Sumber Informasi Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Pengetahuan Responden

sedangkan pendidikan responden sebagian kecil adalah tamat Sekolah Pendidika Tinggi yaitu sebanyak 4 orang 10. Dilihat dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa pekerjaan responden sebagian besar adalah tidak bekerja ibu rumah tangga dan pensiunan PNS yaitu sebanyak 27 orang 67,5, sedangkan pekerjaan responden sebagian kecil adalah Wiraswasta yaitu sebanyak 6 orang 15. Berdasarkan tabel juga menunjukkan bahwa pada umumnya pendapatan responden adalah perempuan yaitu Rp. 1.020.000 yaitu sebanyak 25 orang 62,5, dan yang lainnya Rp. 1.020.000 yaitu sebanyak 15 orang 37,5.

4.3. Sumber Informasi Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi

di Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Tahun 2010 No. Sumber Informasi Jumlah Orang 1 Anggota Keluarga 4 10,0 2 Tetangga 14 35,0 3 Petugas Kesehatan 22 55,0 J U M L A H 40 100,0 No. Informasi yang diperoleh Jumlah Orang 1 Skor 1 29 72,5 2 Skor 2 11 27,5 J U M L A H 40 100,0 Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa sumber informasi responden sebagian besar dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 22 orang 55, sedangkan sumber informasi responden sebagian kecil dari anggota keluarga yaitu sebanyak 4 orang 10. Informasi yang diperoleh responden sebagian besar hanya 1 yaitu sebanyak 29 orang 72,5, sedangkan 11 orang 27,5 mendapatkan 2 informasi yaitu pengobatan dan penyuluhan diabetes melitus. Universitas Sumatera Utara

4.4. Pengetahuan Responden

Dari hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan adalah sebagai berikut : Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Penyakit Diabetes Melitus di Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Tahun 2010 No. Pengertian Penyakit Diabetes Melitus Jumlah Orang 1 Keadaan dimana seseorang mengalami penurunan BB yang drastis dengan diagnosa KGD sewaktu 200 mgdl atau 120 mgdl 3 7,5 2 Penyakit karena KGD melebihi nilai normal dengan diagnosa KGD sewaktu 200 mgdl atau 126 mgdl, terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin keduanya 6 15,0 3 Tidak tahu 31 77,5 J U M L A H 40 100,0 No. Tipe Penyakit Diabetes Melitus Jumlah Orang 1 3 Macam 1 2,5 2 2 Macam 25 62,5 3 Tidak tahu 14 35,0 J U M L A H 40 100,0 No. Gejala Diabetes Melitus Jumlah Orang 1 Skor 2 banyak makan, buang air kecil, minum 25 62,5 2 Skor 3 banyak makan, buang air kecil, minum serta penurunan berat badan yang drastis 15 37,5 J U M L A H 40 100,0 No. Penyebab Diabetes Melitus Jumlah Orang 1 Skor 1 5 12,5 2 Skor 2 29 72,5 3 Skor 3 6 15,0 J U M L A H 40 100,0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mengetahui penyakit diabetes melitus yaitu sebanyak 28 orang 77,5, sebanyak 6 orang 15 responden mengetahui bahwa penyakit diabetes melitus adalah penyakit karena kadar gula darah melebihi nilai normal dengan diagnosa kadar gula darah sewaktu 200 mgdl atau 120 mgdl, yang terjadi oleh karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Sebanyak 3 orang 10 mengetahui bahwa penyakit diabetes melitus adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penurunan berat badan yang drastis dengan diagnosa kadar gula darah sewaktu 200 mgdl atau 120 mgdl. Dapat diketahui bahwa sebanyak 37 orang responden 92,5 mengetahui tipe penyakit diabetes melitus ada 2 macam. Hanya 1 orang yang mengatakan bahwa tipe penyakit diabetes melitus adalah 3. Sebanyak 2 orang mengatakan tidak tahu tentang tipe penyakit diabetes melitus. Untuk gejala penyakit diabetes melitus diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh nilai 2 tentang gejala penyakit diabetes melitus yang mereka ketahui yaitu sebanyak 25 orang 62,5, sedangkan yang lainnya memperoleh nilai 3 yaitu sebanyak 15 orang 37,5. Dari jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan gejala penyakit diabetes melitus adalah “banyak makan, banyak buang air kecil, banyak minum”, serta penurunan berat badan yang drastis. Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh nilai 2 tentang penyebab penyakit diabetes melitus yang mereka ketahui yaitu sebanyak 29 orang 72,5, sedangkan sebanyak 5 orang 12,5 memperoleh Universitas Sumatera Utara nilai 1 dan yang lainnya memperoleh nilai 3 yaitu sebanyak 6 orang 15. Dari jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan penyebab penyakit diabetes melitus adalah kegemukan, kurang olah raga, konsumsi lemak yang berlebihan dan keturunan. Tabel 4.6. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Kadar Gula Darah di Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Tahun 2010 No. Kadar Gula Darah Normal Jumlah Orang 1 120 mgdl saat puasa dan 200 mgdl sewaktu 2 5,0 2 Kadar gula darah tergantung masing – masing individu 21 52,5 3 120 mgdl saat puasa dan 200 mgdl sewaktu dan akan meningkat sesuai umur 2 5,0 4 Tidak tahu 15 37,5 J U M L A H 40 100,0 No. Jadwal Pemeriksaan Kadar Gula Darah Jumlah Orang 1 Secara rutin dengan adanya gejala ataupun tidak ada gejala minimal 1x sebulan 13 32,5 2 Pada saat masih mengkonsumsi obat diabetes melitus 15 37,5 3 Ketika ada gejala sakit 12 30,0 J U M L A H 40 100,0 No. Manfaat Menjaga Kadar Gula Darah Jumlah Orang 1 Untuk dapat memperpanjang umur dan dapat beraktifitas sebagaimana mestinya 24 60,0 2 Untuk dapat menghindarkan dari gejala diabetes melitus seperti polyuria, polydipsia, polyphagia, dan lain-lain 11 27,5 3 Untuk dapat mencegah agar tidak menimbulkan komplikasi seperti stroke, ginjal, dan kerusaan pada mata 5 12,5 J U M L A H 40 100,0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui bahwa kadar gula darah normal tergantung masing-masing individu yaitu sebanyak 21 orang 52,5, sebanyak 2 orang 5 responden mengetahui bahwa kadar gula darah normal adalah 120 mgdl saat puasa dan 200 mgdl sewaktu dan 120 mgdl saat puasa dan 200 mgdl sewaktu dan akan meningkat sesuai umur. Sebanyak 15 orang 37,5 responden tidak tahu tentang kadar gula darah normal. Berdasarkan tabel 4.6 juga dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui jadwal pemeriksaan kadar gula darah adalah pada saat masih mengkonsumsi obat diabetes melitus yaitu sebanyak 15 orang 37,5, sebanyak 13 orang 32,5 responden mengetahui jadwal pemeriksaan kadar gula darah secara rutin dengan adanya gejala ataupun tidak ada gejala minimal satu kali sebulan, sedangkan 12 orang 2,5 responden mengetahui bahwa waktu pemeriksaan kadar gula darah adalah ketika ada gejala saja. Berdasarkan hasil di lapangan dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui manfaat menjaga kadar gula darah adalah untuk dapat memperpanjang umur dan dapat beraktifitas sebagaimana mestinya yaitu sebanyak 24 orang 60, sebanyak 11 orang 25 responden mengetahui manfaat menjaga kadar gula darah adalah untuk dapat menghindarkan dari gejala diabetes melitus seperti polyuria, polydipsia, polyphagia, dan lain-lain, sedangkan 5 orang 12,5 responden mengetahui bahwa manfaat menjaga kadar gula darah adalah untuk dapat mencegah agar tidak menimbulkan komplikasi seperti stroke, ginjal, dan kerusaan pada mata. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Penanggulangan dan Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus di Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Tahun 2010 No. Penanggulangan Diabetes Melitus Jumlah Orang 1 Pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan 4 10,0 2 Pengobatan dan mengatur diet makan sendiri 17 42,5 3 Pengobatan saja 19 47,5 J U M L A H 40 100,0 No. Upaya Pencegahan Timbulnya Komplikasi Jumlah Orang 1 Skor 1 13 32,5 2 Skor 2 20 50,0 3 Skor 3 7 17,5 J U M L A H 40 100,0 Dari tabel 4.7 diketahui bahwa upaya penanggulangan diabetes melitus oleh responden terbanyak 33 orang 82,5 menyatakan penanggulangan penyakit diabetes melitus adalah dengan pengobatan dan mengatur diet makan sendiri, sedangkan yang lainnya 7 orang 17,5 responden menyatakan penanggulangan penyakit diabetes melitus dengan pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan Selain itu, diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh nilai 2 tentang upaya pencegahan timbulnya komplikasi diabetes melitus yang mereka ketahui yaitu sebanyak 20 orang 50, sedangkan sebanyak 13 orang 32,5 memperoleh nilai 1 dan yang lainnya memperoleh nilai 3 yaitu sebanyak 7 orang 17,5. Dari jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa upaya pencegahan timbulnya komplikasi dengan tidak Universitas Sumatera Utara mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat, menstabilkan berat badan yang kegemukan. Tabel 4.8. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Klinik Diabetes Melitus di Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Tahun 2010 No. Klinik Diabetes Melitus Jumlah Orang 1 Tempat khusus pengobatan diabetes melitus saja 25 62,5 2 Tempat mendapatkan pengobatan dan program-program lain yang berhubungan dengan diabetes melitus 15 37,5 J U M L A H 40 100,0 No. Program-Program Klinik Diabetes Melitus Jumlah Orang 1 Skor 1 20 52,5 2 Skor 2 10 25,0 3 Skor 3 10 22,5 J U M L A H 40 100,0 Dilihat dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak 25 orang 62,5 mengatakan klinik diabetes melitus adalah tempat khusus pengobatan diabetes melitus saja, sedangkan yang lainnya 15 orang 37,5 responden mengatakan klinik diabetes melitus adalah tempat mendapatkan pengobatan dan program-program lain yang berhubungan dengan diabetes melitus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden mengetahui program- program yang ada di klinik diabetes melitus Puskesmas Sering yaitu seluruh responden 40 orang 100. Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa sebagian besar responden memperoleh nilai 1 tentang pengetahuan responden tentang program-program klinik diabetes melitus yaitu sebanyak 20 orang 52,5, sedangkan sebanyak masing-masing 10 orang 22,5 memperoleh nilai 3 dan 2. Universitas Sumatera Utara Dari jawaban responden diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pengobatan merupakan program klinik diabetes melitus. Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Tingkatan Pengetahuan Responden Terhadap Penyakit Diabetes Melitus dan Klinik Diabetes Melitus No. Tingkatan Pengetahuan Responden Jumlah Orang 1 Baik 6 15,0 2 Sedang 29 72,5 3 Kurang 5 12,5 J U M L A H 40 100,0 Dari tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkatan pengetahuan responden terhadap penyakit diabetes melitus dan klinik diabetes melitus berada pada tingkat kategori pengetahuan sedang yaitu sebanyak 29 orang 72,5 dan pada tingkat kategori baik sebanyak 6 orang 15, sedangkan pada tingkat kategori kurang sebanyak 5 orang 12,5. 4.5. Sikap Responden Dari hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan adalah sebagai berikut : Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Tahun 2010 No . Pernyataan Sikap SS S KS TS To t 1 Kadar gula darah 120 mgdl saat puasa dan 200 mgdl sewaktu disebut dengan diabetes melitus. 9 27, 5 30 60, 1 2,5 - - 40 10 2 Kadar gula darah - - 4 10, 23 57, 13 32, 40 10 Universitas Sumatera Utara meningkat sesuai dengan usia adalah hal yang wajar. 5 5 Lanjutan Tabel 4.10 No . Pernyataan Sikap SS S KS TS To t 3 Diabetes melitus yang tidak ditanggulangi akan sembuh dengan sendirinya. 34 85, 6 15, 40 10 4 Penyakit diabetes melitus bukan merupakan penyakit yang berbahaya dan sangat jarang menimbulkan komplikasi 33 82, 5 7 17, 5 40 10 5 Pasien DM mengikuti pengobatan di klinik diabetes melitus. 