Alokasi Pembiayaan Pendidikan KAJIAN TEORI

D. Alokasi Pembiayaan Pendidikan

Alokasi merupakan aspek lain dalam pembiayaan pendidikan. Dalam hal ini, pembiayaaan terbagi menjadi dua, ada biaya tidak langsung dan biaya langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan oleh keluarga untuk membiayai proses pendidikan anak-anaknya, misalnya biaya transportasi, biaya kesehatan, biaya hidup dan biaya kesempatan. Pembiayaan ini sulit dihitung, karena tidak ada catatan resmi dan besarnya variatif tiap siswa. Sedang pembiayaan langsung adalah biaya yang dikeluarkan sekolah dalam menunjang proses pendidikan. Pembiayaan jenis ini, lebih mudah untuk dihitung dan menjadi pokok pokok pembahasan dalam penelitian ini. Nanang Fattah menjelaskan hal-hal yang termasuk ke dalam biaya langsung diantaranya: 1. Pembelian alat-alat pengajaran, 2. Sarana belajar, 3. Biaya transportasi, 4. Gaji guru. Pada dasarnya pengeluaran-pengeluaran sekolah dikategorikan ke dalam beberapa item, yaitu: 1. Pengeluaran untuk pelaksanaan pengajaran, 2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah, 3. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, 4. Kesejahteraan pegawai, 5. Administrasi, 6. Pembinaan teknis educative, dan 7. Pendataan. 50F 51 Sebagaimana telah diuraikan oleh Nanang Fattah bahwa jumlah pengeluaran biaya untuk penyelenggaraan pendidikan di SD presentase sangat besar yaitu 81,46 dipergunakan untuk gaji dan kesejahteraan pegawai, selanjutnya disusul pengeluaran untuk sarana dan prasarana yaitu hanya 51 Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, op. cit., h. 23. 4,92, pengadaan alat-alat pelajaran 3,72, pembiayaan profesi guru 3,18, dan yang paling kecil adalah pengeluaran sekolah 0,40. 52 Pengalokasian biaya yang sangat besar untuk gaji dan kesejahteraan pegawai menunjukkan kecenderungan umum biaya tersebut berkontribusi paling signifikan terhadap mutu pendidikan. Guru sebagai profesi selayaknya memiliki hak yang sama dengan profesi lainnya. Semboyan pahlawan tanpa tanda jasa seharusnya tidak melenakan pemerintah untuk tidak memperjuangkan hak guru berupa gaji yang sesuai standar. Bila dicermati, guru tidak memiliki standar upah minimum selayaknya profesi lain. Hal demikian bukan semakin menyampingkan hak-hak mereka untuk dapat menyejahterakan hidupnya. Bagi guru-guru PNS, mungkin tidak terlalu risau akan gaji karena sudah mendapat anggaran dari pemerintah sesuai dengan golongannya. Namun bagaimana dengan nasib para guru bantu yang digaji hanya Rp. 460.000 perbulan sebelum dipotong pajak penghasilan PPh yang diatur dalam Lampiran 1 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 034U2003 Pasal 2 ayat 2. 53 Sebenarnya honorarium guru bantu belumlah memadai bila dibandingkan dengan beban tugas yang diterima. Adapun standar pembiayaan yang telah diatur dalam Permendiknas 2006 tentang SI dan SKL Bab IX Pasal 62 adalah: 1 Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. 2 Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya penyediaan sarana dan modal kerja tetap. 3 Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. 4 Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi: a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan 52 Ibid., h. 116. 53 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2006, Cet. II, h. 38. c. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. d. Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP. 54 Selain itu, dalam PP No. 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan dijelaskan pada Pasal 3, yaitu: 1 Biaya pendidikan terdiri atas biaya satuan pendidikan dan biaya penyelenggaraan danatau pengelolaan pendidikan, dan biaya pribadi peserta didik. 2 Biaya satuan pendidikan, meliputi: a. Biaya investasi terdiri atas biaya investasi lahan pendidikan dan biaya investasi selain lahan pendidikan. b. Biaya operasi yang terdiri atas biaya personalia dan biaya non personalia. c. Bantuan biaya pendidikan. d. Beasiswa. 3 Biaya penyelenggaraan danatau pengelolaan pendidikan, meliputi: a. Biaya investasi terdiri dari biaya investasi lahan pendidikan dan biaya investasi selain lahan pendidikan. b. Biaya operasi terdiri dari biaya personalia dan biaya nonpersonalia. 4 Biaya personalia, meliputi: a. Biaya personalia satuan pendidikan terdiri atas: gaji pokok bagi pegawai, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan struktural bagi pejabat struktural, tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional, tunjangan fungsional bagi guru dan dosen, tunjangan profesi bagi guru dan dosen, tunjangan khusus bagi guru dan dosen, maslahat tambahan bagi guru dan dosen, tunjangan kehormatan bagi dosen yang mmiliki jabatan professor atau guru besar. b. Biaya personalia penyelenggaran danatau pengelolaan pendidikan terdiri atas gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan struktural bagi pejabat struktural, tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional. 55

E. Manajemen Pembiayaan Pendidikan