BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Keputusan Membeli
2.1.1. Definisi Keputusan Membeli
Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses kognitif yang mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi serta penilaian secara evaluatif.Menurut
pemahaman yang paling umum, sebuah keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih Schiffman dan Kanuk, 2004. Dengan perkataan lain, pilihan
alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Sementara itu, menurut Peter 1999 suatu keputusan decision melibatkan
pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan perilaku. Misalnya, saat seorang pembeli mengamati bermacam-macam galon air putih di suatu toko, maka seorang
mahasiswa akan memilih produk minuman yang mereknya sudah terkenal daripada menikmati minuman yang belum tentu jelas mereknya. Pilihan konsumen adalah antara
tindakan membeli produk minuman bermerek Aqua atau produk dengan merek lain akan tetapi belum jelas kualitasnya.
Sedangkan menurut Johannes Supranto menyatakan bahwa pengambilan keputusan terjadi sebagai perumusan berbagai alternatif yang tepat setelah suatu
evaluasi penilaian dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dalam setiap pembelian seseorang biasanya dihadapkan pada beberapa pilihan
produk dengan berbagai macam tawaran dan fasilitas yang ada, ketika dihadapkan pada
kondisi seperti ini akan terasa sulit untuk menentukan pilihan produk mana yang akan dibeli sehingga terdapat proses evaluasi alternatif dalam diri orang tersebut.
Engel, Blackwell, and Minard 1995 mendefinisikan keputusan membeli sebagai suatu sikap yang merupakan hasil atau kelanjutan dari proses yang dilakukan
individu ketika dihadapkan pada situasi dan alternatif tertentu untuk berperilaku dalam memenuhi kebutuhannya. Ditinjau dari perilaku konsumen, maka keputusan membeli
adalah ketika konsumen telah memilih antara membeli atau tidak membeli, memilih antara merek yang satu dengan merek yang lain atau memilih membelanjakan barang A
atau barang B Schiffman dan Kanuk, 2004. Menurut Setiadi 2003 keputusan membeli terkait dengan perilaku konsumsi
dan menyatakan proses pengambilan keputusan dalam urutan kejadian pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan
perilaku pasca pembelian. Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen dalam
menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan melalui sebuah proses
dimana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian.
Keputusan untuk membeli suatu produk merupakan proses yang kompleks. Proses ini meliputi aktivitas fisik dan mental dalam menilai produk sesuai dengan
kriteria tertentu yang ditetapkan oleh individu. Kriteria evaluatif ini muncul dalam
berbagai bentuk. Namun, pada dasarnya kriteria tersebut diharapkan menunjukkan kualitas dan ciri khas yang diinginkan oleh konsumen.
Menurut Loudon 1993 konsumen menetapkan kriteria evaluasi yang meliputi merek, harga dan keistimewaan produk. Kotler 2001 menjelaskan bahwa konsumen
memiliki tujuh komponen keputusan yaitu tentang jenis, bentuk, merek, penjual, jumlah produk, waktu pembelian serta harga dan cara pembayaran.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan membeli adalah salah satu bentuk perilkau konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk.
Sebelum sampai pada tahap keputusan membeli, konsumen akan melewati beberapa proses dimana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen
menganalisis berbagai macam masukan. Konsumen akan dihadapkan pada banyak pilihan yang dipengaruhi oleh pengetahuan dalam mengevaluasi beberapa pilihan
produk, sehingga konsumen dapat menentukan pilihan mereka, apakah akan membeli
produk tersebut atau tidak guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli