Analisis dan Pembahasan Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pada Pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

81 Variabel Kinerja Tabel 4.7 Uji Validitas Kinerja No Konstruk Penilaian Pearson Correlation Sig. 2- tailed N Ket. 1 X1.1 0,748 0,000 108 Valid 2 X1.2 0,796 0,000 108 Valid 3 X1.3 0,780 0,000 108 Valid 4 X1.4 0,753 0,000 108 Valid 5 X1.5 0,763 0,000 108 Valid 6 X1.6 0,546 0,000 108 Valid Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan memiliki nilai pearson correlation yang positif dan r hitung lebih besar dari pada r tabel 0,1891. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel kinerja adalah valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten atau tidak jika pengukuran diulang. Instrument kuesioner yang tidak reliable maka tidak konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu menggunakan metode Cronbach s Alpha. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach s Alpha . Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alpha 0,60 Priyatno, 2012 : 105-108. 82 Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Disiplin 0,771 Reliabel Kompetensi 0,821 Reliabel Kepemimpinan 0,637 Reliabel Kinerja 0,799 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah Dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan yang berkaitan dengan variabel independen disiplin, kompetensi, kepemimpinan dan variabel dependen kinerja dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach s Alpha yang positif berturut-turut 0.771, 0.821, 0.637, dan 0.799 lebih besar dari 0,60. Dengan kata lain bahwa seluruh pernyataan pada penelitian ini memiliki tingkat kehandalan yang baik dan dapat digunakan dalam analisis pada penelitian ini. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati normal. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 83 S ed an g k an jik a d ata m en y eb ar jau h d ari g aris d iag o n al atau tid ak m en g ik u ti arah d iag o n al m ak a m o d el reg resi tid ak m em en u h i asu m si n o rm alitas Priyatno, 2012 : 60 - 61. Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot Gambar 4.3 Grafik Histogram Sumber: Data yang diolah 84 en g an m elih at tam p ilan g rafik n o rm a l probability plot m au p u n g rafik h isto g ram d i ata d ap at d isim p u lk an b ah w a p ad a g rafik normal probability plot terlih at titik -titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, begitu pula pada grafik histogram yang memberikan pola distribusi yang normal tidak terjadi kemiringan. Kedua grafik di atas menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Pengujian normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Predicted Value N 108 Normal Parameters a,,b Mean 23.6851852 Std. Deviation 2.25717580 Most Extreme Differences Absolute .093 Positive .067 Negative -.093 Kolmogorov-Smirnov Z .971 Asymp. Sig. 2-tailed .302 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: data yang diolah Dari tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2- tailed 0,302. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 0,302 0,05, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian menunjukkan 85 b ah w a d ata terd istrib u si d en g an n o rm al d an an alisis Regresi Linear Berganda telah memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya multikolinearitas dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas Priyatno, 2012 : 61. Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Sumber: data yang diolah Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant -7.070 2.897 -2.441 .016 DISIPLIN .296 .057 .368 5.215 .000 .877 1.140 KOMPETEN SI .387 .072 .399 5.375 .000 .793 1.261 KEPEMIMPI NAN .396 .116 .240 3.412 .001 .881 1.135 a. Dependent Variable: KINERJA 86 ari tab el d i atas d ap at d ilih at b ah w a tid ak ad a n ilai tolerance y an g leb ih d ari d an VIF yang kurang dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedatisitas Uji heteroskedestisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedestisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedestisitas Imam Ghozali, 2011 : 139. Selanjutnya dengan melihat nilai korelasi variabel independen dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. 87 Gambar 4.4 Grafik Scatterplot Tabel 4.11 Uji Spearman s rho S p earm an s rho DISIP- LIN KOMPE- TENSI KEPEM- IMPINAN Unstanda- rdized Residual DISIPLIN Correlation Coefficient 1.000 .293 .169 -.166 Sig. 2-tailed . .002 .080 .086 N 108 108 108 108 KOMPETENSI Correlation Coefficient .293 1.000 .338 -.049 Sig. 2-tailed .002 . .000 .618 N 108 108 108 108 KEPEMIMPINAN Correlation Coefficient .169 .338 1.000 -.066 Sig. 2-tailed .080 .000 . .496 N 108 108 108 108 Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.166 -.049 -.066 1.000 Sig. 2-tailed .086 .618 .496 . N 108 108 108 108 88 T erlih at b ah w a titik -titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. dan nilai korelasi variabel independen dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, model regresi ini layak dipakai untuk variabel disiplin, kompetensi, dan kepemimpinan terhadap kinerja para pegawai. