42
organisasi. Selain harus dapat menunjang tujuan organisasi maka disiplin yang ditegakan juga harus sesuai dengan kemampuan pegawai.
2.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan disiplin
Dalam setiap organisasi atau intasi baik swasta maupun pemerintahan pada dasarnya mengahrapkan pegawai-pegawai yang mempunyai disiplin yang tinggi
dalam menyeleggarakan tigas-tugas kedinasan. Dengan kedisiplinan tersebut pegawai diharapkan mempunyai kerja yang baik, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai
dengan efektif dan efisien. Faktor – faktor dalam pembinaan dan pembentukan disiplin tersebut menurut
Syarif 1983:39 antara lain : a. Kepemimpinan
b. Pemberian motivasi c. Pendidikan latihan
d. Kesejahteraan e. Penegakan disiplin melalui hukum
faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian dari pimpinan, diman pimpinan harus ikut berperan aktif dalam membetuk bawahannya. Dalam hal ini pimpinan melakukan
pegawasan administratif, dibidang kepegawaian personal, dengan melakukan
Universitas Sumatera Utara
43
pemantauan secara personal terhadap bawahannya yang berkaitan dengan faktor- faktor tersebut, misalnya dengan memberikan motovasi yang tinggi terhadap
bawahan, mengdakan pelatihan dan latihan, memperhatikan kesejahteraan pegawainya dan memerikan sanksi terhadapa pegawai yang melanggar ketentuan
yang berlaku. Semuanya itu merupakan suatu pengawasan dibidang kepegawaian agar pegawai memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi.
Selain kelima faktor-faktor penting dalam pembentukan dan pembinaan disiplin tersebut diatas, ada faktor-faktor lain yang mendukung supaya
disiplin kerja pegawai terwujud dalan suatu intansi formal pemerintahan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban antara lain:
1. Sikap teladan pemimpin Bila pemimpin disiplin, maka bawahan terpaksa harus ikut disiplin, bila
bawahan tidak mau disiplin tentu aka terkena tindakan pendisiplinan. Teladan pimpinan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
menegakan disiplin. Sebab pemimpin merupakan panutan, sorotan dari bawahannya.
2. Tanggung jawab pemimpin selaku atasan Pimpan organisasi ataupun atasan memnyai tanggung jawab yang besar
dalam meningkatkan disiplin kerja bawahannya dalam rangka melaksanakan tugas mencapai tujuan organisasi. Adapun tanggung jawab
Universitas Sumatera Utara
44
pimpinan selaku atasan untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai adalah sebagai berikut:
a. Penunjukan dan penempatan pegawai sesuai denga keahlian yang dimliki oleh pegawai tersebut
b. Pemberian tanda penghargaan atasan jasa atau perbuatan yang terpuji yang dilakukan pegawai.
c. Memberikan rangsangan kepada pegawai sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keahlian kepada pegawai sehingga meningkatkan kecakapan pegawai tersebut.
e. Meciptakan hubungan komunikatif yang dua arah sehinga tanggung jawab, rasa sungkan diantara pegawai tidak menjadi hambatan.
3. komunikasi yang efektif diantara pimpinan dengan bawahan. Komunikasi yang efektif dimana penyampaian pesan-pesan informasi tidak
hanya dari pemberi perintah saja, akan tetapi juga dari penerima perintah kepada pemberi perinrah. Dengan jalinan penretian yang dimaksudkan
adalah komunikasi yang disampaikan oleh pihak yang satu dan diterima oleh pihak yang lain harus mudah dimengerti.
Universitas Sumatera Utara
45
4. Penempatan pegawai Penempatan pegawai dalam suatu jabatan pada dasarnya ditentukan
menurut pendidikan dan keterampilan yang dimilikinya. Jadi penempatan pegawai dalam jabatan tertentu tidaklah pilih kasih atau karena hubungan
keluarga atau persahabatan. Pada hakekatnya intansi pemerintahan menuntut penempatan setiap pegawai sesuai dengan keahlian, kemampuan
pengalaman, dan pendidikannya menurut kebutuhan intansinya.
2.3 Beberapa Pedoman dalam Pendisiplinan