terror, sehingga masyarakat setempat merasakan esensi ajaran Islam yang sesungguhnya, dan pada akhirnya Islam dapat diterima oleh semua golongan. Mereka
yang notabene imigran pandai menyesuaikan diri dengan adat dan budaya setempat.
9
Hingga saat ini, Kota Tarim tetap eksis dalam memperkenalkan pemahaman- pemahaman Islam yang damai. Hal ini terbukti dengan banyaknya pelajar dan
mahasiswa mulai dari Asia terutama Indonesia, Afrika, hingga Eropa, yang menimba ilmu di kota yang berpenduduk sekitar 500 ribu jiwa ini. Di Kota Tarim terdapat tiga
pusat ilmu dan dakwah yang tersohor dan terkemuka di dunia yaitu Rubath Tarim, Darul Mustafa dan Darul Zahra untuk muslimah serta Universitas Al-Ahqaf
berpusat di Mukalla tetapi mempunyai cabangnya di Tarim. Ketiga pusat ilmu ini telah memberikan sumbangan yang amat besar dalam melahirkan kader agama yang
dengan mereka tersebarlah ilmu dan amalan Islam, selain mengukuhkan tali ikatan antara sadah alawiyyin dengan muhibbin dibelahan dunia.
10
Kisah perjuangan para penyebar Islam dan sumbangsih kota keramat inilah yang menginspirasi Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan ISESCO, salah satu badan di bawah naungan OKI Organisasi Konferensi Islam menganugrahkan penghargaan bergengsi kepada Tarim sebagai
9
, M Ira Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam. Jakata: Garafindo Persada, 2000. hal. 54
10
Lihat Philip K. Hitti, Dunia Arab Sejarah Ringkas, Ushuludin Hutagalung, O.D.P. Sihombing penterjemah, Sumur Bandung, Bandung, Cet.vii, h. 98
Pusat Kebudayaan Islam Dunia 2010 M „Ashimah al-Tsaqafah al-Islamiyyah 1431 H.
11
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji Diaspora Ulama Yaman pada abad 20 di Kota Mekkah-Madinah. Dengan sumber-sumber tertulis yang
penulis dapatkan, penulis menelaah bahwasanya diaspora ulama Yaman ke Kota Mekkah-Madinah pada abad 20 ternyata memiliki kontribusi besar dalam bidang
pendidikan agama Islam di kota tersebut. Salah satu ulama tersebut adalah Habib Zain bin Smith.
B. Pembatasan Masalah
Dengan demikian penelitian ini difokuskan pada wilayah Mekkah-Madinah pada abad ke-20 di mana pada abad tersebut banyak ulama Yaman berdiaspora ke
Mekkah-Madinah, salah satunya Habib Zain bin Smith.
C. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kemudian penulis menentukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa faktor yang melatarbelakangi diaspora Ulama Yaman?
2. Kontribusi apa saja yang diberikan ulama Yaman di Mekkah-Madinah?
11
http:sejarah.kompasiana.com20110312sejarah-ringkas-kota-tarim-pusat-kebudayaan- islam-dunia-346076.html
D. Tujuan dan Kegunaan Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan Skripsi ini adalah a.
Mengetahui sejarah diaspora Ulama Yaman ke Kota Mekkah-Madinah pada abad 20
b. Memahami lebih dalam peranan Ulama Yaman dan kontribusinya di Mekkah-
Madinah di dalam bidang keagamaan. 2.
Kegunaan Penulisan a.
Memberikan informasi tentang ulama-ulama Yaman, khususnya ulama yang berasal dari Tarim, yang dianggap kota penghasil ulama terkemuka.
b. Menambah Khazanah kesejarahan dan pengetahuan tentang sejarah Yaman,
dan kontribusi ulama Yaman di Mekkah-Madinah.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan Skripsi dengan judul
‘Diaspora Ulama Yaman di Mekkah- Madinah Pada Abad 20 : Habib Zain Bin Smith
’’, dalam pencarian pada
repository universitas-universitas lain belum ada yang menggeluti bidang ini Diaspora Ulama Yaman di Mekkah-Madinah.
Namun terdapat beberapa journal penelitian tentang diaspora, dengan judul “Peranan Arab Hadhrami di dalam mempengaruhi politik Istana Kerajaan Johor
pada awal abad ke 20M ” yang ditulis oleh Nurulwahida Fauzi. Jurnal antarabangsa
kajian Asia Barat tahun 2012. Penelitian tersebut hanya berfokus tentang tradisi
keagamaan di Yaman dan pengaruh Hadhrami di bidang politik, ekonomi di Malaysia.
Leif Manger, dengan karyanya yang berjudul The Hadrami Diaspora
Community-
Building on the Indian Ocean Rim New York: Berghahn Books. 2010 merupakan salah satu sederet yang membahas Diaspora Hadhrami. Secara umun karya Manger
mengupas tentang diaspora Hadhrami, dan tradisi keagamaan di Yaman, namun sayangnya dalam buku ini tidak membahas Diaspora Hadhrami di Mekkah-Madinah,
buku ini hanya membahas Diapora Hadhrami di wilayah Afrika, India, dan Asia Tenggara.
Selain itu penulis menemukan karya Badri Yatim dalam disertasinya yang berjudul Perubahan Sosial Politik di Hijaz 1800 SD 1925 Dan Pengaruhnya
Terhadap Lembaga Dan Kehidupan Keagamaan Prespektif Sejarah Sosial, Jakarta: 1998 yang menjelaskan tentang kehidupan ulama di Hijaz, namun dalam
disertasi ini hanya membahas ulama dari Turki dan Mesir, tidak membahas ulama dari Yaman.
F. Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukannya dengan model penelitian kepustakaan Library Reseach dan diperkaya melalui pendekatan sosial keagamaan.
Dalam usaha mendapatkan data dengan metode ini penulis melakukan kunjungan ke beberapa perpustakaan antara lain: Perpustakaan Umum UIN dan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpusnas, Jamiathul Khair, Rabitha
Alawiyah, Perpustakaan Imam Jama, e-resources milik PNRI, serta tempat-tempat lain yang dapat penulis manfaatkan untuk mencari sumber-sumber yang ada
kaitannya dengan pembahasan skripsi ini di perpustakaan digital. Jenis tulisan yang banyak diambil adalah buku yang banyak mengusung tema-
tema tentang Yaman dan diaspora hadhrami, selain itu ada juga beberapa artikel dari Jurnal dan Majalah. Sementara itu, sumber utama yang dirujuk oleh penulis adalah
buku karangan Habib Zain bin Smith. Habib Zain merupakan salah satu ulama Yaman yang melakukan diaspora pada abad 20, selain itu penulis memakai buku
Engseng Ho, yang menjelaskan detail diaspora Hadhrami dari pelabuhan Aden ke berbagai wilayah di dunia.
Mengkaji tulisan tidak hanya dengan membaca tetapi dibutuhkan cara dan metodelogi yang nantinya akan bermanfaat untuk menggali ideology tulisan tersebut.
Untuk itu penulisan skripsi ini selain dengan memakai metode deskrptif – analitis
juga menggunakan metodelogi Hermeunetika. Metode deskriptif – analitis dipakai
untuk menggambarkan proses, sebab musabab terjadinya peristiwa secara kronologis. Sedangkan hermeunetika dipakai untuk menambah khazanah informasi sejarah.
Berbagai informasi yang didapat, dikumpulkan dan diinterpretasikan faktanya. Hasil interpretasi fakta ini diwujudkan dalam bentuk penulisan atau lazimnya disebut
historiografi. Metode hermeunetika juga akan menemukan titik urgensinya untuk melihat serta
menafsirkan kata - kata dan fakta – fakta yang dari sumber – sumber tulisan yang