32
3. Pengevaluasin, umsur pengawasan ini adalah untuk mengadakan penilaian
terhadap pekerjaan yang dilakuka oleh pegawai. Pengevaulasian ini juga berguna untuk mengetahui apakah pegawai tersebut mampu mengerjakan
tugas dengan baik atau tidak sehingga dapat diambil pengendalian tugas berikutnya.
1.6 Sifat-sifat Pengawasan
Pengawasan hendaknya jangan dianggap sebagai kegiatan untuk mecari kesalahan orang lain, tetapi hendaknya dilakukan untuk mencari kebenaran dari hasil
pelaksanaan kerja. Oleh karena itu, perlu diperhatikan sifat-sifat dari pengawasan. Menurut Siagian 1982:137 Sifat-sifat pengawasan yang baik adalah sebagai
berikut: 1.
Pengawasan harus bersifat “fac finding” dalam arti bahwa pelaksanaan fungsi pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang begaimana tugas
dilaksanakan di dalam organisasi. Terpaut dengan tugas tentunya ada faktor-faktor lain seperti faktor biaya, sistem dan prosedur kerja, struktur
organisasi dan faktor-faktor psikologis seperti dihormati, dihargai kemauannya di dalam karir da sebagainya.
2. Pengawasan harus bersifat “ preventif” yang berarti bahwa proses
pengawasan dijalankan untuk mencegah timbulnya penyelewengan- penyelewengan dari rencan yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
33
3. Pengawasan diarahkan untuk masa sekarang yang berarti bahwa
pengawasan hanya dapat ditujukan terhadap kegiatan-kegiatan yang kini dilaksanakan.
4. Pengawsan hanyalah sekedar alat untuk meningkatkan efisiensi,
pengawasan tidak boleh dianggap tujuan. 5.
Pengawasan hanya sekedar alat administrasi dam manajemen maka pelaksanaan pengawasan itu harus mempermudah pencapaian tujuan.
6. Pproses pelaksanaan pengawasan harus efisien, jangan sampai terjadi
pengawasan yang menghamat usaha peningkatan efisiensi. 7.
Pengawasan tidak dimaksudkan untuk menetukan siapa yang salah jika ada ketidakberesan akan tetapi untuk menemukan apa yang tidak benar.
8. Pengawasan harus bersifat membimbing agar supaya pelaksana
meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas yang ditentukan kepadanya.
Sifat-sifat pengawasan diatas dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana dan pelaksanaa pengawasan. Agar rencana dan penyusunan rencana efektif
maka harus diketahui terlebih dahulu siapa saja subjek serta objek dari pengawasan. Objek oengawasan menurut Manullang 1981:176 dapat dibedakan dalam
tiga bidang yakni pertama; produksi dan keuangan, kedua; waktu dan yang terakhir manusia dan kegiatanya.
Universitas Sumatera Utara
34
1.7 Tujuan pengawasan