Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian gambaran faktor–faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini pada ibu pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dengan
Universitas Sumatera Utara
jumlah responden 58 orang sesuai dengan kriteria dan sampel yang telah di tentukan. Setelah data dikumpulkan kemudian diolah secara komputerisasi
didapatkan sebagai berikut : 1.
Mobilisasi Dini Mobilisasi dini adalah pergerakan yang dilakukan sedini mungkin di
tempat tidur dengan melatih bagian–bagian tubuh untuk melakukan peregangan atau belajar berjalan, berikut ini hasil data mobilisasi dini dari
responden pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 :
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan dilakukan atau tidak
mobilisasi dini pada ibu pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat seluruh responden melakukan mobilisasi dini pasca seksio sesarea walaupun pada awalnya tidak seluruh responen
mau melakukan mobilisasi dini tapi dengan bantuan petugas yang mampu mengarahkan responden dengan baik sehingga pada akhirnya responden mau
untuk melakukan mobilisasi dini pasca seksio sesarea.
2. Faktor–faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini dilihat dari faktor
fisiologis a.
Suhu tubuh
No Mobilisasi Dini
F persentase
1 Dilakukan
58 100
2 Tidak dilakukan
Total 58
100
Universitas Sumatera Utara
Suhu meningkat menyebabkan demam pasca seksio sesarea dan akan menghambat responden untuk melakukan mobilisasi
dini, berikut ini adalah hasil penelitian dari pengukuran suhu tubuh responden pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan
tahun 2010. : Tabel 5.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan suhu tubuh pada ibu pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010
No Suhu tubuh
F persentase
1 Normal
58 100
2 Tidak normal
Total 58
100
Dari tabel di atas dapat dilihat seluruh suhu tubuh responden dalam keadaan normal pasca seksio sesarea.
b. Perdarahan
Perdarahan dapat juga terjadi pada pasca seksio sesarea, dan akan menghambat responden untuk melakukan mobilisasi dini, berikut
ini adalah hasil penelitian dari perdarahan pada responden pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 :
Tabel 5.3
Universitas Sumatera Utara
Distribusi frekuensi responden berdasarkan perdarahan pada ibu pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010
No Perdarahan
F Persentase
1 Normal
58 100
2 Tidak normal
Total
58
Dari tabel di atas dapat dilihat seluruh responden tidak mengalami perdarahan atau dalam keadaan normal pasca seksio
sesarea.
c. Intensitas nyeri
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, universal dan bersifat individual. Dikatakan bersifat individual karena respon
individu terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Berikut ini hasil dari pengukuran nyeri
dari responden pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 :
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan intensitas nyeri pada ibu
pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010
No Intensitas Nyeri
F Persentase
1 Tidak nyeri
2 Nyeri ringan
34 58,6
3 Nyeri sedang
23 39,7
4 Nyeri berat terkontrol
1 1,7
5 Nyeri sangat berat tidak terkontrol
Total 58
100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat lebih dari separuh responden 58,6 berada dalam keadaan nyeri ringan dan tidak ada
responden yang mengalami nyeri sangat berat tidak terkontrol pasca seksio sesarea.
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini dilihat dari faktor
emosional a.
Kecemasan Ansietas merupakan gejolak emosi seseorang yang
berhubungan dengan sesuatu diluar dirinya dan mekanisme diri yang digunakan dalam mengatasi permasalahan, berikut ini adalah
hasil dari pengukuran kecemasan pada responden pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 :
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kecemasan pada ibu
pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010
No Kecemasan
F Persentase
1 kecemasan ringan
58 100
2 kecemasan sedang
Universitas Sumatera Utara
3 kecemasan berat
Total
58 100
Dari tabel di atas dapat dilihat seluruh responden berada pada kecemasan ringan pasca seksio sesarea.
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini dilihat dari faktor
perkembangan a.
Umur Kondisi fisik seseorang dapat dipengaruhi oleh umur seseorang,
berikut ini hasil dari pengukuran rentang umur yang melakukan mobilisasi dini pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan
tahun 2010 :
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur pada ibu pasca
seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010
No Umur
F Persentase
1 20 – 25 tahun
15 25,9
2 26 – 30 tahun
18 31
Universitas Sumatera Utara
3 31 – 35 tahun
25 43,1
Total
58 100
Dari tabel di atas dapat dilihat dari rentang umur responden 31 – 35 tahun hampir separuh atau 25 orang 43,1 responden
yang melakukan mobilisasi dini pasca seksio sesarea dan hanya 25,9 15 orang responden dari rentang umur 20 – 25 tahun yang
melakukan mobilisasi dini pasca seksio sesarea.
b. Paritas
Banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang wanita, berikut ini hasil dari pengukuran paritas yang melakukan
mobilisasi dini pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 :
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas pada ibu pasca
seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010
No Paritas
F Persentase
1 Primigravida
10 17,2
2 Scundigravida
17 29,3
3 Multigravida
31 53,4
Universitas Sumatera Utara
Total 58
100
Dari tabel di atas dapat dilihat dari paritas yang multigravida lebih dari separuh 53,4 31 orang responden yang melakukan
mobilisasi dini pasca seksio sesarea dan primigravida hanya 17,2 10 orang yang melakukan mobilisasi dini pasca seksio
sesarea.
B. PEMBAHASAN