Bahasa Nilai Pendidikan Sosial-Budaya Masyarakat Pelaku Upacara Ritual Pesta Bona Taon

membuktikan tentang kepercayaan mereka adalah upacara ritual pesta Bona Taon, yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat desa Simarpinggan. Benda yang dipergunakan dalam upacara ritual pesta Bona Taon yang bercorak Batak seperti: gondang, pakaian Ulos, tempat persembahan dan tempat penyembahan; juga masih menggunakan cara tradisional seperti yang diajarkan leluhur mereka terhadap keturunannya. Dalam hal agama dan kepercayaan, adat-istiadat di Desa Simarpinggan tidak memaksakan harus memeluk agama atau kepercayaan tertentu. Seluruh anggota masyarakat bebas memilih agama yang dianutnya tanpa ada unsur paksaan. Hal ini karena tujuan utamanya adalah menciptakan kerukunan beragama dan terciptanya kesatuan bangsa dalam segala bentuk bhineka tunggal ika.

4.4.4. Bahasa

Pemahaman bahasa sebenarnya sangat penting untuk dikuasai sebelum kita memasuki suatu budaya yang baru diluar dari bahasa kita, hal ini dimaksud agar kita lebih memahami ataupun menjiwai kegiatan yang berlangsung, selain itu komunikasi akan lebih jelas dipahami. Masyarakat desa Simarpinggan dalam upacara ritual pesta Bona Taon ini menggunakan bahasa Batak Toba seperti kalimat berikut ini: a Sai ramoti hami Tuhan, di taon na’mbaru on ‘lindungi kami Tuhan, di tahun yang baru ini Asa las rohangku lao, ia ro panjouM di au. ‘biar senang hatiku, bila mana Engkau memanggilku’ Universitas Sumatera Utara Bahasa ini diucapkan masyarakat desa Simarpinggan ketika pelaksanaan upacara Mala Debata, diucapkan secara serentak yang dipimpin oleh Hatobangon Ni Huta. Bahasa ini bermakna agar masyarakat Desa Simarpinggan dilindungi dan diberkati oleh Tuhan di tahun baru yang akan segera mereka jalani. Selain itu mereka banyak juga menggunakan umpama dan umpasa ketika sedang berjalannya upacara ritual pesta Bona Taon tersebut. Sebagai salah satu contoh antara lain adalah: Contoh umpama: Molo litok aek di toruan, tingkiron ma tu julu. ‘kalau kotor air yang di bawah, periksalah di depan’ Pantun do hangoluan, tois hamagoan ‘peribahasa adalah kehidupan, kesombongan adalah kehancuran’ Marbagi di na otik, marbagi di na godang. ‘berbagilah di yang sedikit, berbagi jugalah di yang banyak’ Contoh Umpasa: Eme sitamba tua parlinggoman ni siborok, ‘padi tempat perlindungan kecebong’ Debata do si lehon tua, horas hamu diparorot. ‘tuhan pemberi rejeki, selalu kita jaga’ Universitas Sumatera Utara

4.4.5. Nilai Pendidikan

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang tua akan selalu memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya seperti norma-norma dan aturan yang berlaku di sekelilingnya. Sama halnya pada zaman modern sekarang ini, dimana sekolah juga hadir untuk memberikan pendidikan itu. Akan tetapi tidak hanya itu saja, dalam upacara ritual pesta Bona Taon ini semua yang hadir juga mendapat pendidikan. Acara ritual ini juga memberikan kesempatan kepada keturunan mereka agar mengajarkan secara langsung dalam menjalankan tradisi upacara ritual pesta Bona Taon tersebut. Maka tak heran bila kita hadir disana, kita akan lebih sedikit paham akan sejarah nenek moyang mereka, keistimewaan suku mereka, ikatan kekerabatan mereka, hingga komitmen kepercayan mereka. Sebagai dasar kepribadian masyarakat Batak Toba secara umum bahwa kebaikan, kejujuran, serta peduli terhadap sesama selalu dijunjung tinggi serta diselaraskan dengan Dalihan Na Tolu yang merupakan sistem kekerabatan dalam masyarakat Batak Toba. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN