52
a. Uji Simultan Uji F-Stastik
Uji F-statistik menunjukkan apakah semua variabel independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependennya. Untuk melakukan uji-F dengan cara Quick Look, yaitu: melihat nilai probability dan derajat kepercayaan yang
ditentukan dalam penelitian atau melihat nilai F-tabel dengan F- hitungnya. Jika nilai probability 0,05 atau
α
=5 persen dan jika nilai F-hitung lebih tinggi dari t-tabel maka maka suatu variabel
independen secara
bersama-sama mempengaruhi
variabel dependennya Kuncoro, 2003:219
b. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien detrminasi mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu, nilai R
2
yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel
independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas dan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependennya Kuncoro, 2003:220.
53
c. Uji Parsial Uji t-Statistik
Uji ini digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen
dengan variabel yang lain konstan. Untuk menguji pengaruh setiap variabel independen tersebut, maka nilai t hitung harus di
bandingkan dengan nilai t tabel Untuk nilai t tabel dapat diperoleh dengan melihat tabel
distribusi untuk
α
= 0,05 dan derajat n
–
k. Maka dalam pengujian ini dilakukan hipotesis sebagai berikut :
H :
β
1
= 0 variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
H
1
:
β
i
≠
0 variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
Selain dengan menngunakan cara diatas, uji-t juga dapat dilakukan dengan cara Quick Look, yaitu: melihat nilai probability
dan derajat kepercayaan yang ditentukan dalam penelitian atau melihat nilai t-tabel dengan t-hitungnya. Jika nilai probability
0,05 atau
α
=5 persen dan jika nilai t-hitung lebih tinggi dari t-tabel yang berarti menolak Ho dan menerima H1 dan sebaliknya. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependennya dan sebaliknya Kuncoro,
2003:219.
54
E. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data tahunan time series Dengan menggunakan satu variable terikat dependen yaitu PDRB
sub sektor industri pengolahan dan tiga variabel bebas Independen yaitu PMA dan PMDN, serta Tenaga Kerja yang dianggap mempunyai
pengaruh nyata terhadap sektor industri. Penjelasan variabel-variabel tersebut sebagai berikut:
1. Variabel Dependen Variabel dependen ialah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel bebas Lukman, 2007:5. a. Output PDRB Industri
Data PDRB Industri yang digunakan dalam penelitian ini adalah data PDRB sub sektor industri pengolahan, data tahunan dari 1989
sampai dengan 2009 yang diperoleh dari Statistik Industri Besar dan Sedang terbitan BPS Pusat dan Daerah. PDRB industri ini
dalam bentuk Milyar rupiah 2. Variabel Independen
Variabel independen ialah variabel yang nilainya mempengaruhi perilaku dari variabel terikat Lukman, 2007: 5.
a. Penanaman Modal Asing Data PMA adalah data relisasi Penanaman Modal Asing PMA
yang disetujui pemerintah daerah menurut sektor ekonomi, dengan periode tahunan selama kurun waktu 1989 sampai dengan 2009.