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Pada uji regresi linear berganda, terdapat beberapa analisis yang digunakan, yaitu: a. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R² bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen Pengaruh, Disiplin, Kompetensi, dan Kepemimpinan dalam menjelaskan variasi variabel dependen kinerja karyawan. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Penelitian ini menggunakan nilai R², jika nilai R² adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai R² berkisar dari 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R² semakin medekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan 89 v ariab el in d ep en d en u n tu k d ap at m en jelask an flu k tu asi v ariab el d ep en d en Imam Ghozali, 2011 : 97. Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi Nilai R Square sebesar 0,547 atau 54,7 ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang dapat dijelaskan oleh variabel disiplin, kompetensi dan kepemimpinan adalah sebesar 54,7, sedangkan sisanya sebesar 0,453 atau 45,3 1-0,547 dijelaskan oleh faktor yang tidak disertakan dalam penelitian ini. b. Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama - sama terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan Ftabel dengan nilai Fhitung. Kriteria pengambilan keputusan Uji F adalah F hitung F tabel pada = 5 jadi Ho diterima dan F hitung F tabel pada = 5 jadi Ho ditolak Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .739 a .547 .534 2.085 a. Predictors: Constant, KEPEMIMPINAN, DISIPLIN, KOMPETENSI b. Dependent Variable: KINERJA Sumber: Data yang diolah 90 Priyatno, 2012 : 57. Hasil uji koefisien signifikan simultan dapat dilihat pada tabel berikut: N i Hasil perhitungan statistik yang menggunakan SPSS 17 yang tertera pada tabel di atas, diperoleh F hitung sebesar 41,797 sedangkan nilai F tabel sebesar 2,690 yang diperoleh dengan melihat tabel F dengan derajat df = k - 1 4 - 1 dan df = n - k 108 - 4 pada taraf signifikasi 0,05. Karena F hitung F tabel = 41,797 2,69. Hal ini menunjukkan bahwa H o ditolak dan H a diterima, yang artinya dapat dikatakan bahwa variabel disiplin, kompetensi, dan kepemimpinan secara bersama-sama simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Hasil ini sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan oleh Destia 2011 yang menyatakan bahwa terdapat Tabel 4.13 Uji Signifikansi Simultan Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 545.148 3 181.716 41.797 .000 a Residual 452.148 104 4.348 Total 997.296 107 a. Predictors: Constant, KEPEMIMPINAN, DISIPLIN, KOMPETENSI b. Dependent Variable: KINERJA Sumber: Data yang diolah 91 p en g aru h y an g sig n ifik an an tara v ariab el k ep em im p in an d an d isip lin k erja terh ad ap k in erja p eg aw ai c Uji Signifikansi Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen disiplin, kompetensi dan kepemimpinan secara parsial terhadap variabel dependen kinerja pegawai. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji t uji parsial adalah t hitung ≤ t tabel atau - t hitung ≥ -t tabel pada = 5 jadi Ho diterima dan t hitung t tabel atau -t hitung -t tabel pada = 5 jadi Ho ditolak Priyatno, 2012 : 59. Tabel 4.14 Uji Signifikansi Parsial Uji t B e Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s T Sig. B Std. Error Beta 1Constant -7.070 2.897 -2.441 .016 DISIPLIN .296 .057 .368 5.215 .000 KOMPETENSI .387 .072 .399 5.375 .000 KEPEMIMPIN AN .396 .116 .240 3.412 .001 a. Dependent Variable: KINERJA Sumber: data yang diolah 92 b e rd asark an tab el d i atas m ak a d ip ero leh p ersam aan reg resi seb ag ai b erik u t Artinya nilai konstanta sebesar -7,070 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel independen disiplin, kompetensi, dan kepemimpinan maka nilai Y kinerja sebesar -7,070. Artinya variabel kinerja memang sangat dipengaruhi oleh variabel independen, tanpa adanya variabel independen disiplin, kompetensi, dan kepemimpinan maka kinerja akan mengalami penurunan. Angka koefisien X1 0,296 menunjukkan bahwa setiap peningkatan disiplin sebesar 1 akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,296. Koefisien X2 0,387 menunjukkan bahwa setiap peningkatan kompetensi sebesar 1 akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,387. Koefisien X3 0,396 menunjukkan bahwa setiap peningkatan kepemimpinan sebesar 1 akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,396. Hasil pengujian variabel independen disiplin, kompetensi, dan kepemimpinan terhadap variabel dependen kinerja secara individual parsial yang dilakukan dengan uji t tabel 4.13 dan membandingkan tingkat probabilitas 0,05 dengan nilai signifikansi dan t hitung dengan t tabel sebesar 1,9825 yang diperoleh dari Tabel t dengan df = n-2 108- Y = -7,070 + 0,296 + 0,387 + 0,396 e 93 = 106 dan alpha 0,05, maka dapat disimpulkan mengenai pengujian hipotesis yang telah dibuat sebelumnya sebagai berikut: 1 Pengaruh disiplin terhadap kinerja pegawai Dapat dilihat pada tabel 4.13 variabel disiplin mempunyai t hitung lebih besar daripada t tabel 5,215 1,9825 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H