisatoris dalam lingkup mikro serta masih hidupnya ideologi-ideologi demokrat. Mereka telah tersebar di kota-kota
besar Turki sekalipun DP sudah tidak eksis. Hadirnya dua partai “neo-
Demokrat” yaitu Partai Rakyat Baru dan AP yang berporos kanan dapat dijadikan sebagai bukti.
20
Ketiga : Adanya dukungan politik dari kelompok tarekat Nurcu dan
Naqsyabandi. Ini bukan sesuatu yang baru, -sebagaimana diketahui AP mempunyai hubungan erat dengan DP- dikarenakan DP pun mendapat dukungan
yang sama pada saat berjaya, karena mempunyai platform terhadap pendidikan
19
“Justice Part Turkey”, artikel diakses pada 23 Maret 2010 dari: http:en.wikipedia.orgwikiJustice_Party_Turkey
.html. Lihat juga, Sejarah Modern, h. 331-332.
20
Dua partai yang lahir pasca periode PD yaitu Partai Turki Baru New Turkey Party
Yeni Tμrkiye Partisi dan Partai Keadilan Justice PartyAdalet Partisi. Dua partai ini merupakan sisa dari popularitas pemerintahan Demokrat, yang terkonsolidasi dari level akar-
rumput dan langsung memimpin perolehan suara 48.5 persen, dari lawannya RPP yang hanya 36.7 persen, pada pemilihan umum pada Oktober 1961. Lihat, Resat Kasaba, ed., the Cambridge
History of Turkey Volume 4; Turkey in the Modern World New York: Cambridge University
Press, 2008, h. 242. Lihat juga, Feroz Ahmad, Turkey the Quest for Identity, Oxford: Oneworld, 2003, h. 127.
serta kesejahteraan masyarakat, sehingga dua kelompok tarekat tersebut menjadi garda terdepan dari DP.
21
Keempat : Pengaruh tokoh utama partai serta trackrecord rekam jejak,
yakni Ragip Gümüşpala tak dapat dilepaskan terhadap berdirinya partai tersebut. Gümüşpala, diketahui tidak hanya sebagai purnawirawan jenderal yang
memimpin kudeta 1960 sebagai Panglima Tentara Ketiga, tetapi juga dapat memainkan peranan penting dalam rekonsiliasi AP dengan militer. Keadaan
demikian dapat ditinjau secara faktual bahwa partai ini dipandang baik oleh para pendukungnya maupun lawannya.
22
2. Langkah Kemenangan Adalet Partisi dalam Pemilu 1965
Kudeta militer 27 Mei 1960, sekali lagi tak dapat dipungkiri merupakan turning point
titik balik bagi perubahan sistem demokrasi Turki selanjutnya, bahkan hingga kudeta selanjutnya pada tahun 1971 dan 1980. Bahwa intervensi
kalangan angkatan bersenjata „memberikan” manfaat bagi masa depan politik Turki yang akan datang, karena dari situ pula diikuti sistem pemilihan dimulai
secara efektif.
23
Hal ini pula yang kemudian terjadi pasca intervensi militer tahun 1960.
Sebagaimana yang telah disampaikan, pengambilalihan pemerintahan memang dilatarbelakangi oleh tekanan dari pihak pemerintah kepada militer.
24
Aspek terpenting dalam peristiwa ini adalah -selain dibentuknya National Unity CommitteeMilli Birlik Komitesi Komisi Persatuan Nasional- lahirnya
21
M. Hakan Yakuz, Islamic Political Identity in Turkey, New York: Oxford University Press, 2003, h. 32-33.
22
Lihat, Zurcher, Sejarah Modern, h. 325.
23
Sabri Sayari dan Yilmaz Esmer ed., Politics, Parties and Elections in Turkey, London: Lynne Rienner Publishers, 2003 h. 183.
24
Lihat hal. 44 dan hal. 51.
“Konstitusi Republik Turki 1961”
25
pada tanggal 9 Juli 1961. Dari konstitusi ini pun diperkenalkan konsep Mahkamah Konstitusi.
26
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, pembuatan teks konstitusi yang baru pun berupaya mencegah adanya
monopoli kekuasaan seperti yang pernah dilakukan oleh partai sebelum- sebelumnya Demokrat Parti dan Cumhuriyet Halk Partisi, sehingga larangan
politik pada 13 Januari 1961 dihapuskan mengawali dinamika politik multi partai. Segera setelah itu dibukalah pendaftaran bagi partai yang akan ikut serta pada
pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 1961. Selain Adalet Partisi
yang dipimpin oleh Ragip Gümüşpala, partai lainnya seperti Yeni Turkiye Partisi
– YTP Partai Turki Baru pimpinan Ekrem Alican, tercatat sebagai peserta pemilihan umum tersebut, dua partai ini memiliki basis
pemilih dari Demokrat Parti terdahulu. Satu partai lagi yang mengikuti pemilihan umum 1961 sudah tentu partai pimpinan
İsmet İnönü, yaitu Cumhuriyet Halk Partisi
– CHP Partai Rakyat Republik, dan partai lainnya yaitu Cumhuriyetci Koylu Millet Partisi
– CKMP Partai Nasional Petani Republik.
27
25
Konstitusi 1961 sebagai pengembangan lebih lanjut daripada konstitusi pada tahun 1924, yaitu merepresentasikan sistem gabungan antara pemerintahan parlementer dengan bentuk
model sebuah parlemen. Lihat, “Constitution + Foundations of the State System”, artikel di akses pada 1 Agustus 2010 dari:
http:www.turkishconsulategeneral.usabtturkeygovtcont.html .
