Penanaman Modal Asing PMA

67

4. Penanaman Modal Asing PMA

Investasi asing atau biasa disebut Penanam Modal Asing PMA adalah satu upaya untuk meningkatkan jumlah modal untuk pembangunan ekonomi yang bersumber dari luar negri. Penanaman modal asing PMA memiliki peran mikro maupun makro dalam suatu perekonomian. Secara makro, PMA berperan penting dalam upaya meningkatkan kegiatan investasi nasional dan pertumbuhan ekonomi. Secara mikro, PMA berpengaruh terhadap ketenagakerjaan, penguasaan dan pendalaman teknologi, dan terhadap pengembangan keterkaitan antar industri di dalam negeri domestic linkages termasuk akses industri dalam negeri terhadap jaringan produksi, perdagangan, dan investasi regionalglobal. Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang membutuhkan peranan penting dari penanaman modal asing, baik yang berbentuk pinjaman, bantuan, dan investasi. Hal ini disebabkan karena sumber dana yang tersedia sangat terbatas, sehingga peranan asing diperlukan. Selain untuk meningkatan sumber dana, kegiatan investasi asing juga akan membawa pengaruh positif di berbagai sektor, khususnya sektor industri. Selain itu akan mendorong kegiatan ekspor, menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan akan mendorong pada peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah Pada gambar 4.5 terlihat bahwa, dari tahun 1989 sampai dengan tahun 1993 investasi PMA relatif masih kecil realisasinya bila 68 dibandingkan dengan PMDN, investasi PMDN lebih mendominasi kegiatan investasi di Kabupaten Bekasi. Dari tahun 1993-1997 realisasi PMA naik seiring dengan peningkatan PMDN. Hal ini karena didudukung oleh keadaan ekonomi yang yang relatif stabil membaik. Perkembangan investasi yang positif tidak terlepas dari peranan pemerintah yang terus mendukung perkembangan investasi di daerah. Keadaan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah yang diminati oleh pihak investor asing karena daerah Bekasi mempunyai potensi wilayah yang cukup potensial untuk dijadikan tempat industri karena letaknya yang berbatasan dengan ibukota. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 1998, PMA mengalami penurunan menjadi 1.977.966. Hal ini sebagai dampak dari krisis ekonomi yang melanda perekonomian nasional yang berdampak terhadap perekonomian daerah yang menyebabkan pihak investor mengurangi investasinya untuk menghindari kerugian akibat ketidakpastian perekonomian. Berikutnya sejak tahun 2000-2009 PMA mengalami mengalami kenaikan yang cukup positif meskipun menunjukan perkembangan yang berfluktuatif. Karena secara keseluruhan realisasi PMA di Kabupaten bekasi ini tiap tahunnya terus mengalami perkembangan, terkecuali pada tahun 2008 yang terkoreksi akibat krisis keuangan global, yang nilainya sebesar 3.329.910 menurun dibandingkan tahun 2007 yang mencapai 5.330.561. Pada tahun 2009, karena pemerintah Kabupaten menyadari pentingnya kestabilan dan pemulihan ekonomi maka Pemerintah menerapkan berbagai kebijakan 69 salah satunya insentif berupa kemudahan proses perijzinan investasi yang dipermudah lewat pelayanan usaha terpadu satu pintu. Sehingga investasi asing di tahun 2009 kembali naik sebesar 5.438.821 hal ini juga ditandai dengan meningkatnya ekspor dan impor bahan baku dan barang modal pada tahun tersebut sehingga kelesuan ekonomi tidak berdampak panjang bagi perekonomian Bekasi. Gambar 4.5 Perkembangan Realisasi Investasi PMA Kabupaten Bekasi 1989-2009 Sumber: BPPMD Kabupaten Bekasi

5. Tenaga Kerja TK