2 5,0 38 95, - - - - 40 10 6 Mengkonsumsi obat diabetes melitus adalah metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah darah bila dibandingkan dengan deteksi dini bagi yang memiliki faktor resiko. - - - - 29 72, 5 11 27, 5 40 10 7 Menanggulangi diabetes melitus sedini mungkin, bukan merupakan upaya yang tepat - - - - 9 22, 5 31 77, 5 40 10 Universitas Sumatera Utara untuk mencegah komplikasi diabetes melitus. 8 Untuk pengobatan diabetes melitus memerlukan biaya yang besar dan waktu lama bahkan dapat menghabiskan penghasilan seumur hidup. 7 17, 5 33 82, 5 - - - - 40 10 9 Sebagai penderita diabetes melitus Saya merasa terbebani dalam mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak karbohidrat 4 10, - - 11 27, 5 25 62, 5 40 10 Dari tabel 4.10 di atas diketahui bahwa sikap responden tentang kadar gula darah 120 mgdl saat puasa dan 200 mgdl sewaktu disebut dengan diabetes melitus, sebagian besar responden setuju 30 orang 60, sangat setuju 9 orang 27,5 dan kurang setuju satu orang 2,5. Sedangkan sikap responden tentang kadar gula darah meningkat sesuai dengan usia adalah hal yang wajar, sebagian besar responden kurang setuju 23 orang 57,5, tidak setuju 13 orang 32,5 dan hanya 4 orang 10 yang menyatakan setuju. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sikap responden tentang diabetes melitus yang tidak ditanggulangi akan sembuh dengan sendirinya, sebagian besar responden kurang setuju 34 orang 85 dan 6 orang 15 yang menyatakan tidak setuju. Sedangkan sikap responden tentang penyakit diabetes melitus bukan Universitas Sumatera Utara merupakan penyakit yang berbahaya dan sangat jarang menimbulkan komplikasi, sebagian besar responden kurang setuju 33 orang 82,5 dan 7 orang 17,5 yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sikap responden tentang Pasien DM mengikuti pengobatan di klinik diabetes melitus, sebagian besar responden setuju 38 orang 95 dan 2 orang 5 yang menyatakan sangat setuju. Kemudian dilihat dari tabel 4.10 diketahui bahwa sikap responden tentang mengkonsumsi obat diabetes melitus adalah metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah darah bila dibandingkan dengan berolah raga seperti berjalan, senam, bersepeda 30 – 45 menit setiap hari, sebagian besar responden kurang setuju 29 orang 72,5 dan 11 orang 27,5 yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan tabel 4.10 di atas diketahui bahwa sikap responden tentang menanggulangi diabetes melitus sedini mungkin, bukan merupakan upaya yang tepat untuk mencegah komplikasi diabetes melitus, sebagian besar responden sangat setuju 31 orang 77,5 dan 9 orang 22,5 yang menyatakan setuju. Diketahui juga bahwa sikap responden tentang untuk pengobatan diabetes melitus memerlukan biaya yang besar dan waktu lama bahkan dapat menghabiskan penghasilan seumur hidup, sebagian besar responden setuju 33 orang 82,5 dan 7 orang 17,5 yang menyatakan sangat setuju Selain itu juga diketahui bahwa sikap responden sebagai penderita diabetes melitus yang merasa terbebani dalam melakukan pola hidup sehat, sebagian besar Universitas Sumatera Utara responden kurang setuju 28 orang 62,5, sebanyak 11 orang 27,5 yang menyatakan tidak setuju setuju dan 4 orang 10 sangat setuju. Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Tingkatan Sikap Responden Terhadap Penyakit Diabetes Melitus dan Klinik Diabetes Melitus No. Tingkatan Sikap Responden Jumlah Orang 1 Baik 28 70,0 2 Sedang 12 30,0 J U M L A H 40 100,0 Dari tabel 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkatan sikap responden terhadap penyakit diabetes melitus dan klinik diabetes melitus berada pada tingkat kategori sikap baik yaitu sebanyak 28 orang 70 dan pada tingkat kategori sedang sebanyak 12 orang 30.

4.6. Tindakan Responden