o ditolak dan H a diterima yang artinya variabel disiplin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hasil analisis ini diperkuat oleh hasil analisis yang dilakukan oleh Harlie 2010 yang menyatakan bahwa disiplin memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja. Hasil ini didukung oleh teori Sutrisno 2009 : 104 yang menyatakan bahwa disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh pegawai untuk mencapai keberhasilan instansi. Dengan adanya disiplin maka seorang pegawai dapat mengetahui kesalahan yang telah dilanggarnya, sehingga pegawai akan memperbaiki diri dan patuh pada peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan kerja pegawai maka semakin tinggi pula kinerja pegawai yang dihasilkan. Sedangkan menurut Mangkunegara disiplin pegawai merupakan pembentukan perilaku pegawai yang bertujuan agar pegawai dapat bertanggung jawab terhadap perbuatannya dan untuk perubahan perilaku yang lebih baik Mangkunegara, 2011 : 131. Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 94 dih arap k an leb ih m en eg ak k an k ed isip lin an p eg aw ai k aren a d isip lin m eru p ak an fak to r y an g ju g a m em ilik i p en g aru h terh ad ap k in erja p eg aw ai Pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai Dapat dilihat pada tabel 4.13 variabel kompetensi mempunyai t hitung lebih besar daripada t tabel 5,375 1,9825 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H o ditolak dan H a diterima yang artinya variabel kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hasil analisis ini diperkuat oleh hasil analisis yang dilakukan oleh Suhaji 2010 yang menyatakan bahwa kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil ini juga sesuai dengan Darsono dan Siswandoko yang juga mengatakan bahwa kompetensi adalah perpaduan keterampilan, pengetahuan, kreativitas dan sikap positif terhadap pekerjaan tertentu yang diwujudkan dalam kinerja Darsono dan Siswandoko, 2011 : 123. Rivai dan Sagala juga menyatakan bahwa kompetensi mengacu pada pengetahuan knowledge, kemampuan skills, kecakapan abilities dan kepribadian personality individu yang secara langsung mempengaruhi kinerja mereka Rivai dan Sagala, 2009 : 713. Berdasarkan hasil ini Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat terus 95 m en in g k atk an k o m p eten si p eg aw ain y a k aren a b erp en g aru h terh ad ap k in erja p eg aw ai Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dapat dilihat pada tabel 4.13 variabel kepemimpinan mempunyai t hitung lebih besar daripada t tabel 5,412 1,9825 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H o ditolak dan H a diterima yang artinya variabel kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hasil analisis ini diperkuat oleh hasil analisis yang dilakukan oleh Destia 2011 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Umam juga menyatakan bahwa kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku dan mengarahkan semua fasilitas untuk mendapat tujuan yang telah ditetapkan bersama Umam, 2010 : 270. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Veitzal dan Deddy tentang kepemimpinan yang merupakan sebuah proses untuk memengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun di luar organiasasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Veitzal dan Deddy, 2011 : 23. Hal ini berarti kepemimpinan mempengaruhi kinerja pegawai. BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan, dimana hal ini merupakan jawaban dari perumusan masalah, yaitu sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian dengan uji regresi, menunjukkan ada pengaruh variabel disiplin terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2. Ada pengaruh variabel kompetensi terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 3. Ada pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 4. Variabel disiplin, kompetensi dan kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

B. Implikasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel disiplin, kompetensi dan kepemimpinan terhadap variabel kinerja 96 97 p eg aw ai Variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini menunjukkan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan disiplin, kompetensi dan kepemimpinan sebaiknya lebih diperhatikan dan selalu ditingkatkan agar dapat memacu kinerja pegawai. Berdasarkan analisis data dan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, maka implikasi yang disarankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Disiplin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Perlu pengawasan ketat terhadap pegawai Pusbangtendik terutama masalah kehadiran dan kedisiplinan pada jam kerja agar para pegawai mematuhi peraturan yang dibuat dan masalah-masalah yang sering timbul tidak terjadi lagi, sehingga dapat memacu kinerja pegawai. 2. Kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Pusbangtendik perlu memberikan program pelatihan komputer pada para pegawai terutama untuk aplikasi yang sering digunakan seperti + icrosoft word dan excel karena kompetensi yang ada menjadi dasar kemampuan dalam mengerjakan setiap tugas-tugas yang diberikan sehingga pegawai dapat terus meningkatkan kinerja yang ada. 3. Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Pimpinan Pusbangtendik diharapkan mampu memimpin para pegawai dengan baik dengan selalu memberi arahan yang jelas dan mengambil keputusan-keputusan yang tepat. Agar setiap pegawai memahami maksud dan tujuan yang diinginkan oleh pimpinan sehingga 98 setiap p ek erjaan d an k in erja p ara p e g aw ai d ap at sesu ai d en g an y an g d ih arap k an ,

