Gambaran Program Pencegahan Penyakit Rabies di Kelurahan Kwala Bekala. Karakteristik Responden

Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. Distribusi penduduk menurut agama, diketahui bahwa 49,40 penduduk Kelurahan Kwala Bekala beragama Kristen Protestan, yaitu sebanyak 17.080 jiwa. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut: Tabel 4.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama. No Agama Jumlah jiwa Persentase 1 Islam 10.683 30,90 2 Kristen Protestan 17.080 49,40 3 Kristen Katolik 6.793 19,65 4 Budha 7 0,02 5 Hindu 12 0,03 Jumlah 34.575 100 Sumber: Data Potensi Kelurahan Kwala Bekala Kec. Medan Johor tahun 2008.

4.2. Gambaran Program Pencegahan Penyakit Rabies di Kelurahan Kwala Bekala.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, diketahui bahwa program pencegahan penyakit rabies telah diketahui dan disadari oleh masyarakat di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan. Hal ini terbukti dari pengakuan seluruh responden yang mengatakan bahwa petugas vaksinasi hewan anjing peliharaan dari Dinas Peternakan Kota Medan selalu rutin mendatangi masyarakat di Kelurahan Kwala Bekala setiap awal dan pertengahan tahun atau 2 kali dalam setahun. Jumlah petugas yang datang berkunjung sebanyak 2 orang dan selalu menggunakan pakaian dinas. Seluruh responden juga mengakui bahwa selain memvaksinasi anjing peliharaan mereka, petugas dari Dinas Peternakan juga memberi penyuluhan dengan menyarankan masyarakat untuk mengikat anjing peliharaan dan tidak membiarkan anjing peliharaan lepas berkeliaran. Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat pemilik anjing di Kelurahan Kwala Bekala telah mengetahui berjalannya program pencegahan rabies di kelurahan ini. Peranan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Medan Johor terkait pencegahan penyakit rabies di kelurahan ini adalah penyuluhan kesehatan. Kegiatan surveilans terhadap penyakit rabies belum dijalankan oleh pihak Puskesmas Medan Johor dan Pustu Kwala Bekala.

4.3. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang memiliki anjing peliharaan dan bertempat tinggal di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor. Dari hasil penelitian pada 88 orang responden dapat digambarkan karakteristik berdasarkan umur, pendidikan, pendapatan, pengetahuan, dan sikap, sebagai berikut:

4.3.1. Variabel Umur

Dalam pengkategorian variabel umur, penulis membagi umur menurut Badan Pusat Statistik BPS Kota Medan, yaitu: Orang Muda umur 15-24 tahun, Dewasa umur 25-49 tahun, Orang tua umur 50 tahun ke atas. Dari 88 responden, sebanyak 44 responden 50 berada pada umur 25-49 tahun dan 44 responden 50 lainnya berada pada umur 50 tahun ke atas. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.5. berikut: Tabel 4.5. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel Umur. No Karakteristik Responden dalam Umur tahun f 1 15-24 tahun Orang Muda 2 25-49 tahun Dewasa 44 50 3 ≥50 tahun Orang Tua 44 50 Jumlah 88 100 Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010.

4.3.2. Variabel Pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan responden terbanyak adalah pendidikan SLTA, yaitu sebanyak 43 responden 48,9. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut: Tabel 4.6. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel Pendidikan. No Karakteristik Responden dalam Pendidikan f 1 Tidak sekolahTidak tamat SD 3 3,4 2 SD 13 14,8 3 SLTP 21 23,9 4 SLTA 43 48,9 5 D3Sarjana 8 9,0 Jumlah 88 100 4.3.3. Variabel Pendapatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan responden terbesar yang dijumpai adalah di bawah UMSK Upah Minimum Sektoral Kota yaitu sebanyak 79 responden 89,8. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut: Tabel 4.7. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel Pendapatan. No Karakteristik Responden dalam Pendapatan f 1 UMSK 79 89,8 2 ≥ UMSK 9 10,2 Jumlah 88 100

