Tujuan pengawasan Kerangka Teori 1. Pengawasan

34

1.7 Tujuan pengawasan

Mengenai tujuan pengawasan, Kadarman dan Udayana 2001:59 mengatakan bahwa tujuan pengawasan adalah menemukan kelemahan dan kesalahan untuk kemudian dikoreksi dan mencegah penanggulangannya. Pengawasan memang sangat penting karna manusia pada umumnya tidak ada yang sempurna dan peling sedikit bersifat khilaf. Sehingga manusia dalam organisasi perlu diamati bukan sengan maksud mencari kesalahan kemudian menghukumnya, akan tetapi mendidiknya dan membimbing. Tujuan utama pengawasan adalah untuk menghindarkan penyimpangan- penyimpangan kerja atas rencana yang sudah dirumuskan sebelumnya. Dengan melakukan pengawasan berarti setiap pekerjaan diarahkan sesuai dengan rencana penyimpangan-penyimpangan dapat dihindari sedemikian rupa dan tujuan kantororganisasi dapat tercapai dengan maximal. Musenaf 1990;121 dalam pengawasan pada lembaga pemerintahan menyebutkan bahwa : Pengawasan bertujuan mendukung kelancaran dan ketetapan pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Pengawasan pada administrasi pemerintahan dimaksud untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan- penyimpangan yang mana penyimpangan tersebut dapat mengakibatkan pemborosan- pemborosan pada anggaran negara sehingga pelaksanaan pembangunan menjadi Universitas Sumatera Utara 35 terganggu dan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur negara menjadi sangat rendah. Tujuan pengawasan dapat tercapai bilamana diiringi dengan tindak lanjut oleh atasan yang mengemban fungsi pengawasan. Tindak lanjut itu dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Tingkat lanjut Preventif Tingakat lanjut preventif adalah usaha mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dan berbagai penyelewengan lainnya melakukan penyempurnaan aparatur di bidang kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan. 2. Tindak lanjut Refresif Tundak lanjut ini dilakukan dengan berupa penindakan terhadap perbuatan korupsi, penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan kekayaan dan keuangan negara dan berbagai bentuk penyelewengan lainnya. Tindakan penyelesaian ini dilakukan sesuai dengan batas-batas wewenang yang dilimpahkan pada pejabat atau pegawai yang memiliki legitimasi sebagai atasan.Tindakan refrsif ini antara lain berupa : a. Tindakan administratif terhadap pegawai yang bersangkutan Universitas Sumatera Utara 36 b. Tindakan perdata kepada pegawai dan atau pihak ketiga c. Tindakan pidana kepada pegawai dan atau pihak ketiga

1.8 Proses Dasar Pengawasan