37 NPF= Total Pembiayaan Bermasalah x100
Total Pembiayaan yg disalurkan pada ketepatan waktu bagi nasabah untuk membayarkan kewajiban, baik berupa
pembayaran bunga maupun pengembalian pokok pinjaman.
Apabila kredit dikaitkan dengan tingkat kolektibilitasnya, maka yang digolongkan kredit bermasalah adalah kredit yang memiliki kualitas dalam perhatian
khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet
35
. Semakin tinggi NPF maka semakin tinggi risiko gagal bayar debitur. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, sebuah bank
dikatakan sehat bila NPF di bawah 5
36
. Apabila di atas 5, maka bank dapat dikatakan kurang sehat atau bahkan tidak sehat.
b. Penggolongan Kolektibilitas Likuiditas Kredit
Penggolongan kolektibilitas likuditas kredit menurut ketentuan Bank Indonesia
37
ditetapkan sebagai berikut :
1. Lancar pass
a. Kredit dengan angsuran pokok, dimana tidak terdapat tunggakan angsuran
pokok, tunggakan bunga, atau tunggakan karena penarikan kredit.
35
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: FEUI, 2004, hlm. 174.
36
Direktorat Perbankan Syariah, Laporan Perkembangan Perbankan Syariah, Bank Indonesia, Berbagai Terbitan.
37
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30267KEPDIR tanggal 27 Februari 1998.
38 b.
Kredit dengan angsuran untuk KPR, dimana tidak terdapat tunggakan angsuran pokok, atau terdapat tunggakan angsuran pokok tetapi belum
melampaui 1 bulan.
c. Kredit tanpa angsuran atau kredit rekening koran, dimana kredit belum jatuh
tempo, dan tidak terdapat tunggakan bunga. 2.
Dalam perhatian khusus special mention
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok, dan belum melampaui 3 bulan, baik
kredit yang ditetapkan masa angsurannya bulanan, b.
Terdapat tunggakan bunga belum melampaui 3 bulan, bagi kredit yang masa angsurannya bulanan,
c. Terdapat tunggakan karena penarikan, tetapi jangka waktunya belum
melampaui 15 hari kerja, d.
Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur, e.
Dokumen pinjaman lemah. 3.
Kurang lancar substandard a. Kredit dengan angsuran di luar KPR, terdapat tunggakan pokok yang:
• Melampaui 1 bulan dan belum melampaui 2 bulan bagi kredit masa
angsurannya kurang 1 bulan, •
Melampaui 3 bulan dan belum melampaui 6 bulan bagi kredit yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, dua bulanan, dan tiga bulanan, atau
39 •
Terdapat tunggakan akibat penarikan yang jangka waktunya telah melampaui 15 hari kerja tetapi belum melampaui 30 hari kerja.
b. Kredit dengan angsuran utuk KPR terdapat tunggakan angsuran pokok yang
telah melampaui 4 bulan tetapi belum melampaui 4 bulan tetapi belum melampaui 6 bulan.
c. Kredit tanpa angsuran, terdapat tunggakan bunga yang melampaui 4 bulan