Hadhrami di Nusantara tidak jelas, karena sering keliru dengan orang India dan orang asing lainnya yang beragama Islam.
Asosiasi Singapura dengan bangsa Arab dapat ditelusuri pada tahun 1819, ketika mereka pertama kali tiba. Sebagian besar orang Arab yang menetap di Asia Tenggara
berasal dari Hadhramaut terletak di selatan ujung Semenanjung Arab sekarang Yaman, dan dikenal sebagai Hadhrami. Pengaruh budaya Arab dan adat istiadat
melayu lokal telah banyak bercampur.Banyak orang Melayu keturunan migran Arab yang datang selama waktu Raffles.
Keturunannya membentuk berbagai Hadhrami Arab keluarga dengan nama keluarga yang yang disegani di wilayah Asia Tenggara - misalnya Alattas, Aljunied,
Alhaddad, Alkaff dan Alsagoff. Oleh karena itu di Singapura, seperti pada negara- negara Asia Tenggara lainnya, hampir semua migran Arab ke pulau tersebut itu
berasal dari Hadhramaut.
22
Salah satunya adalah Syekh Omar Aljunied. Syekh Omar Aljunied lahir di Kota Tarim, Hadhramaut.Tidak ada catatan untuk
mengkonfirmasi tahun kelahirannya yang pasti, tetapi beberapa sejarawan memperkirakan terjadi pada akhir abad ke-18. Dia mempunyai dua saudara, Ahmad
dan Abdullah.Ia menikah dengan seorang wanita dari keluarga Alkaff, Sharifah Alwiyah binti Abdullah dan mereka memiliki dua anak perempuan dan lima anak
laki-laki. Semua dari mereka lahir di Singapura.
22
F. Ulrike, Pedagang Arab di Singapura. Leiden: KITLV Press, 2002, h. 113.
Sebelum Sir Stamford Raffles memimpin Singapura, paman Syekh Omar yakni Syekh Mohamad bin Haroon Aljunied telah membuktikan dirinya sebagai pedagang
yang sukses di Palembang. Mendengar berita tersebut, Raffles mendorong mereka untuk mendirikan bisnis di Singapura dan memberikan modal baru yang dibutuhkan.
Tertarik dengan berita ini Syekh Mohammad berlayar dari Palembang ke Singapura, ia memilih Singapura karena pada saat itu Indonesia dijajah oleh Belanda yang
membatasinya untuk berdagang, ia membawa keluarga dan keponakannya pada tahun 1819.
23
Ketika Syekh Mohamad meninggal di Singapura pada tahun 1824, keponakannya yakni Syekh Omar mengambil tanggung jawab untuk menjaga bisnisnya dan
mengelola kekayaannya serta merawat putranya yang masih kecil, yakni Syekh Ali Aljunied yang kemudian menjadi menantu Syekh Omar.
Selama dua dekade terakhir, penelitian mengenai diaspora Hadrami di sekitar Samudera Hindia telah menghasilkan penelitian yang menarik dari sejarah, posisi,
dan peran Hadramaut dalam situasi berbeda yang membentang dari Afrika Timur ke Selatan dan Tenggara Asia.
24
Secara bersama, penelitian ini menunjukkan bahwa migran dari wilayah Arab Selatan Hadramaut telah membentuk komunitas translokal yang relatif kecil,
23
C. M. Turnbull, A History of Singapore 1819-1988. New York: Oxford University Press, 1996, h. 14.
24
Linda Boxberger, On the Edge of Empire Hadhramaut, Emigration and the Indian Ocean 1880s
– 1930s. New York: State University of New York Press, 2002, h. 19.
fleksibel, dan tangguh dalam berbagai periode dan telah terbukti sukses di arena perdagangan, agama, dan politik.
2. Diaspora Ulama Yaman Di Afrika
Pengaruh ulama Yaman di kawasan Timur Afrika utamanya terdapat di Somalia, Tanzania, Kenya, Zanzibar dan Kepulauan Comoros. Aliran pemikiran fiqih dan
tasawuf Islam kawasan tersebut banyak dipengaruhi oleh saudagar dan Sayyid Ba‟alawi Hadhramaut.
Golongan ini amat terkenal sebagai pembawa risalah Islam di kota-kota pesisir, termasuk Kepulauan Melayu sendiri. Penguasaan mereka dalam bidang agama
maupun pelayaran dan perdagangan wajar diteladani, merekalah yang memimpin pelaksanaan undang-undang Syariah di bawah Kesultanan Zanzibar. Ulama yang
terkenal di pulau Zanzibar dan tanah semenanjung Afrika ialah Syekh Ahmad bin Smith qadi Zanzibar dan Syekh Abdullah Bin Kathir pengasas Madrasah Ba
Kathir. Madrasah-madrasah pimpinan ulama Hadramaut ini menyediakan alternatif terbaik kepada sistem pendidikan sekular penjajah British pada zaman tersebut.
25
Sayangnya, tidak ditemui uraian mengenai amalan tariqat golongan-golongan awal ini.Yang tercatat hanyalah generasi baru yang berhijrah setelah kemunculan
Kesultanan Oman dan Zanzibar seperti Syekh Ahmad bin Smith sendiri.
26
25
August H. Nimtz, Islam and Politics in East Africa. The Sufi Order in Tanzania. University of Minnesota Press, 1980. h. 90
26
Anne K. Bang, Sufis and Scholars of the Sea. Family Networks in East Africa 1860- 1925. Library of Congress Cataloging in Publication Data, 2003. h,. 81
Posisi mereka sangat berpengaruh walaupun bukan penduduk asal Afrika Timur. Antara faktor penguasaan mereka terhadap institusi-institusi pendidikan dan undang-
undang di Afrika Timur ialah penekanan mereka terhadap pendidikan agama dan amalan-amalan bersanad dari Nabi yang diwarisi secara turun-temurun dalam ruang
lingkup tradisi Sunni. Selain itu, mereka menguasai ekonomi melalui jaringan perdagangan yang dipermudah dengan adanya ikatan kekeluargaan antar golongan
sayyid. Hal ini dilihat melalui usaha mencatat genealogi yang teliti dan dijaga rapi, dengan nasab keluarga maupun sanad ilmu.
Selesainya, dakwah Islam di Afrika Timur dipimpin oleh ulama sufi Alawiyyin dari Hadramaut seperti juga yang terjadi di Tanah Melayu suatu ketika dahulu. Situasi
di Afrika Timur sedikit berbeda dengan sebelah barat kerana Islam sudah lama berkembang di sini. Kehadiran ulama Alawiyyin memperkokoh lagi pegangan Sunni
Syafi‟i dan aplikasinya dalam undang-undang negara dan sistem pendidikan madrasah.
Diaspora Ulama Yaman di Asia Selatan
Sayyid Abdul Malik dikenal dengan gelar Al-Muhajir Ilallah, karena beliau hijrah dari Hadhramaut ke India untuk berdawah, sebagaimana kakek beliau, Sayyid
Ahmad bin Isa, digelari seperti itu karena beliau hijrah dari Iraq ke Hadhramaut untuk
berdakwah. Sayyid Abdul Malik Bin Alwi lahir di Kota Qasam, sebuah kota di wilayah Hadhramaut, sekitar tahun 574 Hijriah.
27
Ayah dari Al-Imam Abdul Malik Azmatkhan adalah Al-Imam Alawi Ammul Faqih bin Muhammad lahir di Tarim. Beliau adalah seorang ulama besar, pemimpin
kaum Arifin, hafal al- Qur‟an, selalu menjaga lidahnya dari kata-kata yang tidak
bermanfaat, dermawan, cinta kepada fakir miskin dan memuliakannya, banyak senyum. Imam Alwi bin Muhammad dididik oleh ayahnya dan belajar kepada
beberapa ulama, di antaranya Syaikh Salim Bafadhal, Sayid Salim bin Basri, Syaikh Ali bin Ibrahim al-Khatib. Beliau wafat pada hari Senin bulan Zulqaidah tahun 613
hijriyah di Tarim dan dimakamkan di perkuburan Zanbal. Beliau meninggalkan Hadhramaut hijrah ke India bersama jamaah para Sayyid
dari kaum Alawiyyin. Di India, beliau bermukim di Kota Nashr Abad. Beliau mempunyai beberapa anak laki-laki dan perempuan, di antaranya ialah Sayyid Amir
Khan abdullah bin Sayyid Abdul Malik, yang lahir di Kota Nashr Abad, ada juga yang mengatakan bahwa beliau lahir di sebuah desa di dekat Kota Nashr Abad.
Beliau adalah putra kedua dari Sayyid Abdul Malik. Nama putra Sayyid abdul Malik adalah Abdullah, penulisan Amir Khan sebelum Abdullah adalah penyebutan
gelar yang kurang tepat, adapun yang benar adalah Al-Amir Abdullah Azmat Khan. Al-Amir adalah gelar utuk pejabat wilayah. Sedangkan, Azmat Khan adalah marga
27
Al-Husaini, H.M.H. Al-Hamid, Pembahasan Tuntas Perihal Khilafiyah. Jakarta: Pustaka Hidayah. 2013, h. 32
beliau mengikuti gelar Ayahanda.Istri dari Imam Abdul Malik Azmatkhan adalah Putri Raja Kesultanan Islam Nasarabad India Lama, yang bernama Ummu Abdillah.
Sebagian orang ada yang menulis Abdullah Khan, mungkin hanya akan mengingat Khan nya saja, karena marga khan tanpa Azmat memang populer
sebagai marga bangsawan di kalangan orang India dan Pakistan. Maka penulisan Abdullah Khan itu kurang tepat, karena Khan adalah marga bangsawan Pakistan
asli, bukan marga beliau yang merupakan pecahan dari marga Baalawi, atau Al- Alawi Al-Husaini. Ada yang berkata bahwa di India, mereka juga menulis Al-Khan,
namun yang tertulis dalam buku nasab Alawiyyin adalah Azmat Khan, bukan Al- Khan, sehingga penulisan Al-Khan akan menyulitkan pelacakan di buku nasab.
28
Sayyid Abdullah Azmat Khan pernah menjabat sebagai Pejabat Diplomasi Kerajaan India, beliau pun memanfaatkan jabatan itu untuk menyebarkan Islam ke berbagai
negeri. Sejarah mencatat bagaimana beliau bersaing dengan Marcopolo di daratan Cina,
persaingan itu tidak lain adalah persaingan di dalam memperkenalkan sebuah budaya. Sayyid Abdullah memperkenalkan budaya Islam dan Marcopolo memperkenalkan
budaya barat.Sampai saat ini, sejarah tertua yang didapat tentang penyebaran Islam di Cina adalah cerita Sayyid Abdullah. Maka, bisa jadi beliau adalah penyebar Islam
28
Penelitian Sayyid Zain bin Abdullah Alkaf yang dikutip dalam buku Khidmatul „Asyirah karangan Habib Ahmad bin Abdullah bin Muhsin Assegaf; membenarkan nasab jalur Azmatkhan.