Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli

berbagai bentuk. Namun, pada dasarnya kriteria tersebut diharapkan menunjukkan kualitas dan ciri khas yang diinginkan oleh konsumen. Menurut Loudon 1993 konsumen menetapkan kriteria evaluasi yang meliputi merek, harga dan keistimewaan produk. Kotler 2001 menjelaskan bahwa konsumen memiliki tujuh komponen keputusan yaitu tentang jenis, bentuk, merek, penjual, jumlah produk, waktu pembelian serta harga dan cara pembayaran. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan membeli adalah salah satu bentuk perilkau konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Sebelum sampai pada tahap keputusan membeli, konsumen akan melewati beberapa proses dimana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan. Konsumen akan dihadapkan pada banyak pilihan yang dipengaruhi oleh pengetahuan dalam mengevaluasi beberapa pilihan produk, sehingga konsumen dapat menentukan pilihan mereka, apakah akan membeli produk tersebut atau tidak guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli

Ketika konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu barang, ada banyak faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli. Pengaruh faktor tersebut dapat berlangsung sebelum konsumen menuju ke lokasi tempat pembelian atau bahkan dapat berubah pada saat konsumen berhadapan langsung dengan barang yang diinginkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal Schiffman dan Kanuk, 2000 yaitu : 1. Faktor internal a. Kebutuhan dan Motivasi Konsumen Seseorang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakannya dan usaha atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan ini disebut motivasi. b. Kepribadian Kepribadian menurut Schiffman dan Kanuk 2000: personality is defined as those inner psychological characteritics that both determine and reflect how a person responds to his or her environment. Hal penting dari definisi tersebut adalah bahwa inner psychological characteristics atau ciri-ciri psikologis dalam diri seseorang termasuk kualitas, atribut, traits, dan mannerism yang khas merupakan faktor yang membedakan seorang dari yang lain. Dengan demikian, tidak ada dua individu yang sama persis. Kepribadian itu konsisten dan bertahan dalam waktu yang lama. Hal ini sangat penting bagi pemasar untuk menjelaskan dan meramalkan adanya perilaku konsumen dipandang dari kepribadiannya. c. Psikografik Sering pula disebut sebagai analisis gaya hidup atau riset AIO adalah suatu bentuk riset konsumen yang memeberikan profil yang jelas dan praktis mengenai segmen- segmen konsumen, tentang aspek-aspek kepribadian konsumen yang penting, motif belinya, minatnya, sikapnya, keyakinannya, dan nilai-nilai yang dianutnya Schiffman dan Kanuk, 2000. d. Persepsi Schiffman dan Kanuk 2000 menyebutkan bahwa persepsi adalah cara orang memandang dunia ini. Dari definisi yang umum ini dapat dilihat bahwa persepsi seseorang akan berbeda dari yang lain. Cara memandang dunia sudah pasti dipengaruhi oleh sesuatu dari dalam maupun dari luar orang itu. Media massa dengan segala bentuknya dapat membentuk persepsi serupa antar warga kelompok masyarakat tertentu. Dalam hal pemasaran, pengaruh iklan di media massa, kemasan produk, papan reklame, dan sebagainya mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu produk atau merek. e. Pembelajaran Pembelajaran adalah hasil pemrosesan informasi, secara sadar pada perilaku membeli produk yang memerlukan keterlibatan tinggi, tidak sadar ataupun tidak terfokus pada perilaku membeli produk yang tidak memerlukan keterlibatan tinggi. f. Sikap Setiap orang pernah membicarakan tentang sikap mereka terhadap sesuatu dalam kehidupannya. Mereka menyatakan suka atau tidak suka terhadap sesuatu, termasuk produk atau jasa yang mereka jumpai dalam kehidupan mereka sebagai konsumen. Pemasar sangat berkepentingan pada sikap konsumen terhadap produknya, karena sikap yang positif akan menghasilkan pembelian, bukan saja dari konsumen yang bersangkutan tetapi rekomendasi kepada teman-teman maupun keluarganya juga akan membuahkan pembelian yang menguntungkan pemasar, seballiknya dengan sikap negatif. 2. Faktor eksternal a. Keluarga Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang terikat oleh perkawinan atau darah keturunan: anak atau cucu, dan adopsi. b. Kelas sosial Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi produk dan merek yang berbeda. c. Budaya dan sub budaya Budaya adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Mahluk yang lebih rendah umumnya dituntun oleh naluri. Sedangkan manusia, perilakunya biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai persepsi, preferensi, berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan yang lain pula, sehingga pemasar sangat dianjurkan melihat pergeseran kultur tersebut untuk dapat menyediakan produk-produk baru yang diinginkan konsumen. Sub kebudayaan mempunyai sub-kultur yang lebih kecil, atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama. Seperti kelompok kebangsaan yang bertempat tinggal pada suatu daerah akan mempunyai citarasa dan minat etnik yang khas. Demikian pula dengan adanya kelompok keagamaan yang ada. Daerah geografik merupakan sub kultur tersendiri. Banyaknya sub kultur ini merupakan segmen pasar yang penting, dan pemasar sering menemukan manfaat dengan merancang produk yang disesuaikan dengan kebutuhan sub kultur tersendiri. Banyaknya sub kultur ini merupakan segmen pasar yang penting dan pemasar sering menemukan manfaat dengan merancang produk yang disesuaikan dengan kebutuhan sub kultur tersebut. d. Kelompok acuan Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang berpengaruh langsung dan seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. e. Komunikasi Komunikasi adalah semua praktik yang dilakukan untuk memberikan atau saling bertukar informasi. Secara spesifik, seperti yang dikatakan oleh Schiffman dan Kanuk 2000 komunikasi adalah transmisi pesan dari pengirim ke penerima dengan menggunakan suatu bentuk signal yang dikirim melalui suatu media tertentu. Komunikasi pemasaran berusaha untuk mentransmisikan pesan pemasaran dari perusahaanprodusen kepada konsumen sasarannya dengan menggunakan bentuk signal yang dikirim melalui media yang memiliki akses ke konsumen sasaran, dalam arti dapat mempengaruhi perilakunya. Pada kenyataannya keputusan membeli tidak hanya disebabkan oleh keinginan individu itu sendiri, namun juga didukung oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, disamping itu juga lingkungan dapat memberikan pengaruh terhadap keputusan seseorang. Kotler 2004 membagi lima peran lingkungan dalam keputusan untuk membeli: a. Pemrakarsa Initiator Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa. b. Pemberi pengaruh influencer Seseorang yang pandangan atau nasehatnya dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli. c. Pengambil keputusan Decider Seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap konsumen, yaitu keputusan pembelian-apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli dan dimana akan membeli. d. Pembeli Buyer Seseorang yang melakukan pembelian e. Pemakai User Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang dibeli. Faktor lainnya yang terlibat dalam keputusan membeli adalah tipe konsumen dalam melakukan keputusan membeli. Untuk melihat tipe konsumen dalam keputusan membelinya maka dapat dilihat dari dua dimensi pembentuk tipe konsumen dalam keputusan membeli yang diterangkan dalam Assael 1998 berikut ini: 1. Tingkat pengambilan keputusan, merupakan sebuah rangkaian dari keputusan membeli dan yang telah menjadi suatu kebiasaan. Dimana mencakup aspek: a. Keputusan yang ada berdasar pada proses kognitif dari pencarian informasi dan alternatif merek. b. Konsumen telah merasa puas dengan merek atau produk tertentu dan telah mengkonsumsinya secara konsisten, atau telah menjadi suatu kebiasaan dalam mengkonsumsi atau memilih suatu merek. 2. Tingkat keterlibatan dalam pembelian, menggambarkan kontinum dari tinggi ke rendah mengenai keterlibatan dalam pembelian. Dimana mencakup aspek: a. Keterlibatan yang tinggi dalam pembelian. Hal ini merupakan sesuatu yang penting bagi konsumen, dimana terkait dengan ego dan citra diri yang beresiko terhadap keuangan, sosial dan psikologis dari konsumen. Dalam hal ini diperlukan waktu untuk mempertimbangkan alternatif yang ada. b. Keterlibatan yang rendah dalam pembelian. Ini merupakan sesuatu yang dianggap tidak penting bagi konsumen. Resiko terhadap keuangan, sosial atau psikologis tidak berdampak besar. Serta waktu atau usaha untuk mencari informasi dalam mempertimbangkan alternatif tidak terlalu penting atau bernilai bagi konsumen. Dari penjelasan yang diuraikan oleh Assael 1998 tersebut, maka dapat diketahui bahwa keputusan membeli pada konsumen juga dipengaruhi berdasarkan tipe konsumen dalam keputusan membeli. Dimana tipe konsumen terbagi kedalam dua dimensi, yaitu tingkat pengambilan keputusan dan tingkat keterlibatan dalam pembelian.

2.1.3 Tahap-tahap Dalam Keputusan Membeli

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi tentang dampak merokok terhadap kesehatan dengan tipe perilaku merokok mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1 7 88

Pengaruh persepsi tentang personal selling, jenis kelamin penjual, familiaritas penjual dan demografi terhadap keputusan membeli pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8 31 169

Hubungan antara kebutuhan afiliasi dengan kecanduan facebook: pada mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4 11 127

Hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3 13 94

Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi intensi membeli air minum dalam kemasan merek aqua pada mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Merek Dengan Pengambilan Keputusan Membeli Pada Konsumen.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Merek Dengan Pengambilan Keputusan Membeli Pada Konsumen.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Merek Dengan Pengambilan Keputusan Membeli Pada Konsumen.

0 4 9

HUBUNGAN ANTARA PENGGABUNGAN MEREK (COBRANDING) DENGAN EKUITAS MEREK AQUA-DANONE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA PENGGABUNGAN MEREK (COBRANDING) DENGAN EKUITAS MEREK AQUA-DANONE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 11