4.3.4. Variabel Pengetahuan

Pengetahuan responden meliputi segala sesuatu yang diketahui responden tentang rabies, meliputi pengertian penyakit rabies, penyebab penyakit rabies, hewan penular penyakit rabies, cara penularan penyakit rabies, gejala penyakit rabies pada Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. anjing dan manusia, serta upaya-upaya pencegahan penyakit rabies. Berikut merupakan uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi pengetahuan responden mengenai penyakit rabies. Tabel 4.8. menunjukkan distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang pengertian penyakit rabies. Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Pengetahuan Tentang Penyakit Rabies. No Pengertian Penyakit Rabies Jumlah f 1 Penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan hewan penderita rabies 53 60,2 2 Penyakit yang timbul karena gigitan anjing 35 39,8 3 Tidak Tahu Jumlah 88 100 No Penyebab Penyakit Rabies f 1 Virus Rabies 24 27,3 2 Kumanbibit penyakit 26 29,5 3 Tidak Tahu 38 43,2 Jumlah 88 100 No Hewan Penular Rabies f 1 Anjing, kucing, dan kera 24 27,3 2 Anjing 64 72,7 3 Tidak Tahu Jumlah 88 100 No Cara Penularan Rabies pada Hewan dan Manusia f 1 Melalui luka gigitan langsungluka terkena air liur hewan yang tertular penyakit rabies 83 94,3 2 Melalui cakaran hewan yang tertular penyakit rabies 3 Tidak Tahu 5 5,7 Jumlah 88 100 No Gejala Rabies pada anjing f 1 1 Anjing tidak mengenal tuannya; 2 Anjing takut terhadap air; 3 Air liur keluar berlebihan; 4 Anjing menjadi ganas atau menggigit segala yang dijumpainya 28 31,8 2 Menjawab maksimal 2 dari jawaban a 40 45,5 3 Tidak Tahu 20 22,7 Jumlah 88 100 Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. Tabel 4.8. Lanjutan No Gejala Rabies pada Manusia f 1 1 Demam dan sakit kepala; 2 Rasa panas disertai ketakutan; 3 Takut pada air; 4 Takut pada sinar 4 4,5 2 Menjawab maksimal 2 dari jawaban a 65 73,9 3 Tidak Tahu 19 21,6 Jumlah 88 100 No Alasan Anjing Rabies Harus Ditangkap dan Dilaporkan ke Dinas Peternakan Setempat Jumlah f 1 Supaya anjing dikarantina untuk diobservasi 34 38,6 2 Supaya anjing dimusnahkan sehingga tidak menggigit manusia 54 61,4 3 Tidak Tahu Jumlah 88 100 No Agar Anjing Peliharaan Tidak Terkena Rabies f 1 1 Memberi suntikan anti rabies pada anjing 1-2 kali setahun; 2 Memberangus anjing jika hendak dibawa keluar rumah; 3 Mengikat anjing dengan rantai yang panjangnya tidak lebih dari dua meter 33 37,5 2 Menjawab hanya 1 dari jawaban a 55 62,5 3 Tidak Tahu Jumlah 88 100 No Bagian Tubuh yang Berbahaya Bila Digigit Anjing Tersangka Rabies f 1 Kepala 28 31,8 2 Bagian tubuh di dekat kepala 36 40,9 3 Tidak Tahu 24 27,3 Jumlah 88 100 No Alasan Melaporkan Orang yang Terkena Gigitan Anjing Ke Pelayanan Kesehatan Terdekat f 1 Supaya luka gigitan segera diperiksa, jika luka cukup dalam dan dekat dengan kepala segera diberi vaksin anti rabies 43 48,9 2 Supaya penderita diberi vaksin anti rabies 45 51,1 3 Tidak Tahu Jumlah 88 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak menyatakan penyakit rabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan hewan penderita rabies yaitu sebanyak 53 responden 60,2. Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. Hasil distribusi pengetahuan responden mengenai penyebab penyakit rabies adalah responden terbanyak menjawab tidak tahu yaitu sebanyak 38 responden 43,2. Hasil distribusi pengetahuan responden tentang hewan penular rabies adalah responden terbanyak menjawab hewan penular rabies adalah anjing yaitu sebanyak 64 responden 72,7. Hasil distribusi pengetahuan responden mengenai cara penularan rabies pada hewan dan manusia adalah responden terbanyak menjawab melalui luka gigitan langsungluka terkena air liur hewan yang tertular penyakit rabies yaitu sebanyak 83 responden 94,3. Hasil distribusi pengetahuan responden mengenai gejala rabies pada anjing adalah responden terbanyak menjawab hanya dua gejala rabies pada anjing, yaitu anjing menjadi ganaslebih suka menggigit dan tidak mengenal tuannya yaitu sebanyak 40 responden 45,5. Hasil distribusi pengetahuan responden mengenai gejala rabies pada manusia adalah responden terbanyak menjawab hanya dua gejala pada manusia, yaitu demam sakit kepala dan seperti terserang influenza yaitu sebanyak 65 responden 73,9. Hasil distribusi pengetahuan responden mengenai alasan anjing yang menunjukkan gejala rabies harus segera ditangkap dan dilaporkan ke Dinas Peternakan setempat adalah responden terbanyak menjawab supaya anjing dimusnahkan sehingga tidak menggigit manusia yaitu sebanyak 54 responden 61,4. Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. Hasil distribusi pengetahuan responden mengenai hal yang dilakukan supaya anjing peliharaan tidak terkena penyakit rabies adalah responden terbanyak menjawab hanya satu jawaban yaitu memberi suntikan anti rabies pada anjing peliharaan, yaitu sebanyak 55 responden 62,5. Hasil distribusi pengetahuan responden mengenai bagian tubuh manusia yang paling berbahaya bila digigit anjing tersangka rabies adalah responden terbanyak menjawab bagian tubuh di dekat kepala yaitu sebanyak 36 responden 40,9. Hasil distribusi pengetahuan responden mengenai alasan seseorang yang terkena gigitan anjing harus segera dilaporkan ke pelayanan kesehatan terdekat adalah responden terbanyak menjawab supaya penderita diberi vaksin anti rabies yaitu sebanyak 45 responden 51,1. Berdasarkan tabulasi distribusi variabel pengetahuan responden di atas, setelah dilakukan pengolahan data maka diketahui bahwa pengetahuan responden tentang penyakit rabies terbanyak berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 50 responden 56,8. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut: Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Tentang Penyakit Rabies di Kelurahan Kwala Bekala Tahun 2009. No Kategori Pengetahuan Jumlah f 1 Baik 36 40,9 2 Sedang 50 56,8 3 Buruk 2 2,3 Jumlah 88 100 Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010.

