Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN

65

3. Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN

Investasi dalam negeri biasa di kenal dengan istilah Penanaman Modal Dalam negeri PMDN adalah bentuk upaya menambah modal untuk pembangunan melalui investor dalam negri. Modal dari dalam negri ini bisa didapat baik itu dari pihak swasta ataupun dari pemerintah. Peningkatan investasi di daerah dalam memacu pertumbuhan PMDN, sangat penting untuk di tingkatkan. Sebab PMDN merupakan bentuk arus modal yang berasal dari dalam negeri sehingga dengan meningkatnya PMDN di harapkan investor-investor dalam negeri dapat bersaing dengan investor asing dalam memajukan perekonomian. Pada gambar 4.4 terlihat bahwa realisasi PMDN terus mengalami tingkat pertumbuhan yang positif dan meningkat pesat dari tahun 1989- 1995, hal ini didudukung oleh keadaan ekonomi yang yang relatif stabil membaik. Perkembangan investasi yang positif tidak terlepas dari peranan pemerintah yang terus mendukung perkembangan investasi di Kabupaten Bekasi. Kebijakan pemerintah Kabupaten antara lain dengan mempermudah proses peminjaman kredit investasi perbankan kepada pihak swasta untuk modal berinvestasi, sehingga kebijakan tersebut ikut mendorong meningkatnya investasi di Kabupaten Bekasi. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena dari tahun 1998-2001 terjadi kelesuan ekonomi sebagai akibat dampak krisis moneter nasional yang sangat mengganggu 66 135357 129454 144871 520368 786696 973214 925547 683397 579192 231507 174238 178617 194691 620321 622379 785224 553286 747566 907257 510501 826368 1 9 8 9 1 9 9 1 9 9 1 1 9 9 2 1 9 9 3 1 9 9 4 1 9 9 5 1 9 9 6 1 9 9 7 1 9 9 8 1 9 9 9 2 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 Penanaman M odal Dalam Neger i PM DN kinerja perekonomian daerah dan kinerja perbankan sehingga berdampak pada investor domestik. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pertama, dunia usaha dihadapkan pada beban yang cukup berat untuk mengatasi kenaikan harga bahan baku yang tinggi karena tingginya tingkat inflasi, kedua tingginya suku bunga kredit yang menghambat penyaluran kredit perbankan sehngga para investor kesulitan untuk memperoleh sumber pendanaan, dan ketiga situasi soail politik dan keamanan yang tidak stabil telah meningkatkan resiko dalam melakukan investasi. Pemerintah daerah terus berupaya untuk memperbaiki perekonomiannya, hal tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan investasi mulai terapresiasi kembali setelah usaha recovery sejak tahun 2002-2007. perkembangan investasi sempat terkoreksi menurun pada tahun 2008 akibat krisis keuangan global, dan kembali meningkat pada tahun 2009. Gambar 4.4 Perkembangan Realisasi Investasi PMDN Kabupaten Bekasi 1989-2009 Sumber: BPPMD, Kabupaten Bekasi 67

4. Penanaman Modal Asing PMA