Disiplin Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pada Pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
19
Sosialisasikan melalui pendidikan dan pelatihan norma-norma kerja tersebut.
3 Mengevaluasi kinerja karyawan dan memberikan hasilnya kepada karyawan.
4 Membina mental karyawan yang kinerjanya tidak memuaskan. Disiplin positif pada hakikatnya merupakan suatu prosedur yang
menganjurkan karyawan untuk memonitor perilaku mereka sendiri dan menerima tanggung jawab akibat dari tindakan yang dilakukan. Disiplin
positif merupakan proses pembentukan disiplin diri seperti pada disiplin preventif yaitu adanya kesadaran diri untuk melaksanakan segera
peraturan dan tugas yang diberikan tanpa adanya paksaan. c.
Disiplin Progresif Intervensi manajemen kepada karyawan yang kinerjanya tidak
memuaskan organisasi sebelum karyawan yang bersangkutan diberi sanksi atau diberhentikan. Tujuannya adalah untuk memberikan
kesempatan kepada SDM untuk memperbaiki kinerja sebelum terkena hukuman atau pemberhentiaan. Disamping itu untuk memberi peluang
pada pimpinan agar dapat bekerja sama dengan SDM dalam memperbaiki kesalahan yang dilakukan. Ada empat tahap yang dilalui
untuk menerapkan disiplin progresif yaitu: 1
Peringatan secara lisan verbal warning
20
Peringatan secara tertulis w ritten warning
3 Skorsing suspension
4 Pemberhentian discharge
Penjatuhan hukuman tidak boleh dilakukan sewenang-wenang karena dapat mengganggu ketenangan dan keamanan bekerja yang
kadang-kadang berlanjut pada ketakutan dan sering dikaitkan dengan ancaman, gangguan, intimidasi dan lain sebagainya. Oleh karena itu
untuk pemberian hukuman ada prosedur yang harus ditempuh yang berkaitan dengan perlindungan hak karyawan yang melakukan
pelanggaran. Syarat utama dalam perlindungan hak ini meliputi tiga hal yaitu:
1 Hak praduga tak bersalah sampai dapat diajukan bukti secukupnya
atas peran seorang karyawan dalam tindakan pelanggaran. 2
Hak bicara untuk didengar dan dapat diwakili orang lain seperti pengacara dalam kasus tertentu.
3 Tindakan pendisiplinan yang dilakukan harus sesuai dengan
pelanggaran yang dilakukan. Kategori pelanggaran disiplin itu adalah setiap ucapan, tulisan,
atau perbuatan SDM yang melanggar ketentuan tentang kewajiban dan larangan yang sudah ditentukan dalam peraturan disiplin SDM.
Hukuman atas pelanggaran tersebut dibagi menurut tingkat dan jenis
21 m
asin g
-masing sesuai dengan sifat dan berat atau ringannya pelanggaran yang dilakukan serta akibat yang ditimbulkan atas
pelanggaran yang dimaksud. Adapun hukuman disiplin ringan berupa teguran lisan, teguran
tertulis, dan peryataan tidak puas secara tertulis. Jenis hukuman berikutnya adalah hukuman disiplin sedang seperti penundaan kenaikan
pangkat, sedangkan yang terakhir adalah hukuman disiplin berat yaitu penurunan gaji dan pangkat, pembebasan dari jabatan, pemberhentian
tidak dengan hormat. d.
Disiplin Tanpa Hukuman Keputusan mengenai tindakan disiplin yang diambil diserahkan
kepada karyawan yang bersangkutan dengan memberikan kesempatan atau waktu untuk berfikir dan mempertimbangkan antara bersedia atau
tidak dalam mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Tindakan seperti ini lebih baik karena karyawan seolah-olah tidak merasa dihakimi.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, diantaranya:
a. Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno 2009 : 94, disiplin kerja dapat dipengaruhi oleh tujuh faktor, diantaranya:
1 Besar kecilnya pemberian kompensasi.
22
Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan. 3 Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.
4 Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan. 5 Ada tidaknya pengawasan pimpinan.
6 Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan. 7 Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya
disiplin. b. Menurut Hasibuan 2006 : 194 ada beberapa indikator yang dapat
mempangaruhi tingkat kedisiplinan kerja pegawai suatu organisasi, diantaranya:
1 Tujuan dan kemampuan Tujuan yang dicapai harus jelas ditetapkan secara ideal
serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Tujuan dalam hal ini berarti, pekerjaan yang dibebankan kepada seorang pegawai
harus sesuai dengan kemampuan pegawai tersebut, agar dia bersungguh-sungguh dan berdisiplin baik dalam mengerjakannya.
Tetapi jika pekerjaannya jauh dibawah kemampuannya, maka kesungguhan dan kedisiplinan pegawai rendah.
23
Teladan pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan
kedisiplinan kerja pegawai, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh bawahannya. Pimpinan harus memberikan contoh
yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil serta sesuai dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, maka kedisiplinan
bawahan pun ikut baik. Tetapi jika teladan pimpinan kurang baik kurang berdisiplin maka para bawahan juga akan kurang disiplin.
3 Balas jasa Balas jasa gaji dan kesejahteraan juga ikut berpengaruh
terhadap kedisiplinan kerja pegawai, karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai semakin baik
terhadap pekerjaan, maka kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
4 Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan kerja
pegawai, karena sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia yang lainnya.
Manajer yang cakap dalam kepemimpinannya selalu bersikap adil terhadap seluruh bawahannya. Hal ini dilakukan karena ia
menyadari bahwa dengan keadilan yang baik maka akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula.
24 5 Pengawasan melekat
Pengawasan melekat waskat adalah tindakan nyata yang paling efektif dalam menunjukkan kedisiplinan pegawai, karena
dengan pengawasan ini berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja
bawahannya. 6 Sanksi hukum
Sanksi hukum memberikan peranan penting dalam memelihara kedisilpinan pegawai. Dengan sanksi hukuman yang
semakin berat pegawai akan semakin takut untuk melanggar perturan-peraturan perusahaan, dan sikap serta perilaku pegawai
yang tidak disiplin akan berkurang. 7 Ketegasan
Pimpinan harus berani menindak tegas setiap pegawai yang bersikap tidak disiplin sesuai dengan sanksi yang ditetapkan di
perusahaan. Dengan demikian, pimpinan tersebut akan dapat memelihara kedisiplinan pegawai.
8 Hubungan kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara semua
pegawai akan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu organisasi. Jika tercipta h
u m
a n
rela tionship
yang baik dan
25 h
arm o
n i
d ih
arap k
an ak
an teru
s terw u
ju d
lin g
k u
n g
an d
an su
asan a
k erja y
an g
n y
am a
S eh
in g
g a k
o n
d isi se
p erti in
i d ih
arap k
an d
ap at
m em
o tiv
asi k ed
isip lin
an y
an g
b aik
p ad
a o rg
an isasi terseb
u t