Beberapa mekanisme yang lahir dari konstitusi tersebut di antara lain, Peradilan, universitas serta media massa diberi otonomi penuh. Selain itu representasi proporsional diberlakukan untuk
mengurangi peluang satu partai meraup terlalu banyak suara dalam majelis. Lihat, Erik Jan Zurcher, Sejarah Modern Turki. Penerjemah, Karsidi Diningrat R Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2003, h. 324.
26
“Constitution + Foundations of the State System”. Lihat juga, Erik Jan Zurcher, Sejarah Modern Turki
. Penerjemah, Karsidi Diningrat R Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 324. Mahkamah Konstitusi bersifat independen. Dapat membatalkan legislasi yang
dianggap tidak konstitusional.
27
Partai ini didirikan pada tahun 1948 yang direpresentasikan sebagai kelompok nasionalis radikal. Kemudian partai ini dikenal sebagai partai konservatif, nasionalis, dan
mengakomodasi kelas pedesaan. Lihat, Meliha Benli Altunıs¸ık and Özlem Tür, Turkey
Challenges of continuity and change , Oxon: Routledge Curzon, 2005; reprint, New York:
Routledge Curzon 2005. h. 33.
Pemilihan umum pun diselenggarakan pada 15 Oktober 1961. Meskipun demikian, masih ada pula desakan dari MBK untuk para peserta pemilihan umum
partai agar menandatangani sebuah protokol. Adapun isi dari protokol tersebut ialah perjanjian bagi seluruh partai yang mengikuti pemilihan umum, tidak
menjadikan kudeta 27 Mei 1960 dan penyidangan mantan para politisi Demokrat sebagai isu kampanye.
28
Hasil dari pemilihan umum tersebut cukup mencengangkan, AP meraup suara yang cukup signifikan yaitu 34, 8 persen suara, sedangkan CHP hanya
meraih 36, 7 persen suara, sehingga membuat İsmet İnönü sangat kecewa karena hanya berselisih 1, 9 persen dari partai baru tersebut. Kemudian YTP memperoleh
13, 7 persen, sedikit di bawah perolehan suara CKMP yaitu 14, 0 persen suara. Dengan demikian pemilihan ini tidak dapat dipungkiri bahwa masih
besarnya pengaruh Adnan Menderes, meskipun telah dilakukan penekanan oleh MBK melalui protokol perjanjian juga penyidangan rezim Demokrat Parti. Adnan
Menderes pun dieksekusi mati pada tanggal 17 Septermber 1961, ia dituduh terhadap kasus penyimpangan dari konstitusi, didasarkan pada Pasal 146 undang-
undang pidana, yang menetapkan bahwa upaya untuk mengubah konstitusi Turki dengan kekarasan atau melenyapkan majelis nasional dengan paksa merupakan
suatu pelanggaran. Adnan Menderes dan fungsionaris DP dianggap telah melakukan pelanggaran karena membentuk komisi investigasi terhadap aktivitas-
aktivitas CHP dan terhadap kalangan pers tahun 1960.
28
Zurcher, Sejarah Modern, h. 325.
Tabel 1
Hasil Pemilihan Umum 1961
29
Nama Partai Perolehan
Suara Perolehan
Kursi Persentase
Suara
Cumhuriyet Halk Partisi CHP 3,724,752
173 36.7
Adalet Partisi AP 3,527,435
158 34.8
Cumhuriyetci Koylu Millet Partisi CKMP 1,415,390
54 14.0
Yeni Turkiye Partisi YTP 1,391,934
65 13.7
Independen 81,732
- 0.8
Total Suara Pemilih 10,522,716
Namun disayangkan, dari hasil pemilihan umum 1961 tersebut terjadi sebuah perselisihan. Strategi politik Ragip Gümüspala yang terlihat sungguh jelas
terbaca, pencapaian persentase suara Demokrat Parti terdahulu terbilang solid dari kedua partai tersebut AP dan YTP. Dua partai itu menghasilkan 48,5 persen
suara dari masing-masing perolehan, yaitu AP 34, 8 persen dan YTP 13, 7 persen. Dengan demikian pemilihan pada tahun ini terbilang mengecewakan bagi
kalangan militer khusunya MBK yang mengeluarkan biaya politik berupa kudeta militer dengan hasil buruk,
30
karena niat untuk mengembalikan pemerintahan atas pengawasan masyarakat dan bukan totaliter seperti Demokrat Parti tidak selesai,
yang terjadi AP dan YTP sebagai neo-Demokrat ternyata masih memiliki pengaruh yang besar dalam perolehan. Oleh karena itu, perolehan jumlah kedua
29
Meliha Benli Altunıs¸ık and Özlem Tür, Turkey Challenges of continuity and change, Oxon: Routledge Curzon, 2005; reprint, New York: Routledge Curzon 2005. h. 34.
