Latar Belakang Penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pada Pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

5 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan BPSDMPK PMP berfungsi sebagai : 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan sumber daya manusia pendidikan dan penjaminan mutu pendidikan. 2. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pendidikan dan kebudayaan dan penjaminan mutu pendidikan. 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pendidikan dan penjaminan mutu pendidikan. 4. Pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Dengan Fungsi tersebut Badan PSDMPK PMP menjabarkan Rencana Strategis Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2014 kedalam Rencana Strategis Renstra Badan PSDMPK PMP, kemudian dijabarkan lagi ke dalam Renstra Pusbantendik. Renstra Badan PSDMPK PMP diharapkan menjadi pedoman bagi semua tingkatan pengelola Pengembangan SDM Pendidikan serta pelaksana penjaminan mutu pendidikan berdasarkan Permendiknas No. 63 Tahun 2009, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan serta mengevaluasi program dan kegiatan pembangunan pendidikan dan kebudayaan dalam bidang SDM pendidikan kebudayaan dan penjaminan mutu pendidikan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 6 rstr ten tan g Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Pusbangtendik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, kordinasi, dan pengembangan tenaga kependidikan dan pegawai di lingkungan Kementerian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusbangtendik Badan PSDMPK PMP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan tenaga kependidikan dan pegawai di lingkungan Kementerian. 2. Penyusunan program pengembangan tenaga kependidikan dan pegwai di lingkungan kementerian. 3. Penyusunan bahan pelaksanaan pengembangan tenaga kependidikan dan pegawai di lingkungan Kementerian. 4. Fasilitasi pelaksanaan pengembangan tenaga kependidikan dan pegawai. 5. Pemantauan evaluasi dan pelaporan pengembangan tenaga kependidikan dan pegawai di lingkungan Kementerian. 6. Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. Dalam rangka melakukan aktivitas operasionalnya Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan terdiri atas : a. Bidang Pengembangan Tenaga Teknis dan Fungsional Non-Pendidik. b. Bidang Pengembangan Tenaga Pimpinan Pegawai 7 c u Bagian Tata Usaha, dan. d. Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara. Secara umum tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai unsur staf yang membantu jalannya kegiatan dan proses eksekutif di bidang pendidikan dan pelatihan pegawai di lingkungan Kemdikbud. Meskipun kedudukannya tidak langsung berhadapan dengan masyarakat, namun secara tidak langsung kualitas kinerjanya turut mempengaruhi kualitas pemerintah di bidang pendidikan secara keseluruhan. Untuk menjaga kualitas tersebut maka diperlukan kinerja yang baik dari pemerintah, yang tentu saja kinerja dari pemerintah ini dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dimiliki yaitu PNS. Salah satu bentuk sikap profesional dari aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah dengan menerapkan sikap disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku. Akan tetapi sikap disiplin tampaknya belum menyeluruh dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Hal ini juga harus didukung dengan kompetensi yang baik, dimana aparatur pemerintah dituntut untuk memiliki keahlian dan kemampuan yang mendukung dalam tugas-tugasnya, Selain itu pimpinan selaku penggerak organisasi tentunya dapat menciptakan dan mengkondisikan bawahannya untuk memiliki kinerja yang baik, mengingat berhasil atau gagalnya suatu organisasi dalam pencapaian suatu tujuan sebagian besar ditentukan oleh faktor kepemimpinan. 8 Berdasarkan pengamatan penulis pada Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, masih terdapat adanya hambatan terhadap kinerja, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kedisiplinan pegawai. Disiplin pegawai harus ditingkatkan agar karyawan mau bekerja keras dan menghasilkan kinerja yang baik. Disiplin dianggap penting untuk menghasilkan kinerja yang baik, rendahnya disiplin pegawai Pusbangtendik terlihat dari ada beberapa pegawai yang masih mencuri waktu pada saat jam kerja, walaupun absensi kehadiran menggunakan finger print yang membuat pegawai tidak dapat mewakili absensinya kepada orang lain namun mereka masih mencuri waktu dimana ada beberapa oknum pada saat pagi hari datang untuk absen dan pergi untuk melakukan kegiatan di luar yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan kemudian sore harinya kembali lagi untuk absen kembali, berdasarkan data kehadiran yang diperoleh persentase kehadiran pegawai sampai dengan bulan Mei 2013 hanya 69 dengan rata-rata jam kerja perbulan hanya 127 jam. Sumber: Pusbangtendik Kemdikbud. Hal ini akan berpengaruh pada tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan, tugas yang diberikan oleh pimpinan tidak akan selesai dengan baik, dan terdapat kekurangan-kekurangan dikarenakan pegawai tersebut melalaikan dan tidak maksimal dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh pimpinan. tindakan seperti ini juga sangat merugikan Pusbangtendik dimana harapan yang ingin dicapai oleh Pusbangtendik menjadi terhambat karena kegiatan yang ada tidak berjalan dengan semestinya akibat ada tugas yang belum terselesaikan. Faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja pegawai di 9 P u sb an g ten d ik ad alah k o m p eten si y an g d im ilik i o leh p eg aw ai d i lin g k u n g an P u sb an g ten d i vw x o m p eten si b erk aitan d en g an p en d id ik an d an p en g alam an y an g d im ilik i o leh p ara p eg aw ai w x o m p eten si y an g d im ilik i t en tu saja ak an san g at m em b an tu p ara p eg aw ai d alam m en y elesaik an tu g as -tugas yang diberikan kepadanya. Suatu pekerjaan tentu saja menuntut seorang pegawai untuk memiliki keahlian ataupun pengalaman tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Begitu juga dengan pekerjaan yang ada di Pusbangtendik diperlukan keahlian dari para pegawai pada bidang tertentu untuk menyelesaikan tugasnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Saat ini latar belakang pendidikan sumber daya manusia yang dimiliki Pusbangtendik terdiri dari 1 orang lulusan SD, 5 orang lulusan SMP, 53 orang lulusan SMA, 2 orang Sarjana Muda, 56 orang Sarjana S1, 21 orang S2, 2 orang S3, berdasarkan data ini dapat diketahui bahwa sebagian pegawai belum memiliki gelar sarjana yang tentu saja berpengaruh terhadap kompetensi yang dimiliki dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada, umumnya tugas yang ada di Pusbangtendik menuntut para pegawai untuk menguasai penggunaan komputer. Namun pada kenyataannya masih banyak pegawai yang belum mahir dalam menggunakan komputer meskipun itu hanya aplikasi biasa seperti y icrosoft word. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kinerja pegawai di Pusbangtendik adalah kepemimpinan. Sumber: Pusbangtendik Kemdikbud. 10 P im p in an P u sb an g ten d ik z em d ik b u d teru s b eru sah a sem ak si m al m u n g k in u n tu k m en in g k atk an k in erja p eg aw ai { z aren a ap ap u n w u j |}~ b erap a sk ala k ed u d u k an d an d im an ap u n letak p em im p in selalu m en y an d an g b eb an tan g g u n g jaw ab d alam k eb erh asilan p en cap aian tu ju a  { Makin besar keberhasilan yang dicapai, makin mantap daya kepemimpinan. Makin tinggi kedudukan, makin besar tanggung jawab, dan semakin banyak pula pegawai yang harus dibimbing, semakin kompleks masalah yang dihadapi, sehingga memerlukan kader kepemimpinan yang baik. Pemimpin yang bertanggung jawab memiliki keterampilan manajer dan keterampilan teknis, khusus dalam beberapa bidang, hingga ia mampu mempengaruhi pegawai untuk bersama-sama melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan instansi. diharapkan dapat menjadikan kinerja pegawai meningkat. Selain itu pimpinan selaku penggerak organisasi tentunya dapat menciptakan disiplin yang lebih baik dan mengetahui kompetensi yang dimiliki pegawainya, mengingat berhasil atau gagalnya suatu organisasiinstansi dalam pencapaian suatu tujuan sebagian besar ditentukan oleh faktor kepemimpinan. Ungkapan yang menyatakan bahwa pimpinanlah yang bertanggung jawab, menggambarkan bahwa posisinya dalam suatu instansi sangatlah penting. Berdasarkan pengamatan penulis di Pusbangtendik Kemdikbud, masih terdapat adanya hambatan terhadap kinerja. Walaupun pimpinan telah memberikan arahan kepada pegawai serta menciptakan disiplin yang baik dan 11 m en in g k atk an k o m p eten si p eg aw ai y an g d im ilik in y a tetap i p eg aw ai b elu m m en u n ju k k an k in erja y an g b ai € Sumber: Pusbangtendik Kemdikbud. Dengan memperhatikan uraian tersebut di atas, perlu diidentifikasi keterkaitan rendahnya kinerja aparatur pemerintah tersebut apakah dipengaruhi oleh faktor disiplin, kompetensi dan kepemimpinan, maka perlu adanya pengkajian dan pembuktian terhadap keterkaitan hal-hal tersebut. Untuk itu, penulis tertarik mengangkat masalah kinerja sumber daya manusia yang ada pada Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan judul ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN . B. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan secara saksama seluruh uraian yang tercakup dalam latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh variabel disiplin terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan? 2. Apakah ada pengaruh variabel kompetensi terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan? 12 ‚ƒ Apakah ada pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan? 4. Apakah ada pengaruh variabel disiplin, kompetensi dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian Pemikiran awal peneliti ketika masalah disiplin, kompetensi dan kepemimpinan dalam kaitannya dengan kinerja sebagai topik penelitian cenderung memiliki adanya pengaruh antara variabel tersebut terhadap kinerja, namun yang menjadi masalah adalah seberapa besar kontribusinya, Dengan pemikiran awal yang sedemikian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel disiplin terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel kompetensi terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 13 c „ Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. d. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel disiplin, kompetensi dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Manfaat Penelitian Sebagaimana layaknya karya ilmiah ini, hasil yang diperoleh dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan berhubungan dengan obyek penelitian, antara lain: a. Bagi penulis Kegunaan penelitian ini adalah untuk mendorong penulis agar lebih memahami secara komprehensif dan lebih mendalam tentang teori-teori yang berhubungan dengan disiplin, kompetensi, kepemimpinan dan kinerja b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Hasil penelitian terhadap kinerja pada pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau 14 referen si d an d im an faatk an o leh b an y ak p ih ak d alam p en elitian selan ju tn y a atau p u n u n tu k b erb ag ai k ep erlu a …† c † Bagi Pusbangtendik Kemdikbud Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai upaya pengembangan dan perbaikan instansi untuk meningkatkan mutu pegawai agar dapat mencapai tujuan organisasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Disiplin

‡ˆ P en g ertian ‰ isip lin ‰ alam ran g k a m ew u ju d k an P eg aw ai Negeri Sipil PNS yang handal, profesional, dan bermoral sebagai penyelenggara pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik, maka PNS sebagai unsur aparatur negara dituntut untuk setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah, serta dapat bersikap disiplin, jujur, adil, transparan, dan akuntabel dalam melaksanakan tugas. Disiplin dapat berupa mematuhi peraturan-peraturan yang ada baik di dalam undang-undang ataupun peraturan di dalam organisasi. Seperti halnya yang dikatakan oleh Darsono dan Siswandoko bahwa disiplin itu merupakan suatu perilaku patuh dan taat terhadap aturan- aturan, norma-norma yang berlaku, kepatuhan dan ketaatan itu benar- benar dilandasi oleh adanya kesadaran yang tinggi akan tanggung jawab yang diberikan kepadanya bukan karena takut atau dipaksa, disiplin harus berbasis pada kemampuan untuk melaksanakan tanggung jawab, kesiapan menerima sanksi jika terjadi pelanggaran dan pengabdian rela berkorban untuk mencapai tujuan Darsono dan Siswandoko, 2011 : 128. Sedangkan M. Harlie menyatakan bahwa disiplin kerja pada hakekatnya 15 16 m en u m b u h k an k esad aran b ag i p ara p ek erjan y a u n tu k m elak u k an tu g as y a n g telah d ib eb an k a Š‹ d im an a p em b en tu k an n y a tid ak tim b u l d en g an sen d irin y a ‹ m elain k an h aru s d ib en tu k m elalu i p en d id ik an fo rm al m au p u n n o n fo rm al ‹ serta m o tiv asi y an g ad a p ad a setiap k ary aw an h aru s d ik em b an g k an d en g an b ai Œ M. Harlie 2010 : 117, adapun Handoko memandang disiplin sebagai suatu kegiatan manajemen untuk menjalankan standar standar-standar organisasional Handoko, 2011 : 208. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah tindakan patuh dan taat terhadap peraturan dan standar- standar organisasional yang ada yang bersifat untuk mendidik dan mengoreksi untuk menumbuhkan kesadaran bagi pekerja agar mereka melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya. 2. Tujuan Disiplin Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh pegawai untuk mencapai keberhasilan instansi. Dengan adanya disiplin maka seorang pegawai dapat mengetahui kesalahan yang telah dilanggarnya, sehingga pegawai akan memperbaiki diri dan patuh pada peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan kerja pegawai maka semakin tinggi pula kinerja pegawai yang dihasilkan Sutrisno, 2009 : 104. Disiplin kerja dalam sebuah organisasi, baik organisasi pemerintahan