Sinonim dan Permasalahannya Berdasarkan jenis makna semantik , makna dapat dibedakan menjadi makna

‘tertawa keras-keras’. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makna idiomatik adalah makna sebuah satuan bahasa kata, frase atau kalimat leksikal atau gramatikal unsur-unsur pembentukannya. Makna kolotatif berkenaan dengan makna kata dalam kaitannya, sedangkan makna kata lain yang mempunyai tempat yang sama dalam sebuah frase . Contoh gadis itu cantik dan pemuda itu ganteng. Kita tidak dapat menyatakan gadis itu tampan dan pemuda itu cantik karena pada kedua kalimat tersebut maknanya tidak sama walaupun informasinya sama.

2.5.2 Sinonim dan Permasalahannya

Sebagai sebuah sistem, bahasa mempunyai komponen pokok yaitu sistem bunyi, sistem tata bahasa dan kosakata. Oleh karena itu, untuk dapat menguasai sebuah bahasa dengan baik, seorang pembelajar harus mampu memiliki keterampilan yang mencakup ketiga komponen kebahasaan tersebut. Asano 1981:3 menyebutkan bahwa tujuan akhir pengajaraan bahasa Jepang adalah agar para pembelajar dapat menyampaikan ide atau gagasannya dengan menggunakan bahasa Jepang baik dengan tulisan maupun lisan. Dalam setiap kosakata mengandung sebuah makna. Komunikasi dengan menggunakan suatu bahasa yang sama misalnya bahasa Jepang akan berjalan dengan lancar jika setiap kata yang digunakan oleh pembicara dalam komunikasi tersebut makna atau maksudnya sama dengan yang digunakan oleh lawan bicaranya. Salah satu jenis kosakata yaitu sinonim yang menurut Zgusta 1971:89 merupakan kata-kata yang memiiliki bentuk berbeda tetapi arti yang hampir sama. Verhaar 1983:132 mengatakan bahwa ‘sinonim adalah ungkapan biasanya sebuah Universitas Sumatera Utara kata akan tetapi bisa juga frasa atau kalimat yang kurang lebih sama maknanya dengan suatu ungkapan lain. Pateda 2001:222-223 menyatakan bahwa ada tiga batasan yang dapat dikemukakan yaitu: a. Kata–kata dengan acuan ekstra linguistik yang sama, misalnya kata mati dan mampus; b. Kata-kata yang mengandung makna yang sama , misalnya kata memberitahukan dengan kata menyampaikan; c. Kata-kata yang dapat disubtitusikan dalam konteks yang sama, misalnya “kami berusaha agar pembangunan berjalan terus.”, “kami berupaya agar pembangunan berjalan terus.” Kata berusaha bersinonim dengan kata berupaya. Akimoto 2004 dalam bukunya yang berjudul Yoku Wakaru Goi dijelaskan bahwa sinonim terbagi atas 3 jenis yaitu: a. Housetsu kankei 包摂関係 Sinonim ini menunjukan bahwa suatu arti kata termasuk kedalam arti lain secara sempit khusus. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar berikut: Arti B merupakan bagian arti secara sempit khusus dari arti A. Misalnya pada kata sensei A dan kyoushi B. Maka kata kyoushi dan A B Universitas Sumatera Utara sensei merupakan sinonim.Maka kata sensei merupakan makna luas dan kyoushi sebagai makna sempit khusus. b. Shisateki Tokuchoo 示唆的特徴 Sinonim ini merupakan kata-kata yang sepadan mirip dalam arti, namun memiliki perbedaan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut: Kata dalam gambar A dan B merupakan kata yang memiliki arti yang sepadan. Misalnya noboru dan agaru. Kedua kata tersebut memiliki makna yang mirip yaitu naik. Namun ada perbedaan dalam penggunaannya, yang dalam kondisi tertentu dapat saling menggantikan. c. Dougigo 同義語 Sinonim ini menunjukan arti yang sama sepadan seperti yang pada gambar dibawah ini : A B A B Universitas Sumatera Utara Misalnya pada kata takkyuu dengan pinpon. Kedua-duanya mempunyai arti olahraga tenis meja.mempunyai kesamaan yang menyeluruh baik dari segi nuansa. Sinonim ini biasanya terjadi akibat faktor pengaruh