Kompetensi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pada Pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

29 g © Human resource management competency ª m eru p ak an k em am p u an d alam b id an g team building ª m en d o ro n g p artisip asi ª m en g em b an g k an b ak at ª m en g u sah ak an u m p an b alik k in erja d an m en g h arg ai k eb erag am a « © ¬ © Leadership competency ª m eru p ak an k o m p eten si m elip u ti k ecak ap an m em o sisik an d iri ª p en g em b an g an o rg an isasio n al ª m eg elo la tran sisi ª o rien tasi starteg i ­ ª m em b an g u n v isi ª m eren can ak an m asa d ep a « ª m en g u asai p eru b ah an d an m em elo p o ri k eseh atan tem p at k erja © i © Client service competency ª m eru p ak an k o m p eten si b eru p a m en g id en tifik asi d an m en g an alisis p elan g g a « ª o rien tasi p elay an an d an p en g irim a « ª b ek erja d en g an p elan g g a « ª tin d ak lan ju t d en g an p elan g g a « ª m em b an g u n partnership d an b erk o m itm en terh ad ap k u alita ­ © j © Business competency ª m eru p ak an k o m p eten si y an g m elip u ti m an ajem en fin an sial ª k eteram p ilan p en g am b ilan k ep u tu san b isn is ª b ek erja d alam sistem ª m en g g u n ak an k etajam an b isn i ­ ª m em b u at k ep u tu san b isn is d an m em b an g k itk an p en d ap atan © ® © Self management competency ª k o m p eten si b erk aitan d en g an m en jad i m o tiv asi d iri ª b ertin d ak d en g an p ercay a ª m en g elo la p em b elajaran sen d iri ª ¯ en d em o n strasik an flek sib ilita ­ ª °± n b erin isiatif © l © Technicaloperational competency, k o m p eten si b erk aitan d en g an m en g erjak an tu g as k an to r ª b ek erja d en g an tek n o lo g i k o m p u ter ª 30 m en g g u n ak an p eralatan lai ²³ ´ en d em o n strasik an k eah lian tek n is d an p ro fesio n a l ³ µ¶ n m em b iasak an b ek erja d en g an d ata d an an g k a · 5. Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Menurut Zwell 2000 dalam Wibowo 2012 : 339 mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecakapan kompetensi seseorang, yaitu sebagai berikut: a. Keyakinan dan Nilai-nilai, keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat memengaruhi perilaku. b. Keterampilan, memainkan peran di banyak kompetensi, seperti berbicara di depan umum. c. Pengalaman, keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman mengorganisasi orang, komunikasi di hadapan kelompok, menyelesaikan masalah dan sebagainya. d. Karakteristik kepribadian, kemampuan merespons dan berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan sekitarnya. e. Motivasi, memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi seseorang bawahan. 31 f ¸ Isu emosional, hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi. Takut membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi bagian. g. Kemampuan intelektual, kompetensi bergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual dan pemikiran analistis. h. Budaya organisasi, budaya organisasi memengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam setiap kegiatan SDM.

C. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Untuk menunjang keberhasilan fungsi manajemen dalam organisasi tentunya dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat melaksanakan tugas dan fungsi manajemen Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Veitzal dan Deddy tentang kepemimpinan yang merupakan sebuah proses untuk memengaruhi orang 32 lain b aik d i d alam o rg an isasi m au p u n d i lu ar o rg an iasasi u n tu k m en cap ai tu ju an y an g d iin g in k an d alam su atu situ asi d an k o n d isi terten t ¹º P ro ses m em en g aru h i terseb u t serin g m elib atk an b erb ag ai k ek u asaan sep erti an cam a »¼ p en g h arg aa »¼ o to ritas m au p u n b u ju k an Veitzal dan Deddy, 2011 : 23. Sedangkan Umam melihat kepemimpinan dari dua konteks, yaitu struktural dan nonstruktural. Dalam konteks struktural, kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan program yang ditetapkan. Kepemimpinan juga berarti mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi orang lain, agar pikiran dan kegiatannya tidak menyimpang dari tugas pokok masing-masing. Adapun dalam konteks n o n structural kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku dan mengarahkan semua fasilitas untuk mendapat tujuan yang telah ditetapkan bersama Umam, 2010 : 270. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi orang-orang yang dipimpin berupa bimbingan, arahan dan motivasi agar orang tersebut dapat melaksanakan kegiatan-kegiatannya dan tidak menyimpang dari tugas pokok masing-masing. 33 ½¾ T eo ri -Teori Kepemimpinan Thoha 2010 : 31 menjelaskan beberapa teori-teori kepemimpinan yang dilihat dari beberapa literatur yang pada umumnya membahas hal- hal yang sama, dari literatur itu diketahui ada teori yang menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. Ada pula yang menyatakan bahwa pemimpin itu terjadi karena adanya kelompok- kelompok orang-orang, dan ia melakukan pertukaran dengan yang dipimpin. Berikut ini akan diuraikan beberapa teori yang tidak asing lagi bagi literatur-literatur kepemimpinan pada umumnya. a. Teori Sifat Adalah suatu kenyataan yang dapat diterima bahwa sifat-sifat kepemimpinan itu tidak seluruhnya dilahirkan, tetapi dapat juga dicapai dari suatu pendidikan atau pengalaman. b. Teori Kelompok Teori ini beranggapan bahwa, supaya kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, harus terdapat suatu pertukaran yang positif di antara pemimpin dan pengikut-pengikutnya. c. Teori Situasional Beberapa variabel situasional yang mempunyai pengaruh terhadap peranan kepemimpinan, kecakapan, dan perilakunya, berikut pelaksanaan kerja dan kepuasan para pengikutnya. 34 ¿À Model Kepemimpinan Kontijensi dari Fiedler Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi yang menyenangkan. Adapun situasi yang menyenangkan itu diterangkan oleh Fiedler dalam hubungannya dengan dimensi-dimensi empiris berikut: 1 Hubungan pemimpin anggota 2 Derajat dan struktur tugas 3 Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat otoritas formal e. Teori Jalan Kecil Tujuan Teori ini menggunakan pendekatan motivasi, hal ini merupakan pengembangan yang sehat karena kepemimpinan di satu pihak sangat berhubungan erat dengan motivasi kerja. f. Pendekatan Social learning dalam kepemimpinan Merupakan suatu teori yang dapat memberikan suatu model yang menjamin kelangsungan, interaksi timbal balik antara pemimpin lingkungan dan perilakunya sendiri. 3. Unsur-Unsur Gaya Kepemimpinan Unsur-unsur gaya kepemimpinan menurut Gregor dalam Umam 2010 : 278, yaitu: 35 a Á Gaya kepemimpinan autokratis Gaya kepemimpinan ini memliki dua model.pertama, model garis keras dan kedua, model paternlistik.Kepemimpinan autokratis yang berhaluan keras menuntut kepatuhan.Kalau tidak, ada sanksi