Operasional Variabel Penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pada Pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

68 p o k o k m asin g -masing. Menurut Veitzal dan Deddy 2011 : 34 kepemimpinan dapat diukur dari lima fungsi yaitu : a Instruksi b Konsultasi c Partisipasi d Delegasi e Pengendalian b. Variabel Terikat Y 1 Variabel Kinerja Y Kinerja adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang mampu dicapai seseorang dalam menyelesaikan tugas- tugas yang diberikan kepadanya berdasarkan kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu. Dessler 2005 : 316 menyatakan enam kategori untuk mengukur tingkat kinerja karyawan secara individual: a Quality b Productivity c Job knowledge d Reliability e Availability f Independence 69 Tabel 3.1 Indikator Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Indikator Ukuran Data þ isip lin X 1 Hasibuan 2006 Suatu perilaku patuh dan taat terhadap aturan aturan, norma norma yang berlaku, Darsono dan Siswandoko. 2011:128 a Tujuan dan kemampuan b Teladan pimpinan c Balas jasa d Keadilan e Pengawasan melekat f Sanksi hukum g Ketegasan h Hubungan kemanusiaan Ordinal Kompetensi X 2 Zwell 2000 dalam Wibowo 2012 Kompetensi adalah perpaduan keterampilan, pengetahuan, kreativitas dan sikap positif terhadap pekerjaan tertentu yang diwujudkan dalam kinerja. a Keyakinan dan Nilai-nilai b Keterampilan c Pengalaman d Karakteristik kepribadian e Motivasi f Isu emosional g Kemampuan Ordinal 70 Variabel Definisi Operasional Indikator Ukuran Data ÿ arso n o d an S isw an d o k o 2011:123 intelektual h Budaya organisasi Kepemimpi nan X 3 Rivai Veitzal dan Deddy 2011 Kepemimpinan adalah proses untuk memengaruhi orang lain baik di dalam organisasi maupun di luar organiasasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Rivai Veitzal dan Deddy 2011 : 23 a Fungsi Instruksi b Fungsi Konsultasi c Fungsi Partisipasi d Fungsi Delegasi e Fungsi Pengendalian Ordinal Kinerja Karyawan Y Dessler 2005 Hasil kerja pegawai selama kurun waktu tertentu yang diukur dari kualitas dan output yang dihasilkan. Dessler 2005:316 a Quality b Productivity c Job knowledge d Reliability e Availability f Independence Ordinal BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan P u sat P en g em b an g an T en ag a ep en d id ik an Pusbangtendik, sebagai salah satu unit eselon II di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dibentuk berdasarkan Permendiknas No. 36 tahun 2010, dan diperbaharui dengan Permendikbud No. 1 Tahun 2012 dengan tugas dan fungsi mengembangkan tenaga kependidikan dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sesuai rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010-2014 menggariskan dan mengarahkan agar setiap unit kerja menyelenggarakan layanan pendidikan nasional yang prima untuk membentuk insane Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Sejalan dengan itu, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan untuk mencapai kepuasan tertentu, serta memberikan pelayanan prima tersebut kepada pemangku kepentingan dengan prinsip efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan inovatif. Dalam rangka mengoptimalkan layanan, tugas pokok dan fungsi lembaga, maka sejak berdiri pada tahun 2010 Pusbangtendik melakukan pelayanan tersebut melalui 2 dua tempat kantor, yaitu di kompleks Kemdikbud Gedung D 71 72 lan tai S en ay an Jakarta, dan Kampus Pusbangtendik di Jalan Raya Cinangka Km. 19 Bojongsari Depok. Adapun kantor di Senayan ditempati oleh Bidang Pengembangan Tenaga Teknis dan Fungsional Non-Pendidik, yang bertugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan program pengembangan tenaga teknis dan fungsional non-pendidik, serta bahan koordinasi, fasilitasi, dan evaluasi pelaksanaan pengembangan tenaga teknis dan fungsional non-pendidik. Sedangkan di Kampus Sawangan ditempati oleh Bidang Pengembangan Tenaga Pimpinan, dan Pegawai, dan Bagian Tata Usaha, Adapun tugas Bidang Pengembangan Tenaga Pimpinan dan Pegawai antara lain melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan program pengembangan tenaga pimpinan dan pegawai serta bahan koordinasi, fasilitasi, dan evaluasi pelaksanaan pengembangan tenaga pimpinan dan pegawai. Sedangkan bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, BMN, persuratan dan kearsipan, kerumahtanggaan dan ketatalaksanaan. Sumber: Pusbangtendik Kemdikbud 1. Visi dan Misi Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan a. Visi Terselenggaranya layanan prima untuk membentuk Tenaga Kependidikan yang professional dan bermartabat serta bermutu. 73 Misi 1 Meningkatkan ketersediaan layanan tenaga kependidikan 2 Memperluas keterjangkauan layanan tenaga kependidikan 3 Meningkatkan kualitasmutu dan relevansi tenaga layanan tenaga kependidikan 4 Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan tenaga kependidikan 5 Meningkatkan kepastianketerjaminan memperoleh layanan bagi tenaga kependidikan. Sumber: Pusbangtendik Kemdikbud 2. Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dengan melihat tugas dan fungsinya Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan adalah lembaga yang secara fungsional bertugas melaksanakan dan mengoordinasikan pengembangan Tenaga Kependidikan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Tenaga Laboratorium Sekolah, Tenaga Perpustakaan Sekolah dan Tenaga Administrasi Sekolah. Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, maka diperlukan adanya pengaturan pembagian tugas yang dijabarkan dalam struktur 74 elo m p o k Jabatan Fungsional Widyaiswara Bidang Pengembangan Tenaga Teknis dan Fungsional Non Pendidik Subbid Evaluasi organisasi yang berbentuk garis, wewenang, dan tanggung jawab mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada karyawan melalui beberapa jabatan dan tingkatan. Pusbangtendik Kemdikbud terdiri dari berbagai segmen jabatan yaitu: struktural, teknis, dan fungsional. Adapun bentuk struktur organisasi Pusbangtendik Kemdikbud dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumber: Pusbangtendik Kemdikbud 74 Kepala Pusat Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara Bagian Tata Usaha Subbag Rumah Tangga Subbag Kepegawaian dan Keuangan Bidang Pengembangan Tenaga Teknis dan Fungsional Non Pendidik Subbid Evaluasi Subbid Program Bidang Pengembangan Tenaga Pimpinan dan Pegawai Subbid Evaluasi organisasi yang berbentuk garis, wewenang, dan tanggung jawab mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada karyawan melalui beberapa jabatan dan tingkatan. Pusbangtendik Kemdikbud terdiri dari berbagai segmen jabatan yaitu: struktural, teknis, dan fungsional. Adapun bentuk struktur organisasi Pusbangtendik Kemdikbud dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumber: Pusbangtendik Kemdikbud 74 Bagian Tata Usaha Subbag Kepegawaian dan Keuangan Bidang Pengembangan Tenaga Pimpinan dan Pegawai Subbid Program organisasi yang berbentuk garis, wewenang, dan tanggung jawab mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada karyawan melalui beberapa jabatan dan tingkatan. Pusbangtendik Kemdikbud terdiri dari berbagai segmen jabatan yaitu: struktural, teknis, dan fungsional. Adapun bentuk struktur organisasi Pusbangtendik Kemdikbud dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumber: Pusbangtendik Kemdikbud 75 T em p at d an Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang beralamat di Jalan Raya Cinangka Km. 19 Bojongsari, Depok. Penelitian ini mengukur seberapa besar pengaruh yang signifikan variabel disiplin, kompetensi, dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Dimana objek penelitian ini adalah pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner penelitian yang dibagikan secara langsung kepada para responden. Penyebaran kuesioner ini dilakukan sepanjang 4 - 12 September 2013 dengan penyebaran kuesioner sebanyak 108 yang disebar kepada pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rincian distribusi kuesioner dalam penelitian disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.1 Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Responden Jumlah Persentase Kuesioner yang disebar 108 100 Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner kembali namun tidak dapat diolah Kuesioner yang dapat diolah 108 100 Sumber: Data primer yang diolah 76 T ab el d i atas m en u n ju k k an b ah w a k u esio n er y an g d ib ag ik an k ep ad a resp o n d en seb an y ak k u esio n er d en g an tin g k at p en g em b alian seb esar rarti selu ru h k u esio n er k em b ali d an d ap at d io la Tabel 4.2 Karakteristik Responden No Keterangan Jumlah Persentase 1. Jenis Kelamin: 1. Laki-laki 2. Perempuan Jumlah 76 32 108 70,3 29,7 100 2. Usia: 1. 25-30 Tahun 2. 31-40 Tahun 3. 40 Tahun Jumlah 22 46 40 108 20,4 42, 6 37 100 3. Pendidikan Terakhir: 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. D3 5. S1 6. S2 7. S3 Jumlah 1 5 40 2 42 16 2 108 1 4,6 37 2 38,8 14,8 1,8 100 4. Lama Bekerja: 1. 0 - 10 Tahun 2. 11 20 Tahun 3. 21 30 Tahun 4. 30 Tahun Jumlah 38 43 19 8 108 35,2 39,9 17,5 7,4 100 Sumber: Data primer yang diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa responden penelitian yaitu pegawai Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mayoritas adalah laki-laki, dengan jumlah 76 pegawai atau sebesar 70,3 dengan rentang usia paling banyak pada 77 ren tan g u m u r - 40 tahun sebanyak 46 pegawai atau sebesar 42,6 , mayoritas pendidikan terkahir responden adalah S1 sebanyak 42 pegawai atau sebesar 38,8 . Selanjutnya karakteristik responden berdasarkan lama bekerja yang paling banyak pada rentang rentang 11 - 20 sebanyak 43 pegawai atau sebesar 39,9 ..

B. Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2007 : 169. Tabel. 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Disiplin 108 19 40 32.31 3.793 Kompetensi 108 21 40 32.81 3.145 Kepemimpinan 108 18 25 21.47 1.852 Kinerja 108 12 29 23.69 3.053 Valid N listwise 108 Berdasarkan hasil uji Statistik Deskriptif di atas menunjukkan dari jumlah responden sebanyak 108 orang, nilai disiplin terendah adalah 19 78 d an n ilai d isip lin tertin g g i ad alah d en g an n ilai rata -rata disiplin dari 108 responden adalah 32,31 dengan standar deviasi 3,793. Selanjutnya nilai kompetensi terendah adalah 21 dan nilai kompetensi tertinggi adalah 40, dengan nilai rata-rata kompetensi dari 108 responden adalah 32,81 dengan standar deviasi 3,145. Sementara itu bila dilihat dari nilai kepemimpinan, yang terendah adalah 18 dan nilai kepemimpinan tertinggi adalah 25, dengan nilai rata- rata kepemimpinan dari 108 responden adalah 21,47 dengan standar deviasi 1,852. Yang terakhir nilai kinerja terendah adalah 12 dan nilai kinerja tertinggi adalah 29, dengan nilai rata-rata kinerja dari 108 responden adalah 23,69 dengan standar deviasi 3,053. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Menurut Sugiyono 2007 : 137-147, hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika r hasil positif, serta r hasil r tabel, maka variabel tersebut valid. 79 Jika r hasil tidak positif, maka r hasil r tabel, maka variabel tidak valid. 1 Variabel Disiplin Tabel 4.4 Uji Validitas Disiplin No Konstruk Penilaian Pearson Correlation Sig. 2- tailed N Ket. 1 X1.1 0,471 0,000 108 Valid 2 X1.2 0,641 0,000 108 Valid 3 X1.3 0,617 0,000 108 Valid 4 X1.4 0,727 0,000 108 Valid 5 X1.5 0,757 0,000 108 Valid 6 X1.6 0,518 0,000 108 Valid 7 X1.7 0,736 0,000 108 Valid 8 X1.8 0,493 0,000 108 Valid Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan memiliki nilai pearson correlation yang positif dan r hitung lebih besar dari pada r tabel 0,1891. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel disiplin adalah valid. 2 Variabel Kompetensi Tabel 4.5 Uji Validitas kompetensi No Konstruk Penilaian Pearson Correlation Sig. 2- tailed N Ket. 1 X2.1 0,650 0,000 108 Valid 2 X2.2 0,547 0,000 108 Valid 3 X2.3 0,749 0,000 108 Valid 4 X2.4 0,716 0,000 108 Valid 5 X2.5 0,664 0,000 108 Valid 80 No Konstruk Penilaian Pearson Correlation Sig. 2- tailed N Ket. X2.6 0,660 0,000 108 Valid 7 X2.7 0,657 0,000 108 Valid 8 X2.8 0,685 0,000 108 Valid Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan memiliki nilai pearson correlation yang positif dan r hitung lebih besar dari pada r tabel 0,1891. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel kompetensi adalah valid. 3 Variabel Kepemimpinan Tabel 4.6 Uji Validitas Kepemimpinan No Konstruk Penilaian Pearson Correlation Sig. 2- tailed N Ket. 1 X1.1 0,607 0,000 108 Valid 2 X1.2 0,713 0,000 108 Valid 3 X1.3 0,619 0,000 108 Valid 4 X1.4 0,606 0,000 108 Valid 5 X1.5 0,656 0,000 108 Valid Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan memiliki nilai pearson correlation yang positif dan r hitung lebih besar dari pada r tabel 0,1891. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel disiplin adalah valid. 81 Variabel Kinerja Tabel 4.7 Uji Validitas Kinerja No Konstruk Penilaian Pearson Correlation Sig. 2- tailed N Ket. 1 X1.1 0,748 0,000 108 Valid 2 X1.2 0,796 0,000 108 Valid 3 X1.3 0,780 0,000 108 Valid 4 X1.4 0,753 0,000 108 Valid 5 X1.5 0,763 0,000 108 Valid 6 X1.6 0,546 0,000 108 Valid Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan memiliki nilai pearson correlation yang positif dan r hitung lebih besar dari pada r tabel 0,1891. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel kinerja adalah valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten atau tidak jika pengukuran diulang. Instrument kuesioner yang tidak reliable maka tidak konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu menggunakan metode Cronbach s Alpha. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach s Alpha . Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alpha 0,60 Priyatno, 2012 : 105-108.