30
Sherwood, “the Rise of the Justice Party in Turkey”, h. 60.
partai tersebut yang tergabung – yaitu 34,8 persen dari AP +13,7 persen dari
YTP menjadi 48, 5 persen- memberikan peluang besar bagi AP dan YTP untuk membentuk pemerintahan. Sedangkan CHP Cumhuriyet Halk PartisiPartai
Rakyat Republik yang mendapatkan 36,7 persen suara, maka dengan persentase suara tersebut, sudah tentu tidak mencukupi untuk Cumhuriyet Halk Partisi CHP
untuk membangun pemerintahan atau pun untuk duduk di Grand National Assembly Majelis Agung Nasional,
31
sehingga langkah yang dilakukan oleh AP dan YTP diangggap mengembalikan kekuatan neo-Demokrat untuk kembali
memegang pemerintahan. Dengan demikian jika disimpulkan, meskipun CHP memenangkan pemilihan umum 1961 dengan perolehan 36,7 persen suara,
tetaplah tidak dapat membentuk pemerintahan akan karena bergabungnya suara AP dan YTP yang mencapai 48,5 persen suara, jelas ini telah mengalahkan CHP
secara strategi. Koalisi neo-Demokrat AP dan YTP pada akhirnya tidak dizinkan oleh
MBK untuk membentuk pemerintahan,
32
oleh karenanya para perwira mendesak dua partai CHP dan AP didesak untuk berkoalisi membentuk pemerintahan yang
dipimpin oleh İsmet İnönü.
33
Kabinet pun terbentuk beranggotakan 20 orang pada 20 November 1961.
34
Adapun menteri-menterinya yang juga merupakan tokoh CHP antara lain Bülent Ecevit sebagai Menteri BuruhTenaga Kerja, Turhan
Feyzioğlu sebagai Menteri Pendidikan. Tekanan untuk berkoalisi antara CHP dan AP tidak dapat dipungkiri, hal
ini menghadirkan ketegangan dari kedua belah pihak. CHP di satu sisi,
31
Feroz Ahmad, Turkey the Quest for Identity, Oxford: Oneworld, 2003, h. 127.
32
Ibid., h. 127
33
Zurcher, Sejarah Modern, h. 329.
34
Ibid., h. 329.
mengklaim AP sebagai musuh-musuh lama dalam Democrat Parti dengan Ismet İnönü dan orang-orang Cumhuriyet Republik, di sisi lain banyak anggota AP
pun mencurigai CHP pimpinan İsmet İnönü bersekongkol dengan angkatan
bersenjata.
35
Hal tersebut wajar terjadi, karena masih adanya ketakutan dari pihak AP sebagai penerus DP kepada militer akibat kudeta militer 1960. Faktor lain
mengapa koalisi ini tidak cukup efektif adalah karena adanya tekanan dan desakan secara konstan dari pihak Silâhli Kuvvetler Birliği Uni Angkatan Bersenjata,
36
ini terjadi karena Silâhli Kuvvetler Birliği terlalu banyak mengintervensi
pemerintahan dalam berbagai kebijakan seperti program eknomi berencana yang disusun pula oleh pihak
Silâhli Kuvvetler Birliği. Koalisi inipun gagal, salah satu penyebabnya adalah masalah pemberian amnesti bagi para mantan politisi AP,
seperti Celâl Bayar dan Talât Aydemir.
37
Dan pada akhirnya kabinet koalisi antara AP dan CHP pimpinan
İsmet İnönü berakhir, yang hanya bertahan selama 6 bulan 10 November 1961 sampai dengan 30 Mei 1962
38
dengan ditandai menarik mundur para menteri AP dari kabinet.
39
Ismet İnönü pun kembali membentuk kabinet baru dengan dua partai kecil yaitu Cumhuriyetci Koylu Millet
PartisiCKMP Partai Nasional Petani Republik dan Yeni Turkiye PartisiYTP Partai Turki Baru. Namun tampaknya kabinet ini pun tidak berjalan efektif,
35
Ibid., h. 329.
36
Kasaba, the Cambridge History of Turkey, h. 242. Silâhli Kuvvetler Birliği Uni
Angkatan Bersenjata, merupakan persatuan angkatan bersenjata yang didirikan oleh para perwira senior sebagai upaya pencegahan tindakan independen dari para perwira muda MBK Milli Birlik
KomitesiKomisi Persatuan Nasional. Silâhli Kuvvetler Birliği khawatir melihat bahwa sikap
MBK yang terlalu mengintervensi terhadap urusan-urusan yang murni bersifat milter dan khawatir mereka
–MBK- memandang rendah hierarki militer. Lihat, Erik Jan Zurcher, Sejarah Modern Turki
. Penerjemah, Karsidi Diningrat R Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 322.
37
Zurcher, Sejarah Modern, h. 330.
38
Kasaba, the Cambridge History of Turkey, h. 242.
39
Zurcher, Sejarah Modern, h. 330.
salah satu di antaranya karena perbedaan pandangan terhadap proposal pajak tanah.
40
Tahun 1963 sepertinya bagi Ismet İnönü merupakan tahun gejolak,
41
namun di sisi lain yaitu AP, pada masa ini merupakan peluang untuk konsolidasi partai dengan memperluas basis pemilih. Pada tanggal 25 Desember tahun 1963
Ismet İnönü kembali membentuk pemerintahan koalisi dari kalangan independen, ini dikarenakan sudah tidak ada lagi pihak yang mau bekerja sama dengan
pemerintahan Ismet İnönü akibat perselisihan yang terjadi dalam tubuh
kabinetnya.
42
Maka satu-satunya jalan untuk melanjutkan pemerintahan adalah membentuk kabinet dari peserta pemilihan umum 1961 yang tersisa yaitu
independen. Sementara AP, seiring berjalan pada tahun 1963 hingga tahun 1964 terhitung tiga tahun setelah pemilihan umum Oktober 1961 menunjukkan
kekuatan secara bertahap serta memiliki pengikut yang meningkat.
43
Pemilihan lokal pada tahun 1963 di bulan November, merupakan fakta penting di mana AP
mendapat kemenangan. AP meraih kemenangan di beberapa wilayah, meskipun AP berada di pos oposisi
yang dipimpin oleh Ragip Gümüşpala,
44
sehingga partai ini pun menjadi populer pasca pemilihan lokal pada bulan November 1963.
