5.3. Status Gizi Anak Sekolah Dasar di Desa Perbukitan dan di Desa Tepi Danau.
Dari Tabel 4.14 menunjukkan status gizi berdasarkan indeks tinggi badan menurut umur dengan kategori normal lebih tinggi di desa tepi danau sedangkan
status gizi dengan kategori sangat pendek lebih tinggi di desa perbukitan. Rata-rata nilai Z skor anak sekolah di desa perbukitan adalah -2,2 SD dan rata-rata nilai z skor
anak sekolah di desa tepi danau adalah -2,4 SD, dengan uji statistik uji-t didapat nilai t = 1,523 dan p = 0,131 artinya status gizi anak sekolah dasar di desa perbukitan
dan di desa tepi danau tidak ada perberbedaan yang signifikan pada taraf signifikan 0,05.
Dari Tabel 4.15 menunjukkan status gizi anak sekolah dasar berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur dengan kategori normal lebih tinggi di desa tepi
danau sedangkan kurus lebih tinggi di desa perbukitan. Rata-rata nilai Z skor anak sekolah di desa perbukitan adalah -0,1 SD dan rata-rata nilai z skor anak sekolah di
desa tepi danau adalah -0,2 SD, dengan uji statistik uji-t didapat nilai t = 0,751 dan p = 0,455 artinya status gizi anak sekolah dasar di desa perbukitan dan di desa tepi
danau tidak ada perberbedaan yang signifikan pada taraf signifikan 0,05. Dari nilai rata-rata Z skor anak sekolah dasar pada kedua desa ini seperti
status gizi tinggi badan menurut umur berada pada kategori pendek. Indeks TBU lebih menggambarkan status gizi masa lampau, dan dapat juga digunakan sebagai
indikator perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Keadaan tinggi badan anak pada usia sekolah tujuh tahun, menggambarkan status gizi masa balitanya Jahari,1998.
Universitas Sumatera Utara
Status gizi anak sekolah dasar berdasarkan indikator tinggi badan menurut umur di kedua desa tidak ada perbedaan yang signifikan karena konsumsi energi dan
protein anak sekolah dasar di kedua desa tersebut masih berada pada tingkat kategori sedang dan kurang.
Berdasarkan indikator status gizi tinggi badan menurut umur rata-rata status gizi anak sekolah di desa perbukitan dan di desa tepi danau berada pada kategori
pendek sedang menurut indeks massa tubuh berada pada kategori normal. Hal ini disebabkan indikator indeks massa tubuh membandingkan antara proporsi tinggi
badan dengan berat badan. . Di desa perbukitan penyebabnya adalah kurang tersedianya bahan pangan di
desa tersebut, lahan pertanian yang tidak setiap saat dapat ditanami dengan bahan pangan karena harus tergantung pada hujan, keterbatasan akses terhadap pangan yang
datang dari luar karena jalan tidak bagus, keadaan ekonomi masyarakat yang masih rendah dan juga kurang pengetahuan tentang makanan bergizi, beragam dan
berimbang. Di desa tepi danau hal ini disebabkan masih kurang pengetahuan masyarakat
tentang kandungan protein dari danau misalnya ikan pora-pora yang banyak di desa tersebut, yang seharusnya itu bisa diolah menjadi makan yang lebih disukai olah
kalangan anak-anak, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan lahan pertanian seharusnya bisa ditanami sayuran dan buah-buah untuk memenuhi
kebutuhan gizi keluarga, keadaan ekonomi masyarakat juga sebagian besar masih rendah sehingga kurang mampu untuk membeli makanan pokok seperti susu buat
anak-anak mereka.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umi Istiqomah bahwa tidak ada perbedaan status gizi anak sekolah dasar di daerah pantai dan daerah
pegunungan Kabupaten Pati tahun pembelajaran 20042005. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang oleh Zainal Abidin
bahwa ada perbedaan status gizi anak balita di wilayah pantai dan wilayah pegunungan daerah konflik Kabupaten Pidie Provinsi Nangro Aceh Darussalam
Tahun 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN