14
4.2. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan sumber data untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kepuasan
orangtua terhadap atraumatic care selama anak mengalami hospitalisasi.
4.3. Bagi Penelitian Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tambahan yang berguna bagi pengembangan penelitian keperawatan berikutnya terutama yang
berhubungan dengan kepuasan orangtua terhadap atraumatic care selama anak mengalami hospitalisasi di rumah sakit. Penelitian ini dapat juga digunakan sebagai
penerapan terhadap ilmu yang telah didapat perawat selama pendidikan, bahan masukkan tentang pentingnya meningkatkan pengetahuan atraumatic care, dan
hubungan kepuasan orangtua terhadap atraumatic care selama anak mengalami hospitalisasi di ruang Anak Rindu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan.
Universitas Sumatera Utara
15
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Pada bab ini disajikan konsep kepuasan, hospitalisasi, dan atraumatic care..
1. Kepuasan Pelayanan
1.1. Definisi
Kepuasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah puas, merasa senang, perihal hal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan, dan sebagainya.
Kotler 1988 kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Nursalam 2003
juga menyebutkan bahwa kepuasan seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktifitas dari suatu produk dan harapannya. Menurut Philips
Kotler 1997 kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dengan
harapan-harapannya.
1.2. Teori Kepuasan
Abraham Maslow mengemukakan bahwa manusia dimotivasi oleh keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada dalam dirinya. Teori Maslow ini
didasarkan pada tiga asumsi dasar, antara lain bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki, mulai dari hirarki kebutuhan yang paling dasar hingga kebutuhan
yang paling kompleks atau paling tinggi tingkatannya. Asumsi kedua adalah bahwa keinginan untuk memenuhi kebutuhan dapat mempengaruhi perilaku seseorang, di
Universitas Sumatera Utara