45
40
Ibid., h. 330.
41
Pada periode tersebut, ketika Ismet İnönü membentuk kembali kabinet terakhirnya di tahun 1963, tanggal 25 Desember. Secara kebetulan terjadi krisis di Siprus pada musim dingin
tahun 1963-1964, yaitu Archbishop Makarios, presiden dari Republik Siprus bertekad untuk mengubah konstitusi negara itu dengan membatasi otonomi minoritas warga Turki. Terjadinya
krisis tersebut juga menyumbangkan goyahnya kekuasaan Ismet İnönü di dalam kabinet. Lihat, Feroz Ahmad, Turkey the Quest for Identity, Oxford: Oneworld, 2003, h. 127, Lihat juga,
Zurcher, Sejarah Modern, h. 336.
42
Kasaba, the Cambridge History of Turkey, h. 242.
43
Sherwood, “the Rise of the Justice Party in Turkey”, h. 60.
44
Zurcher, Sejarah Modern, h. 330. Ini merupakan era penting dimana AP tercatat dapat meraih 46 persen suara, daripada CHP yang hanya meraih 37 persen suara. Lihat, Sherwood, “the
Rise of the Justice Party in Turkey”, h. 60.
45
Ahmad, Turkey the Quest for Identity, Oxford: Oneworld, 2003, h. 127.
Pada periode yang sama, pergulatan kepemimipinan pun terjadi di tubuh AP. Kematian Jenderal
Ragip Gümüşpala pada 5 Juni 1964 mengangkat isu sensitif siapakah yang akan menggantikannya ketika partai ini AP mulai
prestisius dan diperhitungkan di negara tersebut. Pada awalnya, Sadettin Bilgic, seorang dokter, merupakan calon pengganti
Ragip Gümüşpala setelah kematiannya. Ia difavoritkan sebagai kandidat kuat untuk memimpin partai
tersebut. Akan tetapi karena tekanan dari kalangan pers bahwa ia seorang konservatif dalam hal politik maupun agama
46
sehingga banyak di kalangan tubuh partai khawatir mempengaruhi image partai yang bersifat intelektual dan menjaga
relasi dengan militer, akan terganggu jika ia memimpin AP nanti.
47
Persaingan dari beberapa pihak tak dapat dihindari, antara lain para perwira militer yang
mempunyai hubungan dengan kudeta militer tahun 1960. Namun kemudian Süleyman Demirel di usianya yang ke-44 tahun hadir sebagai kandidat kuat dalam
konvensi utama partai pada 27-29 November 1964 dan terpilih sebagai pemimpin Adalet Partisi pada 28 November 1964.
48
Pada bulan Maret 1964 pemerintahan Ismet İnönü yang berkoalisi dengan
independen mengalami gangguan yaitu terjadinya krisis di Siprus yang juga membuat pemerintahan
Ismet İnönü menjadi goyah. Krisis di Siprus terjadi pada musim dingin tahun 1963-1964, yaitu Archbishop Makarios, presiden dari
Republik Siprus bertekad untuk mengubah konstitusi negara itu dengan membatasi otonomi minoritas warga Turki
.
Warga Turki di tekan dan sejumlah
46
Sherwood, “the Rise of the Justice Party in Turkey”, h. 61, Lihat juga, “Justice Part Turkey”,
artikel diakses
pada 23
Maret 2010
dari: http:en.wikipedia.orgwikiJustice_Party_Turkey
.html.
47
Sherwood, “the Rise of the Justice Party in Turkey”, h. 61.
48
“Süleyman Demirel” artikel diakses pada 23 Maret 2010 dari: http:en.wikipedia.orgwiki Süleyman Demirel.html.
desa warga Turki diserbu. Ismet İnönü kemudian menjawab permasalahn tersebut
dengan mengerahkan angkatan udara yang mengelilingi Siprus dan melancarkan akan invasi jika presiden Archbishop Makarios tidak menghentikan tindakannya.
Akan tetapi tinadakan invasi yang dilakukan Ismet İnönü justru dicegah oleh
Amerika Serikat dalam bentuk sepucuk surat dari Presiden Johnson kepada Perdana Menteri
Ismet İnönü. Di dalam surat tersebut presiden Johnson memperingatkan bahwa invasi Turki akan mengakibatkan ikut campurnya Uni
Soviet ke dalam konflik itu dan bahwa negara-negara NATO tidak akan secara otomatis memihak Turki seandainya hal itu Terjadi. Surat tersebut kemudian
diketahui pers dan menimbulkan gelombang anti-Amerikanisme.
49
Akibat kejadian tersebut, pemerintahan
Ismet İnönü pun menjadi goyah dan mau tidak mau harus meletakkan jabatannya pada tanggal 13 Februari 1965 karena
anggarannya tak disetujui parlemen.
50
Sekali lagi, krisis Siprus merupakan faktor utama kegagalan kabinet Ismet İnönü yang ketiga 25 Desember 1963 - 13 Februari 1965, hal ini dapat dilihat
dari tekanan oposisi maupun parlemen yang seakan tidak memberikan kesempatan bagi Ismet İnönü untuk menjalankan pemerintahannya lagi.
51
Menariknya, runtuhnya kabinet Ismet İnönü pun didukung pula oleh tekanan anggota parlemen yang beroposisi yaitu dari pihak Süleyman Demirel. Ia
menggulirkan propaganda penolakan terhadap anggaran kabinet Ismet İnönü,
menyusun persekutuan kecil dengan Yeni Turkiye PartisiYTP Partai Turki Baru di parlemen Grand National Assembly sehingga yang terjadi adalah tidak
49
Zurcher, Sejarah Modern, h. 367.
50
Ibid., h. 331.
51
Kasaba, the Cambridge History of Turkey, h. 243.
disetujuinya anggaran kabinet tersebut oleh parlemen.
52
Kemudian kabinet sementara dibentuk dan diketuai oleh seorang mantan diplomat dan deputi dari
kalangan independen, Suat Hayri Ürgüplü, dan Süleyman Süleyman Demirel sebagai Deputi Perdana Menteri.
53
Suat Hayri Ürgüplü memerintah hingga sampai pemilihan umum di bulan Oktober nanti. Kabinet tersebut terdiri atas Adalet
PartisiAP, Cumhuriyetci Koylu Millet PartisiCKMP Partai Nasional Petani Republik dan Millet Partisi merupakan pecahan dari CKMP.
54
Pemilihan umum kemudian diadakan pada 10 Oktober 1965. Pada pemilihan umum tersebut, diikuti dua partai baru yaitu Millet Partisi Partai
Nasional dan Tü rkiye Iş çi Partisi Partai Pekerja Turki.
55
AP meraih kemenangan mutlak dalam pemilihan itu, dengan memperoleh mayoritas suara 52,
9 persen, sementara perolehan suara partai CHP merosot tajam, hanya mendapat 28, 7 persen. Adapun partai-partai kecil lainnya tak lebih dari 3 persen suara.
Millet Partisi, tampaknya menjadi perhatian ketika partai tersebut mendapat persentase suara yang relative banyak yaitu 3,0 persen, di mana partai ini
merupakan pecahan dari Cumhuriyetci Koylu Millet Partis yang hanya memperoleh 2,3 persen suara. Selain itu partai T
ürkiye Iş çi Partisi atau Partai Pekerja Turki pun sebagai partai baru dapat mencapai 6,3 persen suara, walaupun
memang kesemuanya Cumhuriyetci Koylu Millet Partisi, T ürkiye Iş çi Partisi,
52
Meliha Benli Altunıs¸ık and Özlem Tür, Turkey Challenges of continuity and change, Oxon: Routledge Curzon, 2005; reprint, New York: Routledge Curzon 2005. h. 34. Lihat juga,
Sherwood, “the Rise of the Justice Party in Turkey”, h. 62.
53
Zurcher, Sejarah Modern, h. 331. Pemerintahan ini terhitung sebagai koalisi ke empat setelah kabinet Ismet İnönü di bawah wewenang AP, yang diwakili oleh Suat Hayri Ürgüplü.
Pemerintahan ini tetap bertanggung jawab untuk membimbing Turki hingga ke pemilihan umum selanjutnya serta mengembalikan stabilitas politik. Lihat, Kasaba, the Cambridge History of
Turkey, h. 243.
54
Sherwood, “the Rise of the Justice Party in Turkey”, h. 62.
55
Partai berhaluan sosialis, yang didirikan bulan Februari 1961 oleh sejumlah serikat dagang. Daya penggerak partai tersebut adalah seseorang wartawan, pengacara sekaligus mantan
dosen yaitu Mehmet Ali Aybar. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern, h. 326.
Millet Partisi, dan Yeni Turkiye Partisi hanya memperoleh kurang dari 7 persen suara.
Tabel 2
Hasil Pemilihan Umum 1965
56
Nama Partai Perolehan
Suara Perolehan
Kursi Persentase
Suara
Adalet Partisi AP 4,921,235
240 52.9
Cumhuriyet Halk Partisi CHP 2,675,785
134 28.6
Cumhuriyetci Koylu Millet Partisi CKMP 208,696
11 2.3
T ürkiye Iş çi Partisi TIP
582,704 31
6.3 Millet Partisi MP
276,101 14
3.0 Yeni Turkiye Partisi YTP
346,514 19
3.7 Independen
296,523 1
3.2
Total Suara Pemilih 9,748,678
Dari distribusi suara jelaslah bahwa AP berhasil memperoleh dukungan dari Demokrat Parti. Süleyman Süleyman Demirel terbukti sebagai pemenang
suara berkualitas tinggi di daerah pedesaan, di mana rakyat dapat mengidentifikasi dengan latar belakangnya dan biasa melihat kariernya sebagai perwujudan
harapan-harapan mereka, yaitu menerima berbagai golongan sipil, seperti
56
Meliha Benli Altunıs¸ık and Özlem Tür, Turkey Challenges of continuity and change, Oxon: Routledge Curzon, 2005; reprint, New York: Routledge Curzon 2005. h. 35.
pengusaha, birokrat dan lain sebagainya, serta berpola pikir modern.
57
Seperti Adnan Menderes sebelumnya, Süleyman Demirel adalah seorang orator yang bias
berbicara dengan bahasa rakyat banyak -suatu hal yang tidak pernah bisa dilakukan oleh
Ismet İnönü dan para pemimpin politik Kemalis lainnya, atau oleh orang-orang sosialis, misalnya Mehmet Ali Aybar-.
58
Pemilihan umum 1965 memberikan catatan penting, pertama, terjadinya transfer kekuatan politik dari CHP yang merepresentasikan elite birokatik
– militer dan didukung dengan sekularisme dan weternisasi kepada AP yang
merepresantasikan liberalis – tradisional. Kedua, kemenangan AP merupakan
periode terakhir dalam pemerintahan koalisi sejak era Ismet İnönü tahun 1961.