C. Saran

-, Bagi Penelitian Dengan telah selesainya penelitian ini diharapkan penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian di tempat yang berbeda, misalnya pada perusahaan dan industri yang lain, penelitian lebih lanjut sangat diharapkan karena banyak hal yang dapat lebih digali pada variabel yang diteliti sehingga mampu memberikan masukan-masukan bagi pihak lain yang berkepentingan. Selain itu penelitian selanjutnya bisa ditambahkan dengan variabel lainnya seperti motivasi dan budaya organisasi. 2. Bagi Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Berdasarkan hasil penelitian peneliti menemukan adanya perbedaan dari permasalahan awal dimana kedisiplinan, kompetensi dan kepemimpinan yang ada di Pusbangtendik Kemdikbud masih kurang. Tetapi berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa para pegawai di Pusbangtendik Kemdibud tidak memiliki permasalahan tersebut, mereka menunjukkan hasil yang positif mengenai masalah disiplin, kompetensi dan kepemimpinan. Oleh karena itu peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian selanjutnya mengenai masalah-masalah tersebut karena hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel disiplin, kompetensi dan kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. . . A 1 A 2 3 45 1 A 6 A Aboyassin, Nasser A and Najim Abood. 7 89 9 :: 9 ; =: ? 9 : : 9 ; 9 A 9 BC 9 D E 8F =? ?C C G B A B?C =D HB? I B =?B A F9 D :=D JB?; 9 ? K =D CB? B? ? E G=? E L Journal of Global Competitiveness, Vol. 23, 2013. Agha, Sabah. Alrubaiee, Laith dan Manar Jamhour. Effect of Core Competence on Competitive Advantage and Organizational Performance , Jurnal ProQuest, Januari 2012. Dessler, Gary. Human Resource Management . Pearson Prentice Hall. 2005. Destia, Yuanita. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bangka Belitung . Tesis Universitas Terbuka, 2011. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, cetakan keempat , Semarang : Undip, 2009. _____________. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 , Semarang : Undip, 2011. Handoko, T. Hani. Manajemen Sumber Daya Manusia , Bandung : Salemba Empat, 2011. Harlie, M. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan , Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol.11, No.2, Oktober. 2010. Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi dan cetakan ke tujuh . Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004. _________________. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi dan cetakan kedelapan , Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006. _________________. Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007. Kemenpan RB, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 , Kemenpan RB, 2012. Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan , Bandung : Rosda, 2011. 100 Mathis, L. Robert dan John H. Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1 , Jakarta: Salemba Empat. 2009. Priyatno, Duwi. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS, cetakan pertama , Yogyakarta : Gava Media, 2012. Purnomo, Herdaru. DPR Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas PNS 40 Jadi Rp 13 Triliun , artikel diakses tanggal 18 Juni 2013, dari http:finance.detik.comread2012092419520720339264dprpangkas- anggaran-perjalanan-dinas-pns-40-jadi-rp-13-triliun Pusbangtendik, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan BPSDMPK PMP Tahun 2012 , Pusbangtendik, 2012. Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro, Cara Mudah Menggunakan dan Memakai Path Analysis Analisis Jalur Lengkap Dengan Contoh Tesis dan Perhitungan SPSS 17.0, edisi ketiga, Bandung : Alfabeta, 2011. Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, cetakan kedelapan , Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011. Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan , Jakarta : PT Raja Grafindo, 2009. Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil cetakan kelima , Bandung : PT Refika Aditama, 2011. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, cetakan ke 15 , Bandung : Alfabeta, 2007. Suhaji, Linawati. Pengaruh Motivasi, Kompetensi Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada PT. Herculon Carpet Semarang . Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis, Volume 1, No 1, 2012. Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik , Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009. Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama dan cetakan pertama , Jakarta : Kencana, 2009. Thoha, Miftah, Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta : Rajawali Pers, 2010.