Hubungan Partai Politik Terhadap Stabilitas Politik Negara

mengkonsentrasikan cita-citanya terhadap tujuan nasional. Dengan demikian pembentukan partai sebagai upaya penyatuan dua tujuan tersebut. 27 Sehingga peranan penting partai adalah sebagai agen utama yang memberikan wadah aspirasi melalui koordinasi pemerintahan kepada unsur yang lebih tinggi, dan juga sebagai institusi dasar mediator antara pemerintah dan di luar sistem pemerintah di masyarakat. 28

B. Hubungan Partai Politik Terhadap Stabilitas Politik Negara

Dalam upaya modernisasi sistem politik, maka perlunya dilakukan perluasan partisipasi politik. Hal ini secara teknis dapat di aplikasi melalui peleburan melalaui mekanisme lembaga tradisional seperti keluarga besar, desa marga dan lainnya kepada kepada sebuah pelembagaan politik yang lebih modern yaitu partai politik. Akan tetapi modernisasi juga menciptakan kesadaran politik dan kegiatan sosial dan kelompok-kelompok ekonomi yang tidak pernah ada di tengah-tengah masyarakat tradisional maupun dalam kelompok yang berada di dalam wawasan politik masyarakat tradisional. Kedua kelompok ini diasimilasikan kedalam sistem politik atau mereka menjelma menjadi sumber konflik yang mengarah pada revolusi menentang sistem politik. Pencapaian komunitas politik di tengah-tengah masyarakat negara berkembang, dengan demikian, melibatkan baik “integrasi horizontal” kelompok-kelompok komunal maupun “asimliasi vertical” semua kelompok kelas sosial ekonomi yang ada. 27 Ibid., h. 301. Pertama, yaitu sebagai penghubung pemerintah dengan kelompok besar lainnya seperti para pemilih partai tersebut, kelompok sosial, komunitas lokal dan lain sebagainya. Kedua menjadi pengawas informal pemerintahan yaitu melalui mekanisme aspirasi rakyat yang kemudian disampaikan oleh perwakilannya di MAN. 28 Ibid., h. 302. Faktor-fator umum yang menyebabkan meningkatnya masalah-masalah integrasi nasional dan asimilasi politik adalah meluasnya kesadaran politik dan partisipasi yang tercipta bersamaan dengan modernisasi. Negara yang mengalami keseimbnagan stabilitas antara partisipasi dan pelembagaan, dengan derajat rendah pada keduanya, cenderung akan mengalami instabilitas, kecuali jika pembangunan pranata-pranata politik menyelaraskan diri dengan derajat ekspansi peranserta politik. Jika kemungkinan tercapainya titik keseimbangan seperti ini begitu kecil, negara tersebut cenderung diangggap tidak stabil. Pada bagian lain, masyarakat yang telah membangun pranata politik modern dalam skala luas, serta diimbangi dengan adanya kemampuan tinggi dalam mengendalikan perluasan basis peran serta politik dibanding waktu-waktu sebelumnya, dianggap pasti tidak stabil. Masyarakat yang derajat partisipasi politiknya telah melampaui pelembagaan, pasti tidak stabil. Selanjutnya, negeri yang memiliki keseimbangan antara partisipasi dan pelembagaan pada derajat yang tinggi, pasti akan lebih stabil. Secara politis, sistem politik yang demikian dianggap maju dan modern. Mereka memiliki pranata-pranata yang menampilkan kapasitas untuk menyerap kekuatan-kekuatan sosial baru ke dalam sistem dan meningkatkan derajat peran serta politik yang terlahir bersamaan dengan modernisasi. Stabilitas masa depan masyarakat yang memiliki derajat partisipasi politik yang rendah, dengan demikian, sebagian besar tergantung atas sifat pranata- pranata politik yang dimiliki, dan ekspansi peran serta politik yang dilakukan ketika menyongsong modernisasi. Saran kelembagaan terpenting yang harus dimiliki guna mengorganisir perluasan peranserta politik adalah partai politik dan sistem kepartaian. 29

C. Dinamika Partai Politik di Turki pada Periode Awal Republik