Pengetahuan knowledge Sikap attitude Praktek atau tindakan practice

Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010.

c. Praktek atau tindakan practice

Uraian dari ketiga domain tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan knowledge

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior.

b. Sikap attitude

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku Notoatmodjo, 2003.

c. Praktek atau tindakan practice

Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas, dukungan dari pihak lain, dan sebagainya Notoatmodjo, 2003. 2.4.2. Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing terhadap Partisipasinya dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies. Manusia adalah individu dengan jati diri yang khas yang memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik adalah sifat individu yang relatif tidak berubah, Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. karakteristik tersebut seperti: umur, jenis kelamin, suku bangsa, kebangsaan, pendidikan, dan lain-lain Notoatmodjo, 2003. Menurut Notoatmodjo 2003, beberapa faktor individu person yang terkait kesehatan antara lain: a Umur Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian di dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Untuk kepentingan perbandingan WHO menganjurkan pembagian-pembagian umur menurut tingkat kedewasaan: 0-14 tahun : bayi dan anak-anak 15-49 tahun : orang muda dan dewasa 50 tahun ke atas : orang tua b Jenis kelamin Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa angka kesakitan lebih tinggi di kalangan wanita, sedangkan angka kematian lebih tinggi di kalangan pria. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor intrinsik yang meliputi faktor keturunan yang terkait jenis kelamin atau perbedaan hormonal dan faktor-faktor lingkungan lebih banyak pria penghisap rokok, minum-minuman keras, pekerja berat. c Kelas Sosial Kelas sosial ini ditentukan oleh unsur-unsur seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan, tempat tinggal. Hal-hal ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan. Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. d Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan juga dapat berperan di dalam timbulnya penyakit. e Penghasilan Merupakan variabel yang dinilai hubungannya dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maupun pencegahan penyakit. f Golongan etnik Suku Berbagai golongan etnik dapat berbeda di dalam kebiasaan makan, susunan genetika, gaya hidup, dan sebagainya yang dapat mengakibatkan perbedaan- perbedaan di dalam angka kesakitan atau kematian. Menurut Azwar 1988, kebutuhan dan tuntutan seseorang terhadap kesehatan amat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sosial budaya, dan ekonomi orang tersebut. Jika tingkat pendidikan baik, keadaan sosial budaya dan sosial ekonomi juga baik, maka secara relatif kebutuhan dan tuntutannya terhadap kesehatan akan tinggi. Hal ini sebaiknya akan ditemukan jika tingkat pendidikan, keadaan sosial budaya dan sosial ekonomi belum memuaskan. Menurut Notoatmodjo 2003, perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial budaya. Latar belakang sosial, srtuktur sosial, dan ekonomi mempunyai pengaruh terhadap perilaku kesehatan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak faktor karakteristik individu yang berhubungan atau berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Faktor karakteristik tersebut tidak dapat secara keseluruhan menjadi materi analisa penelitian ini, karakteristik individu yang diduga mempunyai pengaruh Elfira Malahayati : Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009, 2010. terhadap perilaku yang dalam hal ini adalah partisipasi pemilik anjing dalam program pencegahan penyakit rabies dibatasi hanya pada karakteristik: 1 Umur, 2 Pendidikan, 3 Pendapatan, 4 Pengetahuan, 5 Sikap.

2.5. Partisipasi Masyarakat