59
Catatan penting lainnya adalah keikutsertaan partai sosialis yaitu T ürkiye Iş çi
Partisi Partai Pekerja Turki, hal ini mempengaruhi pekembangan ideologi politik di Turki untuk masa depan Turki.
60
Meskipun begitu, kemenangan AP tidak hanya diraih melalui mekanisme pemilihan formal yaitu pemilihan umum dan berhasil meraih angka yang
signifikan atas dasar sebagai partai penerus terdahulu yang populer Demokrat Parti, tetapi juga perlu dilihat bahwa langkah-langkah dalam berpolitik yaitu;
menjaga hubungan baik dengan militer, mengkonsolidasikan basis pemilih, serta membentuk kekuatan di parlemen, dapat dijadikan catatan penting sebagai
strateginya untuk meraih kekuasaan politik.
57
Zurcher, Sejarah Modern, h. 332.
58
Ibid., 332.
59
Altunıs¸ık and Özlem Tür, Turkey Challenges, h. 35.
60
Ibid., 35-36.
3. Sebab-Sebab Kemunduran Adalet Partisi
Pemerintahan Süleyman Demirel di bawah kepemimpinan presiden Cevdet Sunay yang secara tidak langsung melegitimasi kekuatan AP, jika
diperhatikan hanya efektif hingga tahun 1969. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti gejolak politik antara sayap kanan diwakili oleh Miliyetci Hareket
PartisiPartai Aksi Nasional dan sayap kiri diwakili oleh T ürkiye Iş çi
PartisiPartai Pekerja Turki sampai dengan krisis ekonomi pada awal periode tahun 1970. Dampak dari tidak menentunya keadaan negara tersebut mengusik
kembali lembaga militer untuk mengembalikan keadaan negara yang lebih baik. Meskipun upaya tersebut pengambilalihan kekuasaan melalui militerkudeta
kemudian baru terjadi pada 12 September 1980. Pemilihan umum tahun 1969 menjadi pertanda buruk bagi AP, di mana ia
mengalami penurunan dalam perolehan suaranya. AP mendapatkan 4.229.712 suara dalam pemilihan atau 46,5 persen walaupun tetap mendapatkan kekuatan
mayoritas di GNA Grand National AssemblyMajelis Nasional Agung yaitu sebanyak 256 kursi.
61
Ini merupakan kemenangan AP yang terakhir setelah kemudian pada pemilihan umum berikutnya tahun 1973 dan tahun 1977 AP
tidak dapat mencapai persentase suara lebih dari 50 persen.
62
Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan Süleyman Demirel yang terlalu ketat kepada berbagai
61
Lihat, Sayari dan Esmer ed., Politics, Parties and Elections in Turkey, h.190. Lihat juga, Zurcher, Sejarah Modern, h. 334.
62
Peraihan suara AP dalam pemilihan umum menurun drastis pada pemilihan umum yang diadakan tahun-tahun berikutnya. Keadaan ini terjadi salah satu akibatnya adalah kebijakan
pemerintahan Süleyman Demirel yang terlalu mengikat bagi kalangan sayap kiri, sehingga mengurangi rasa simpatik bagi kalangan intelektual muda. Pada Pemilihan umum tahun 1973, AP
hanya meraih 29,8 persen suara, atau 3.197.897 jumlah suara yang didapat, turun hampir 15 persen dari pemilihan umum 1969. Kemudian pada pemilihan tahun 1977, raihan suara AP hanya naik
sedikit dari pemilihan umum sebelumnya yaitu 36,9 persen suara atau 5.468.202 jumlah suara
yang didapat. Lihat, “Justice Part Turkey”, artikel diakses pada 8 November 2009 dari: http:en.wikipedia.orgwikiJustice_Party_Turkey
. Lihat juga, Sayari dan Esmer ed., Politics, Parties and Elections in Turkey
, h.190.
media seperti radio dan televisi dengan mengawasi bilamana seringkali mereka bersifat kritis terhadap pemerintahan.
63
Sehingga dukungan Süleyman Demirel menjadi lemah bagi kalangan intelektual, keadaan ini pun persis dirasakan oleh
Adnan Menderes di DP. Salah satu contoh kebijakan Süleyman Demirel yang dikritik adalah Usaha untuk membersihkan sekolah-sekolah dan universitas-
universitas dari guru-guru yang berhaluan sayap kiri. Adapun penyebab kemunduran AP hingga akhirnya berujung kepada
kekalahan -bahkan kemudian terpuruk dan dilarang beraktifitas atau ditutup setelah kudeta milter tahun 1980- dapat dilihat gejala-gejala politik dan ekonomi
yang sudah terjadi pada akhir tahun 1960 hingga dekade 1970 sampai dengan kudeta militer 1980.
Pada awal tahun 1970 negara Turki kembali mengalami ketidakstabilan politik yang seakan menjadi bom waktu. Perubahan aspek sosial-ekonomi, seperti
akibat krisis ekonomi yang terjadi mempengaruhi tingkat pendidikan rakyat hanya bisa dicapai 20 persen atau sebanyak 200.000 pelajar yang dapat melanjutkan
keperguruan tinggi, selebihnya putus sekolah, dan secara tidak langsung mengurangi tenaga kerja professional. Mengantarkan kepada situasi konflik
politik yang membahayakan.
64
Fragmentasi politik antar sayap kiri maupun kanan berubah menjadi konflik.
Kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintahan AP yaitu strategi penggantian produk impor, merupakan faktor terpenting kepada terjadinya krisis.
Titik lemah dari kebijakan ekonomi tersebut adalah industri-industri baru yang banyak bergantung kepada barang impor dalam memenuhi keperluan bahan dan
63
Zurcher, Sejarah Modern, h. 334.
64
Ibid., 349
alat produksinya. Akibatnya mekanisme tersebut pun sangat bergantung pada persediaan di luar negeri. Akan tetapi produk-produk Turki di Barat terutama di
Eropa mengalami penurunan karena adanya resesi.
65
Hal inilah yang mengakibatkan akan berpengaruhnya gejolak sosial dan keamanan yang kemudian
melumpuhkan pemerintahan. Sehingga krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1970-an mengakibatkan ketidakstabilan politik dan ekstrimisme politik.
66
Akibat krisis ekonomi yang ada, bertambah pula pemuda yang hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali prospek karier,
67
maka kelompok ekstrimis sayap kiri maupun kaum fundamentalis sayap kanan dengan mudah
merekrut mereka dan melahirkan pergerakan-pergerakan untuk menguasai pengaruh sayap kiri maupun sayap kanan di jalan-jalan. Perlu diketahui bahwa
keadaan tersebut di atas sebetulnya lahir akibat ketegangan politik di Turki, yaitu saling memperebutkan pengaruh antara sayap kanan maupun sayap kiri.
Pada faktanya pemberlakuan konstitusi tahun 1961 yang lebih liberal menghasilkan munculnya pergerakan dan partai-partai yang lebih jauh
menyimpang dari pusat politik.
68
Pertumbuhan partai sayap kiri yang berkembang pesat pada di tahun 1960-an memang tidak hanya terjadi di Turki
saja, tetapi juga berkembang di belahan dunia lain.
69
Perkumpulan-perkumpulan yang banyak mengadakan perdebatan pun lahir seperti Fikir Külüpleri
Federasyonu Federasi Himpunan Perdebatan pada pertengahan tahun 1960-an
65
Zurcher, Sejarah Modern, h. 354-355. Lihat juga, Ahmad, Turkey the Quest for Identity
, Oxford: Oneworld, 2003, h. 125.
66
Zurcher, Sejarah Modern, h. xxii.
67
Ibid., h. 349.
68
Ibid., h. xxii.
69
Ibid., h. 338.
dari para aktifis mahasiswa T ürkiye Iş çi Partisi Partai Pekerja Turki.
70
Di sisi lain, beberapa partai maupun kelompok sayap kanan yang konservatif pun ikut
menggoyangpemerintahan Süleyman Demirel yang juga merepresentasikan pemerintahan AP. Sejumlah
kelompok pemuda ekstrimis, “Serigala Kelabu”
71
, dan kaum fundamentalis sayap kanan berperang untuk menguasai jalan-jalan raya
dan kampus-kampus. Tahun 1969, seorang professor yang terpilih menjadi ketua Himpunan Kamar Dagang dan Industri, Necmettin Erbakan,
72
yang juga sebagai juru bicara para pengusaha kecil mengkritik Süleyman Demirel dan AP, karena
tunduk kepada perusahaan besar, khusunya kepada pemilik modal asing.
73
Süleyman Demirel tampaknya dikenal sebagai tokoh yang melambangkan pro- Barat, sehingga ia menjadi sasaran kritik bagi kedua poros yaitu kiri extrimis dan
kanan religius.
74
Namun demikian, dari dua penyebab tersebut, satu hal lagi yang sangat mempengaruhi terhadap kemunduran AP adalah problematika internal yang ada di
tubuh AP sendiri.
75
Dinamika perekonomian Turki yang sedang berlangsung menjadi semakin ironis ketika barisan sayap kanan mulai pecah. Necmettin
70
Ibid., h. 338.
71
Sebuah organisasi pemuda dari partai Milliyetci Harekat Partisi Partai Aksi Nasional yang telah mengubah nama dari partai sebelumnya Cumhuriyetci Koylu Millet Partisi Partai
Petani Nasional Republik pada tahun 1969. Serigala Kelabu atau dalam bahasa Turki disebut “Bozkurtlar”, diambil dari mitologi Turki pra-Islam. Sebagaimana partai induknya, kelompok
pemuda ini memposisikan dirinya di sayap kanan. Mereka mulai berkampanye untuk mengintimadasi para mahasiswa sayap kiri, para pelajar, wartawan, pedagang buku dan politikus
pada bulan Desember 1968. Mereka mempunyai misi menguasai jalan-jalan dan kampus-kampus di wilayah kiri. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern, h. 334.
72
Professor yang juga sebagai anggota dalam Adalet Partisi. Namun kemudian Necmettin Erbakan keluar dari partai tersebut pada tahun 1969 dan terpilih untuk GNA Grand National
Assembly Majelis Agung Nasional sebagai anggota independen bagi wilayah Konya. Pada 25 Januari 1970 ia bersama dua orang independen lainnya, membentuk partai sendiri yaitu MNP
Milli Nizam Partisi Partai Orde Nasional. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern, h. 341. Lihat Juga, Kasaba, the Cambridge History of Turkey, h. xvii.
73
Zurcher, Sejarah Modern, h. 341.
74
“Justice Part Turkey”, artikel diakses pada 8 November 2009 dari: http:en.wikipedia.orgwikiJustice_Party_Turkey.
75
Zurcher, Sejarah Modern, h. 334.
Erbakan sebagaimana diketahui mendirikan sebuah partai yaitu MNP Milli Nizam Partisi Partai Orde Nasional pada tanggal 25 Januari 1970. Lalu disusul
oleh Ferruh Bozbeyli,
76
ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua MAN, serta AP bersama 40 orang wakil dan senator pada tahun Desember 1970,
karena menolak anggaran belanja negara, selanjutnya mendirikan Demokratik Parti.
77
Menjelang awal 1971, pemerintahan Süleyman Demirel menjadi lemah akibat ditinggalkan oleh orang-orang partainya. Sementara itu ia pun tak berdaya
untuk mencegah serangan ke kampus-kampus dan jalan-jalan dan tampaknya tidak memiliki harapan lagi untuk mendapatkan legislasi perencanaanrancangan
undang-undang yang serius bagi reformasi sosial atau finansial yang dikeluarkan majelis.
Pada tanggal 12 Maret 1971 masing-masing Kepala Staf Jendral Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara menyerahkan memorandum kepada
Presiden Turki Cevdet Sunay.
78
Memorandum tersebut secara tidak langsung adalah ulitimatum dari angkatan bersenjata, yang kemudian disampaikan oleh
Presiden Turki di GNA Grand National AsssemblyMajelis Nasional Agung.
76
Menjadi Ketua GNA Grand National Assembly Majelis Nasional Agung ia juga seorang dan merupakan anggota penting dari Adalet Partisi. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern, h.
473.
77
Ada 26 orang yang telah keluar dari Adalet Partisi kemudian mendirikan Demokartik Parti Partai Demokrat pada tanggal 18 Desember 1970. Para pendirinya termasuk Sadettin
Bilgiç, Ferruh Bozbeyli, Nilüfer Gürsoy, Anak perempuan Mahmud Celâl Bayar yang juga salah seorang tokoh pendiri Demokrat Parti tahun 1946 Neriman Ağaoğlu, Yüksel and Mutlu
Menderes anak dari Adnan Menderes. Pada tanggal 23 Desember 1970 Ferruh Bozbeyli terpilih menjadi presiden partai tersebut, dan Bilgiç and Yüksel Menderes, keduanya terpilih sebagai wakil
presiden partai. Lihat, Fulan, “Turkey, a Chronology of Important Political Events, 1683-1980”, artikel diakses pada 25 Juli 2010 dari: www. . Lihat juga, Zurcher, Sejarah Modern, h. 334 dan
473.
78
Cevdet Sunay ialah Presiden ke-5 Republik Turki, menggantikan Cemal Gürsel akibat meninggal sakit pada tahun 1966. Ia pun menjadi presiden pada tanggal 28 Maret 1966 hingga ke
pemilihan umum 1973. Pernah menjadi kepala staf jendral setelah kudeta militer tahun 1960 sampai dengan tahun 1966. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern, h. 495.
Ultimatum tersebut menuntut pembentukan segera sebuah pemerintahan yang kuat dan handal yang akan mampu mengakhiri anarki yang ada, dan
melaksanakan reformasi dengan semangatsesuai Kemalis. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, angkatan bersenjata akan melaksanakan tugas konstitusionalnya dan
akan mengambil alih kekuasaan.
79
Dengan keadaan tersebut, Süleyman Demirel pun mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri, sehingga
pemerintahan AP pun berakhir.
80
Meskipun begitu Süleyman Demirel tetap memperingatkan partainya untuk tetap tengan dan bersikap waspada.
Pada tanggal 19 Maret 1971, Professor Nihat Erim
81
ditunjuk menjadi perdana menteri oleh presiden Cevdet Sunay, dari partai CHP, lalu membentuk
kabinet barunya pada tanggal 26 Maret 1971. Bila diperhatikan upaya intervensi militer hanya sebatas melalui
memorandum militer yang merupakan ultimatum bagi pemerintahan Süleyman Demirel. Langkah bijak militer ini dikarenakan angkatan bersenjata tidak mau
mengambil alih kekuasaan karena mereka tahu bahwa kerusakan yang bakal terjadi oleh tindakan seperti itu.
82
Selain itu, mereka hampir tidak bisa campur tangan dalam membuat memorandum-memorandum dan ultimatum-ultimatum
untuk menjaga agar politikus tetap rukun tanpa kehilangan kredibilitas mereka, yang dengan demikian peluang para politikus secara gradual meningkat.
83
Walaupun demikian, intervensi militer tetap terjadi pada periode berikutnya, berbagai hal yang di antaranya adalah masalah undang-undang, kemelut ekonomi,
79
Zurcher, Sejarah Modern, h. 342.
80
Ibid., h. 342.
81
Mengajar di Universitas Ankara, sebagai professor sejak tahun 1942, seorang CHP Cumhuriyet Halk Partisi
Partai Rakyat Republik atau “Republikan” yang konservatif. Pernah
bertugas di majelis konstitusional tahun 1960. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern, h. 478.
82
Zurcher, Sejarah Modern, h. 345.
83
Ibid., h. 345-346.
dan sistem politik yang tampaknya betul-betul mengalami jalan buntu. Sehingga pada akhirnya para kepala staf jenderal perlahan-lahan tidak lagi mempercayai
terhadap kemampuan politisi untuk mengurus negara secara efisien, yang membuat mereka kembali melakukan kudeta militer pada 12 September 1980.
84
Angkatan bersenjata mengumumkan bahwa kekuasaan politik telah diambil alih dan kabinet pun dibubarkan. Militer melakukan upaya pemutusan hubungan
secara radikal dengan masa lalu, hal ini dilakukan demi menyelematkan demokrasi dan membersihkan sistem politik terdahulu. Dengan demikian maka
tidak ada tempat bagi para mantan politikus, kebijakan ini di implementasikan melalui keputusan bahwa partai-partai lama, secara resmi ditutup tanggal 16
Oktober 1980.
85
B. Süleyman Demirel