terjemahan bahasa asing Akimoto, 2004: 112. Setiap kata yang bersinonim pasti ada perbedaannya, karena tidak mungkin dua kata atau lebih yang sama sekalitidak memiliki perbedaan. Momiyama 1998 memberikan beberapa pemikiran tentang cara mengidentifikasi suatu sinonim, seperti berikut: a. Chokkanteki secara intuitif langsung bagi para penutur asli dengan berdasarkan pengalaman hidupnya. Bagi penutur asli jika mendengar suatu kata, maka akan langsung dapat merasakan bahwa kata tersebut bersinonim atau tidak. b. Beberapa kata jika diterjemahkan dalam bahasa asing akan menjadi satu kata, misalnya kata oriru,kudaru,sagaru,dan furu dalam bahasa Indonesia bisa dipadankan dengan kata turun. c. Dapat menduduki posisi yang sama dalam suatu kalimat dengan perbedaan makna yang kecil. Misalnya pada kalimat 階段を上がる kaidan o agaru dengan 階段を上るkaidan o noboru sama-sama berarti menaiki tangga. d. Dalam menegaskan suatu makna, kedua-duanya bisa digunakan bersamaan sekaligus. Misalnya kata 光‘hikaru’ dan 輝く ‘kagayaku’ yang keduanya berarti bersinar., bisa digunakan secara bersamaan seperti pada 星が光り輝いている‘hoshi ga hikari- Universitas Sumatera Utara kagayaite iru’ berarti bintang bersinar cemerlang.Sutedi,2003:120. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam meneliti sinonim menurut Sutedi 2003: 121-123 yaitu : a. Menentukan objek yang akan diteliti Hal ini bergantung pada minat peneliti sendiri untuk meneliti apa yang akan ditelitinya dan apa latar belakangnya serta untuk apa manfaatnya. b. Mencari literatur yang relevan Literatur yang dimaksud bisa berupa teori-teori kebahasaan, atau berupa hasil penelitian terdahulu. c. Mengumpulkan data jitsurei dan sakurei Mengumpulkan data jitsurei yang dapat diperoleh dari tulisan ilmiah,buku cerita, novel-novel dan surat kabar. Sedangkan sakurei data yang dibuat sendiri oleh penulis dengan terlebih dahulu memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku dan dapat diterima oleh penutur aslinya. Salah satu cara untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan meminta native speaker yang berkompeten untuk memeriksa setiap sakurei yang dibuat. d. Mengklasifikasikan data Dalam proses ini, jitsurei dan sakurei dikelompokan kedalam beberapa kategori atau golongan .Misalnya, dilihat dari subjeknya, predikat, partikel atau situasinya. Universitas Sumatera Utara e. Membuat pasangan kata yang akan dianalisis Apabila kata yang dianalissi lebih dari dua maka akan lebih mudah menganalisisnya dengan membuat analisis pasangan, dua kata dibanding dengan beberapa kata secara sekaligus. f. Melakukan analisis Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menganalisis makna kata antara lain sebagai berikut: 1 Dengan membandingkan ruigigo kata yang memiliki bunyi ucapan yang berbeda tapi memiliki kemiripan dalam makna sebaiknya dengan kalimat yang sama, agar analisis terpusat pada objek tersebut. 2 Harus menyajikan kalimat yang benar yang berpedoman pada jitsutei,jika ragu terhadap kalimat yang dibuat sakurei, maka prlu meminta pendapat penutur asli. Lalu, melalui tehnik permutasi dan tehnik subtitusi akan dapat diketahui mengapa suatu kata bisa digunakan dalam kalimat, sedangkan kata yang lain tidak bisa. Dengan menelaah berbagai unsur yang terkait, maka perbedaan dan persamaan suatu sinonim akan bisa ditemuka n. g. Membuat kesimpulangeneralisasi Kesimpulan atau generalisasi dapat dibuat secara induktif yang berdasarkan pada hasil analisis. Oleh karena itu, kelengkapan dan keakuratan data sangat diperlukan agar mampu membuat kesimpulan yang benar. Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Pilihan Bahasa