4.3.5. Variabel Sikap

Sikap adalah kecenderungan responden untuk berespons secara positif atau negatif dalam program pencegahan rabies, meliputi sikap responden mengenai upaya pencegahan dalam penyebarluasan penyakit rabies. Berikut merupakan uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi variabel sikap responden tentang upaya pencegahan dalam penyebarluasan penyakit rabies. Tabel 4.10. menunjukkan distribusi responden berdasarkan uraian sikap tentang pencegahan penyakit rabies. Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Rabies. No Anjing Diberi Suntikan Anti Rabies Sebanyak 1-2 kali dalam setahun. Jumlah f 1 Setuju 83 94,3 2 Kurang setuju 1 1,1 3 Tidak setuju 4 4,6 Jumlah 88 100 No Anjing Diikat Dengan Rantai Tidak Lebih 2m f 1 Setuju 12 13,6 2 Kurang setuju 38 43,2 3 Tidak setuju 38 43,2 Jumlah 88 100 No Anjing yang Dibawa Keluar Rumah Harus Diikat Dengan Rantai Tidak Lebih 2m dan Moncongnya Diberangus f 1 Setuju 8 9,1 2 Kurang setuju 34 38,6 3 Tidak setuju 46 52,3 Jumlah 88 100 No Anjing Peliharaan Tidak Boleh Lepas Berkeliaran f 1 Setuju 8 9,1 2 Kurang setuju 16 18,2 3 Tidak setuju 64 72,7 Jumlah 88 100 Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. Tabel 4.10. Lanjutan No Pemilik Anjing Harus Mendaftarkan Anjingnya Ke Kantor Kepala Desa atau Dinas Peternakan Terdekat. Jumlah f 1 Setuju 28 31,8 2 Kurang setuju 32 36,4 3 Tidak setuju 28 31,8 Jumlah 88 100 No Petugas Berwenang Menangkap Anjing Dengan Gejala Rabies Untuk Dikarantina. f 1 Setuju 88 100 2 Kurang setuju 3 Tidak setuju Jumlah 88 100 No Membawa Orang yang Digigit Anjing Ke Puskesmas Untuk Diperiksa dan Bila Perlu Diberi Suntikan. f 1 Setuju 88 100 2 Kurang setuju 3 Tidak setuju Jumlah 88 100 No Anjing peliharaan yang Masuk Ke Daerah Baru Harus Lengkap Surat Bukti Vaksinasi dari Daerah Asal f 1 Setuju 52 59,1 2 Kurang setuju 36 40,9 3 Tidak setuju Jumlah 88 100 No Melaporkan Anjing yang Diliarkan Kepada Petugas Dinas Peternakan Setempat. f 1 Setuju 46 52,3 2 Kurang setuju 34 38,6 3 Tidak setuju 8 9,1 Jumlah 88 100 No Pencegahan Rabies Tidak Hanya Tugas Pemerintah Tapi Juga Tugas Masyarakat Pemilik Anjing. f 1 Setuju 88 100 2 Kurang setuju 3 Tidak setuju Jumlah 88 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak mengatakan setuju anjing harus diberi suntikan anti rabies sebanyak 1-2 kali dalam setahun adalah sebanyak 83 responden 94,3. Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. Hasil distribusi sikap responden mengenai anjing harus diikat dengan rantai yang panjangnya tidak boleh lebih dari 2 meter adalah responden terbanyak mengatakan kurang setuju dan tidak setuju yaitu sebanyak 38 responden 43,2 mengatakan kurang setuju, dan 38 responden 43,2 mengatakan tidak setuju. Hasil distribusi sikap responden mengenai anjing yang akan dibawa keluar rumah harus diikat dengan rantai yang panjangnya tidak lebih dari 2 meter dan moncongnya harus diberangus adalah responden terbanyak mengatakan tidak setuju yaitu sebanyak 46 responden 52,3. Hasil distribusi sikap responden mengenai anjing peliharaan tidak boleh dibiarkan lepas berkeliaran adalah responden terbanyak yaitu sebanyak 64 responden 72,7 mengatakan tidak setuju. Hasil distribusi sikap responden mengenai pemilik anjing harus mendaftarkan anjingnya ke Kantor Kepala Desa atau Dinas Peternakan terdekat adalah responden terbanyak yaitu sebanyak 32 responden 36,4 mengatakan kurang setuju. Hasil distribusi sikap responden mengenai petugas berwenang menangkap anjing yang menunjukkan gejala rabies untuk dikarantina adalah seluruh responden 100 mengatakan setuju. Hasil distribusi sikap responden mengenai orang yang terkena gigitan anjing harus segera dibawa ke Puskesmas terdekat untuk diperiksa dan bila perlu diberi suntikan anti rabies adalah seluruh responden 100 mengatakan setuju. Hasil distribusi sikap responden mengenai setiap anjing peliharaan yang masuk ke daerah baru harus dilengkapi dengan surat bukti vaksinasi dari daerah asal Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. adalah responden terbanyak yaitu sebanyak 52 responden 59,1 mengatakan setuju. Hasil distribusi sikap responden mengenai kesediaan melaporkan keberadaan anjing yang diliarkan kepada petugas dinas peternakan setempat adalah responden terbanyak yaitu sebanyak 46 responden 52,3 mengatakan setuju. Hasil distribusi sikap responden mengenai pencegahan penyakit rabies bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi juga tugas masyarakat terutama masyarakat pemilik anjing adalah seluruh responden 100 mengatakan setuju. Berdasarkan tabulasi distribusi variabel sikap responden di atas, setelah dilakukan pengolahan data maka diketahui bahwa sikap responden mengenai upaya pencegahan dalam penyebarluasan penyakit rabies terbanyak berada pada kategori baik, yaitu sebanyak 50 responden 56,8. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut: Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Terhadap Pencegahan Rabies di Kelurahan Kwala Bekala Tahun 2009. No Kategori Sikap Jumlah f 1 Baik 50 56,8 2 Sedang 38 43,2 3 Buruk Jumlah 88 100 4.3.6. Variabel Partisipasi Partisipasi Kepala Keluarga KK dalam program pencegahan rabies adalah gambaran keikutsertaan KK dalam melaksanakan program pencegahan penyakit rabies yang meliputi pemberian vaksinasi pada anjing peliharaan, mengikat anjing Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. dengan rantai yang tidak lebih dari 2 meter, mengikat anjing dengan rantai yang panjangnya tidak lebih dari 2 meter dan memberangus moncongnya ketika dibawa keluar rumah, dan melaporkan anggota keluarga ke pelayanan kesehatan terdekat bila terjadi kasus gigitan. Tabel 4.12. berikut menunjukkan distribusi responden berdasarkan uraian kegiatan partisipasi dalam pencegahan penyakit rabies. Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Kegiatan Partisipasi dalam Pencegahan Penyakit Rabies. No Memberi Suntikan Anti Rabies pada Anjing Peliharaan Sebanyak 1-2 kali dalam setahun. Jumlah f 1 Ya 37 42,0 2 Kadang-kadang 16 18,2 3 Tidak 35 39,8 Jumlah 88 100 No Mengikat Anjing Peliharaan dengan Rantai Tidak Lebih 2m Setiap Hari. f 1 Ya 8 9,1 2 Kadang-kadang 47 53,4 3 Tidak 33 37,5 Jumlah 88 100 No Mengikat Anjing Peliharaan dengan Rantai Tidak Lebih 2m dan Memberangus Moncongnya Ketika Dibawa Keluar Rumah. f 1 Ya 2 Kadang-kadang 3 Tidak 88 100 Jumlah 88 100 No Membawa Langsung Anggota Keluarga yang Terkena Gigitan Anjing Ke Pelayanan Kesehatan Terdekat. f 1 Ya 88 100 2 Kadang-kadang 3 Tidak Jumlah 88 100 Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak yaitu 37 responden 42,0 mengaku rutin memberi suntikan anti rabies pada anjing peliharaan sebanyak 1-2 kali dalam setahun. Hasil distribusi partisipasi responden mengenai mengikat anjing peliharaannya dengan rantai yang panjangnya tidak lebih 2 meter adalah responden terbanyak yaitu sebanyak 47 responden 53,4 mengatakan kadang-kadang. Hasil distribusi partisipasi responden mengenai mengikat anjing peliharaannya dengan menggunakan rantai yang panjangnya tidak lebih dari 2 meter dan memberangus moncongnya ketika dibawa keluar rumah adalah seluruh responden 100 menjawab tidak. Hasil distribusi partisipasi responden mengenai akan membawa langsung anggota keluarga yang terkena gigitan anjing ke pelayanan kesehatan terdekat adalah seluruh responden 100 menjawab setuju. Berdasarkan tabulasi distribusi variabel partisipasi responden di atas, setelah dilakukan pengolahan data maka diketahui bahwa partisipasi responden dalam pencegahan penyakit rabies terbanyak berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 63 responden 71,6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.13. berikut: Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Partisipasi Dalam Pencegahan Penyakit Rabies di Kelurahan Kwala Bekala Tahun 2009. No Kategori Partisipasi Jumlah f 1 Tinggi 8 9,1 2 Sedang 63 71,6 3 Rendah 17 19,3 Jumlah 88 100 Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010.

4.4. Hasil Uji Bivariat