BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional untuk melihat perbedaan pola makan dan status gizi
anak sekolah dasar di desa tepi danau dan di desa perbukitan Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pertama dilakukan di dua desa. Desa pertama adalah Desa
Sinabulan yang mewakili desa perbukitan dan desa yang kedua adalah Desa Sianting anting yang mewakili desa perbukitan. Desa Sinabulan dipilih karena desa
tersebut mewakili desa perbukitan perbukitan yang memiliki karakteristik terdapat di perbukitan, akses terhadap pangan dari luar sulit, kepasar sekali dalam seminggu,,
sulit dilalui kendaraan roda empat karena jalanan menanjak dan belum diaspal, pertanian sawah tadah hujan dan keadaan ekonomi masyarakat masih rendah
sementara itu desa desa sianting anting akses pangan dari luar mudah, jalan sudah bagus, tersedia protein hewani yang bersumber dari danau dan keadaan ekonomi
masyarakat sudah lebih baik.
23
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Bulan Agustus Tahun 2010.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah seluruh anak sekolah dasar yang ada di Desa Sinabulan SD Negeri No. 176384 dan Desa Sianting anting SD Negeri No. 173745. Populasi
pada kedua sekolah dasar tersebut berjumlah 204 orang, dengan perincian murid SD Negeri No. 176384 sebanyak 94 orang dan murid SD Negeri No. 173745 sebanyak
110.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah semua murid sekolah dasar yang duduk di kelas empat, lima dan enam yang ada di Desa Sinabulan SD Negeri No. 176384 dan di Desa
Sianting anting SD Negeri No. 173745. Dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel Jumlah Anak Sekolah Dasar Perkelas Kelas
SDN No. 176384 SDN No. 173745
IV 13
17 V
8 21
VI 16
16
Jumlah 37
54
Total Jumlah sampel dari kedua sekolah sejumlah 91 orang.
Sampel diambil secara Purposive Sampling dengan alasan karena murid yang duduk di kelas empat, lima dan enam dianggap mulai mengerti tentang apa yang
dimakannya dan bisa mengingat makanan apa yang dimakannya.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini meliputi : −
Data tinggi badan diperoleh dengan pengukuran menggunakan Microtoise dan data berat badan diperoleh dengan penimbangan menggunakan
timbangan kamar mandi secara langsung terhadap responden. −
Data pola makan didapat melalui food recall 24 jam sebanyak 2 kali sedangkan frekuensi dan jenis melalui formulir food frequency
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder mencakup gambaran umum Desa Sinabulan dan Desa Sianting anting diperoleh dari kantor kepala desa masing-masing desa tersebut dan data
jumlah murid kelas empat, lima dan enam SD Negeri No 176384 Sinabulan dan SD
Negeri No 173745 Buhit diperoleh dari masing-masing sekolah tersebut.
3.5. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Microtoise
2. Timbangan kamar mandi bath room scale
3. Formulir food recall
4. Formulir food frequency
5. Daftar komposisi Bahan Makanan DKBM.
6. Daftar Angka Kecukupan Gizi DAKG.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Defenisi Operasional
1. Anak sekolah dasar adalah anak yang duduk di bangku sekolah dasar kelas
satu sampai dengan kelas enam. 2.
Pola makan anak sekolah dasar adalah jenis, jumlah dan frekuensi makanan
yang dimakan anak sekolah dasar.
3. Frekuensi makan adalah angka yang menyatakan setiap kali setiap jenis bahan
makanan yang dimakan, misalnya 1x1 hari, 1x1 hari, 4-5xminggu, 1-
3xminggu, 2x1bulan, 1x1bulan, tidak pernah.
4. Berat badan anak sekolah dasar adalah ukuran tubuh yang menggambarkan
jumlah massa tubuh diukur dengan timbangan berkapasitas 100 kg, ketelitian
0,1 kg.
5. Tinggi badan anak sekolah dasar adalah ukuran tubuh yang menggambarkan
panjang ruas-ruas tubuh yang meliputi tungkai bawah, tulang panggul, tulang belakang, tulang leher, dan kepala pada posisi tegak sempurna, diukur dengan
pengukur tinggi badan mikrotoise dengan ketelitian 0,1 cm.
6. Status gizi anak sekolah dasar adalah keadaan tubuh yang diakibatkan oleh
konsumsi, penerapan dan penggunaan zat gizi makanan anak sekolah dasar baik laki-laki maupun perempuan yang diukur menurut indeks tinggi badan
terhadap umur TBU dan Indeks Massa Tubuh terhadap umur IMTU
kemudian dibandingkan dengan kategori WHO 2007.
7. Desa Perbukitan adalah desa yang terdapat dalam suatu wilayah bentang alam
yang memiliki permukaan tanah yang lebih tinggi dari permukaan tanah di
Universitas Sumatera Utara
sekelilingnya namun dengan ketinggian relatif rendah dibandingkan dengan
gunung.
8. Desa tepi danau adalah desa yang terdapat di pinggiran danau dan berbatasan
langsung dengan danau.
3.7. Aspek Pengukuran