Kelompok Folklor Bukan Lisan

Masyarakat desa Simarpinggan mewarisi tatanan adat-istiadat seperti implementasi Dalihan Na Tolu. Adapun isi dari Dalihan Na Tolu itu adalah sebagai berikut: 1. Hula Hula adalah kelompok orang-orang yang posisinya di atas, yaitu keluarga marga pihak istri sehingga disebut Somba Marhula Hula yang berarti harus hormat kepada keluarga pihak istri agar memperoleh keselamatan dan kesejahteraan. 2. Dongan Tubu adalah kelompok orang-orang yang posisinya sejajar, yaitu: temansaudara semarga sehingga disebut Manat Mardongan Tubu, artinya menjaga persaudaraan agar terhindar dari perseteruan. 3. Boru adalah kelompok orang-orang yang posisinya di bawah, yaitu saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya, keluarga perempuan pihak ayah. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari disebut Elek Marboru artinya agar selalu saling mengasihi supaya mendapat berkat.

4.3.3. Kelompok Folklor Bukan Lisan

Folklor bukan lisan adalah folklor yang bentuknya bukan lisan, walaupun unsur lisan dan bukan unsur lisan. Kelompok besar ini dapat dibagi menjadi dua subkelompok, yakni yang material dan yang bukan material. Danandjaja, 1984: 22 Bentuk-bentuk folklor yang tergolong material pada upacara ritual pesta Bona Taon adalah sebagai berikut: a. Arsitektur Rakyat Universitas Sumatera Utara Adapun arsitektur rakyat yang ada di Desa Simarpinggan yaitu sebuah bangunan rakyat yang diranjang, yang disebut masyarakat desa Simarpingan dengan nama Joro sebagai tempat Hatobangon Ni Huta untuk menyampaikan doa-doa dan mantra-mantranya. b. Pakaian Adat serta Perhiasan Adat Masyarakat Desa Simarpinggan Adapun pakaian adat serta perhiasan adat yang ada di Desa Simarpinggan ketika pelaksanaan upacara ritual pesta Bona Taon yaitu ulos batak dan pakaian adat suku Batak Toba serta perhiasan di kepala dan perhiasan gelang di tangan Hatobangon Ni Huta ketika pelaksanaan upacara ritual pesta Bona Taon. c. Makanan serta Minuman Makanan dan minuman yang disediakan sewaktu jalannya upacara ritual pesta Bona Taon, seperti: daging kerbau, ikan mas, yang dimasak sesuai khas Batak, serta minuman kopi atau teh manis sewaktu waktu senggang. Sesajen yang disediakan masyarakat desa Simarpinggan ketika pelaksanaan Mala Debata juga merupakan bagian bentuk-bentuk folklor bukan lisan yang tergolong material dalam pengelompokan makanan dan minuman. Sedangkan yang termasuk yang bukan material antara lain: gerak isyarat musik tradisional, bunyi isyarat untuk komunikasi rakyat seperti gendang gondang sebagai tanda untuk memulai upacara ritual pesta Bona Taon dan untuk mengirim berita kepada masyarakat desa Simarpinggan. Bentuk-bentuk folklor yang tergolong bukan material antara lain: a. Musik Tradisional Upacara Ritual Pesta Bona Taon Universitas Sumatera Utara Mereka menggunakan benda-benda tradisional yang dirakit sendiri, yang dapat berfungsi sebagai media penyampaian informasi kepada roh-roh dewa-dewa yang mereka percayai. Contoh yang lebih jelas dapat kita lihat dalam pemakaian gondang pargocci sewaktu upacara ritual pesta Bona Taon sedang berlangsung.

4.4. Sosial-Budaya Masyarakat Pelaku Upacara Ritual Pesta Bona Taon