Hasil Analisis Bivariat HASIL PENELITIAN

berada pada tingkat kategori sedang yaitu sebanyak 36 orang 90 dan pada tingkat kategori baik sebanyak 4 orang 10.

4.7. Hasil Analisis Bivariat

Tabel 4.22. Hubungan Umur Responden dengan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Umur tahun Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Total Baik Sedang n n n 57 tahun 4 20,0 16 80,0 20 100 57 tahun 2 10,0 18 90,0 20 100 Total 6 15,0 34 85,0 40 100 X 2 = 0,784 P value = 0, 616 Untuk variabel umur tidak cukup hanya dengan menggunakan uji Chi Square. Pada variabel umur terlihat ada 50 sel yang memiliki nilai harapan lebih kecil dari 5, yang merupakan prasyarat untuk dapat menggunakan uji Chi Square. Untuk itu dilakukan uji Exact Fisher untuk variabel umur. Dari tabel 4.22 didapat bahwa responden yang berumur 57 tahun memanfaatkan klinik diabetes melitus pada tingkatan sedang yaitu sebanyak 18 orang 90. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan pemanfaatan klinik diabetes melitus Puskesmas Sering. Tabel 4.23. Hubungan Jenis Kelamin Responden dengan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Jenis Kelamin Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Total Baik Sedang n n n Laki-laki 7 100,0 7 100 Universitas Sumatera Utara Perempuan 6 18,2 27 81,8 33 100 Total 6 15,0 34 85,0 40 100 X 2 = 1.497 P value = 0, 221 Untuk variabel jenis kelamin tidak cukup hanya dengan menggunakan uji Chi Square. Pada variabel jenis kelamin terlihat ada 50 sel yang memiliki nilai harapan lebih kecil dari 5, yang merupakan prasyarat untuk dapat menggunakan uji Chi Square. Untuk itu dilakukan uji Exact Fisher untuk variabel jenis kelamin. Dari tabel 4.23 didapat bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan memanfaatkan klinik diabetes melitus pada tingkatan sedang 27 orang 81,8. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pemanfaatan klinik diabetes melitus Puskesmas Sering. Tabel 4.24. Hubungan Tingkat Pendidikan Responden dengan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Tingkat Pendidikan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Total Baik Sedang n n n Sekolah Pendidikan Dasar 5 17,9 23 82,1 28 100 Sekolah Pendidikan Menengah dan Tinggi 1 8,3 11 91,7 12 100 Total 6 15,0 34 85,0 40 100 X 2 = 1.905 P value = 0,386 Dari tabel 4.24 didapat bahwa responden dengan tingkat pendidikan Sekolah Pendidikan Dasar memanfaatkan klinik diabetes melitus pada tingkatan sedang yaitu 23 orang 82,1. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05, hal ini menunjukkan Universitas Sumatera Utara bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan terakhir dengan pemanfaatan klinik diabetes melitus Puskesmas Sering. Tabel 4.25. Hubungan Pekerjaan Responden dengan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Pekerjaan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Total Baik Sedang n n n Pegawai dan Wiraswasta 1 7,7 12 92,3 13 100 Tidak Bekerja 5 18,5 22 81,5 27 100 Total 6 15,0 34 85,0 40 100 X 2 = 1.511 P value = 0,470 Dari tabel 4.25 didapat bahwa responden yang tidak bekerja ibu rumah tangga dan pensiunan PNS memanfaatkan klinik diabetes melitus pada tingkatan sedang yaitu 19 orang 79,2. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan pemanfaatan klinik diabetes melitus Puskesmas Sering. Tabel 4.26. Hubungan Pendapatan Responden dengan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Pendapatan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Total Baik Sedang n n n Rp. 1.020.000 5 16,1 26 83,9 31 100 Rp. 1.020.000 1 11,1 8 88,9 9 100 Total 6 15,0 34 85,0 40 100 X 2 = 138 P value = 0,711 Sama halnya dengan variabel jenis kelamin, variabel pendapatan tidak cukup hanya dengan menggunakan uji Chi Square. Pada variabel pendapatan terlihat ada 50 sel yang memiliki nilai harapan lebih kecil dari 5, yang merupakan prasyarat Universitas Sumatera Utara untuk dapat menggunakan uji Chi Square. Untuk itu dilakukan uji Exact Fisher untuk variabel pendapatan. Dari tabel 4.26 didapat bahwa responden dengan pendapatn Rp. 1.020.000,00 memanfaatkan klinik diabetes melitus pada tingkatan sedang yaitu 26 orang 83,9. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan dengan pemanfaatan klinik diabetes melitus Puskesmas Sering. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.27. Hubungan Tingkatan Pengetahuan Responden tentang Diabetes Melitus dan Klinik Diabetes Melitus dengan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Tingkat Pengetahuan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Total Baik Sedang n n n Baik 3 50,0 3 50,0 6 100 Sedang dan Kurang 3 8,8 31 91,2 34 100 Total 6 15,0 34 85,0 40 100 X 2 = 7.140 P value = 0,028 Dari tabel 4.27 didapat bahwa responden dengan tingkat pengetahuan sedang memanfaatkan klinik diabetes melitus pada tingkatan sedang dan kurang juga yaitu 31 orang 91,2. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkatan pengetahuan dengan pemanfaatan klinik diabetes melitus Puskesmas Sering. Tabel 4.28. Hubungan Tingkatan Sikap Responden tentang Diabetes Melitus dan Klinik Diabetes Melitus dengan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Tingkatan Sikap Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Puskesmas Sering Total Baik Sedang n n n Baik 2 7,1 26 92,9 28 100 Sedang 4 33,3 8 66,7 12 100 Total 6 15,0 34 85,0 40 100 X 2 = 4.519 P value = 0,034 Untuk variabel sikap tidak cukup hanya dengan menggunakan uji Chi Square. Pada variabel sikap terlihat ada 50 sel yang memiliki nilai harapan lebih kecil dari 5, yang merupakan prasyarat untuk dapat menggunakan uji Chi Square. Untuk itu dilakukan uji Exact Fisher untuk variabel sikap. Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.28 didapat bahwa responden dengan tingkatan sikap baik memanfaatkan klinik diabetes melitus pada tingkatan sedang yaitu 26 orang 92,9. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkatan sikap dengan pemanfaatan klinik diabetes melitus Puskesmas Sering. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik penderita diabetes melitus responden bervariasi mulai dari umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan dan pendapatan. Dari hasil penelitian pada tabel 4.3 diketahui bahwa umur responden berdasarkan median masing 57 tahun dan 57 tahun adalah sebanyak 20 orang 50. Sedangkan jenis kelamin responden yang terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 33 orang 82,5, dan paling sedikit laki-laki yaitu 7 orang 17,5. Pendidikan responden sebagian besar adalah Sekolah Pendidikan Dasar yaitu sebanyak 28 orang 70, sedangkan pendidikan responden sebagian kecil adalah tamat Sekolah Pendidikan Tinggi yaitu sebanyak 4 orang 10. Semua responden dari golongan umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan adalah penderita diabetes melitus dan berobat di klinik diabetes melitus Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung. Di dalam pengobatan diabetes melitus di klinik diabetes melitus Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung tidak membedakan umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan untuk ikut serta. Dilihat dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa pekerjaan responden sebagian besar adalah tidak bekerja ibu rumah tangga dan pensiunan PNS yaitu sebanyak 27 orang 67,5, sedangkan pekerjaan responden sebagian kecil adalah Wiraswasta yaitu sebanyak 6 orang 15. Berdasarkan tabel juga menunjukkan bahwa pada umumnya pendapatan responden adalah perempuan yaitu Rp. 1.020.000 yaitu Universitas Sumatera Utara