INFLASI TINGKAT SUKU BUNGA SBI Kinerja Pembiayaan Financing to Depocit Ratio dan Non Performing Financing

9 Portofolio investment investasi portofolio adalah pengalokasian dana sisa dapat di wujudkan dalam investasi portofolio yang bertujuan untuk memberikan tambahan pendapatan. Investasi ini dapat berupa penanaman dalam bentuk surat-surat berharga jangka panjang atau yang berliquiditas tinggi seperti obligasi. Fixed asset aktifa tetap adalah penanaman modal bank yang terakhir yakni dalam bentuk aktifa tetap seperti: pembelian tanah, pembelian bangunan kantor, pembelian peralatan operasional bank, dan pembelain aktifa tetap lainnya hal ini dilakukan untuk memperlancar kegiatan operasional yang dilakukan oleh bank.

1. INFLASI

Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus 4 . Kenaikan beberapa kondisi saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari harga- harga barang lain. Sebab awal inflasi : 1. Demand Pull Inflation yaitu inflasi yang timbul karena tingginya permintaan masyarakat akan berbagai barang. 2. Cost Push Inflation yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi. 4 Nur’aini Chaniago, Hubungan Antara Inflasi dengan Tingkat Output di Indonesia, Media Ekonomi, Vol. 9, No. 1, April 2003, hlm. 40-55. 10 Inflasi sendiri didefenisikan sebagai kondisi apabila tingkat harga-harga dan biaya-biaya umum naik, harga beras, bahan bakar mobil, tingkat upah, harga tanah, sewa barang-barang modal juga mengalami kenaikan.

2. TINGKAT SUKU BUNGA SBI

Pengertian dasar dari tingkat suku bunga yaitu harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat suku bunga sebagai harga dapat juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dengan satu rupiah nanti, misalnya hutang piutang timbul karena terjadi pertukaran semacam ini. Salah satu instrument moneter yang dapat mempengaruhi atau memotivasi masyarakat maupun pengusaha untuk menabung atau melakukan investasi adalah tingkat suku bunga. Dalam perhitungan tingkat suku bunga, biasanya digunakan prosentase dari jumlah uang yang dipinjam atau ditanamkan seseorang.

3. Kinerja Pembiayaan Financing to Depocit Ratio dan Non Performing Financing

Financing to Depocit Ratio FDR adalah rasio dari jumlah pembiayaan yang disalurkan bank syariah dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun. Dalam konteks bank konvensional FDR adalah Loan to Depocit Ratio 11 LDR. Berdasarkan penilaian tingkat kesehatan bank maka FDR yang baik adalah diatas 85-100. Non Performing Financing NPF adalah jumlah pembiayaan yang tidak dapat terbayarkan bermasalah. NPF mengukur kemampuan debitur dalam mengembalikan dana bank. NPF yang baik adalah di bawah 5. 3.1. Financing to Depocit Ratio FDR Financing to Depocit Ratio FDR adalah rasio dari jumlah pembiayaan yang disalurkan bank syariah dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun 5 . Dalam konteks bank konvensional FDR adalah Loan to Depocit Ratio LDR yaitu rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Mandala dan Prathama menjelaskan pengertian dari FDR adalah rasio yang menunjukkan berapa besar jumlah dana pihak ketiga dibandingkan dengan jumlah pembiayaan yang disalurkan 6 . Jika rasionya terlalu rendah, banyak dana pihak ketiga 5 Direktorat Perbankan Syariah, Laporan Perkembangan Perbankan Syariah, Bank Indonesia, Jakarta, Berbagai Terbitan. 6 Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2008, hlm. 179. 12 FDR = Total Pembiayaan x100 Total DPK yang tidak disalurkan dalam bentuk pembiayaan. Hal ini merupakan indikasi awal bank tidak melakukan fungsi intermediasi sepenuhnya. Tetapi jika rasionya terlalu besar, merupakan indikasi awal bahwa bank terlalu ekspansif menyalurkan kredit dibanding sumber dana yang tersedia. Bila tidak dikendalikan, bank akan mengalami kesulitan likuiditas atau yang lebih buruk adalah pembiayan bermasalah yang sangat besar. Menurut Yusdani dalam penelitiannya, FDR adalah rasio antara pembiayaan yang diberikan dengan dana pihak ketiga yang diterima bank 7 . Jadi Financing to Deposit Ratio FDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Dana Pihak Ketiga DPK yang diperhitungkan dalam analisis FDR adalah tabungan, deposito, pinjaman atau deposito yang berjangka waktu lebih dari tiga bulan, modal inti, dan modal pinjaman. 7 Yusdani, Perbankan Syariah Berbasis Floating Market, 2005, Millah Vol IV No. 2, hlm. 61. 13 3.2. Non Performing Financing NPF Non Performing Financing NPF adalah jumlah pembiayaan yang tidak dapat terbayarkan bermasalah 8 . NPF mengukur kemampuan debitur dalam mengembalikan dana bank. NPF dapat diukur dari kolektibilitasnya. Kolektibilitas merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan bunga pinjaman serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga. Dalam konteks bank konvensional, NPF pada bank syariah disebut Non Performing Loans NPL yaitu kredit yang disalurkan tetapi pada saat pengembaliannya terlambat dibanding jadwal yang direncanakan, bahkan tidak dikembalikan sama sekali 9 . Non Performing Financing NPF, yakni jumlah pembiayaan yang tergolong non lancar dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet 10 , berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif. Jadi Non Performing Financing NPF adalah pembiayaan yang masuk ke dalam kategori kredit Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet, berdasarkan kriteria 8 Direktorat Perbankan Syariah, Laporan Perkembangan Perbankan Syariah, Bank Indonesia, Jakarta, Berbagai Terbitan. 9 Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter: Kajian Kontekstual Indonesia, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2004, hlm. 196. 10 Yusdani, Perbankan Syariah Berbasis Floating Market, 2005, Millah Vol IV No. 2, hlm. 61. 14 NPF= Total Pembiayaan Bermasalah x100 Total Pembiayaan yg disalurkan yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Status NPF pada prinsipnya didasarkan pada ketepatan waktu bagi nasabah untuk membayarkan kewajiban, baik berupa pembayaran bunga maupun pengembalian pokok pinjaman. Apabila kredit dikaitkan dengan tingkat kolektibilitasnya, maka yang digolongkan kredit bermasalah adalah kredit yang memiliki kualitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Semakin tinggi NPF maka semakin tinggi risiko gagal bayar debitur. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, sebuah bank dikatakan sehat bila NPF di bawah 5 11

F. Variabel Penelitian X

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, Pertumbuhan Pembiayaan, dan Ukuran Bank terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor UKM pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Tahun 2009-2012)

0 4 146

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP NILAI TUKAR (US$Rp) PERIODE 2011 2013

12 182 86

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

0 2 16

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

0 3 12

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia & Inflasi terhadap Kinerja Keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk Periode 2008-2011.

0 0 28

PENGARUH NPF DAN DPK TERHADAP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH MANDIRI INDONESIA : LAPORAN KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI INDONESIA PERIODE 2009-2015.

0 0 90

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP PROFITABILITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)DI INDONESIA PERIODE 2011-2014.

0 1 84

PENGARUH TINGKAT PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH, JUB DAN PDB TERHADAP SBI SYARIAH PERIODE 2003-2013 DENGAN PENDEKATAN ECM

0 0 20

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI DAN PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH MANDIRI (Periode 2009-2014) - Raden Intan Repository

1 0 134