Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan liberary research yaitu dengan mengumpulkan data dan membaca refrensi yang berkaitan dengan topik permasalahan yang
dipilih penulis. Serta merangkainya menjadi sebuah informasi yang mendukung penyusunan skripsi ini.
Adapun teknik analisis data yang digunakan penulis antara lain: 1.
Pengumpulan Data Mencakup pengumpulan contoh-contoh kalimat yang digunakan dalam tulisan ilmiah
maupun data yang akurat dari internet jitsurei. Selain itu, contoh-contoh kalimat lainnya yang merupakan hasil pemikiran penulis sendiri sakurei.
2. Analisis Data
Mencakup pengajian setiap contoh kalimat mengenai kondisi atau situasi yang muncul dalam kalimat tersebut, pengelompokan contoh-contoh kalimat berdasarkan hasil
yang diperoleh pada tahap sebelumnya, mencari persamaan dan perbedaan yang terjadi berdasarkan pengelompokan yang telah dilakukan, menganalisis data dengan melihat
konteks dimana ungkapan-ungkapan tersebut dapat atau tidaknya digunakan, maupun dapat tidaknya saling menggantikan dalam kalimat.
3. Memberi Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka akan diperoleh kesimpulan
berdasarkan atas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA BAHASA JEPANG, PENGERTIAN DAN
PEMAKAIAN VERBA AFURERU DAN KOBORERU
2.1 Pengertian Verba
Universitas Sumatera Utara
Terhadap beberapa defenisi verba antara lain menerangkan tentang pemakaiannya didalam konteks kalimat dan mengklasifikasikannya.
Penulis mencoba menggunakan defenisi verba bahasa Jepang. Sebelum menelaah fungsi bahasa Jepang secara umum dan pemakaian verba afureru dan koboreru, penulis akan
menerangkan pengertian verba yang diambil dari beberapa sumber. Dalam bahasa Jepang mempunyai batasan atau defenisi yang ditemukan oleh beberapa ahli linguistik.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa verba adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan atau keadaan yang juga disebut kata kerja
Poerwadarmita,2005:1260. Dalam bahasa Jepang Verba disebut dengan doushi. Makna doushi dilihat dari
kanjinya: 動く
= ugoku, dou = bergerak 詞
= kotoba, shi = kata 動詞
= doushi = kata yang bermakna gerak Doushi adalah kata kerja yang berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat,
mengalami perubahan bentuk katsuyou dan biasanya berdiri sendiri Sutedi,2003:42 Nomura dan Koike berpendapat hampir sama dengan defenisi Sutedi. Mereka
mengatakan bahwa verba doushi adalah salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang , sama dengan adjektiva-i dan adjektiva-na menjadi salah satu jenis Yougen. Kelas kata ini dipakai
untuk menyatakan aktifitas, keberadaan atau suatu keadaan. Doushi dapat mengalami satu perubahan katsuyou dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat Nomura dalam
Sudjianto,2004:149. Dari beberapa defenisi yang dikemukakan diatas, penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa verba doushi adalah salah satu kelas kata yang menyatakan
Universitas Sumatera Utara
aktifitas,keberadaan atau keadaan, mengalami perubahan katsuyou, dapat berdiri sendiri dan menjadi predikat dalam suatu kalimat.
2.2 Jenis-jenis verba
Dalam buku Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang Dedi Sutedi,2003:47 menyatakan bahwa verba dalam bahasa Jepang digolongkan kedalam tiga kelompok
berdasarkan pada bentuk konjugasinya. a.
Kelompok I Kelompok I disebut dengan
五段動詞 godan-doushi karena kelompok ini mengalami perubahan dalam kalimat deretan bunyi bahasa Jepang yaitu:
あ、い、う、え、お a,i,u,e,o, cirinya yaitu verba yang berakhiran gobi huruf う、つ、る、く、す、む、ぬ、ぶ u,tsu,ru,ku,su,mu,nu,bu. Contoh :
1. 買う ka-u membeli
2. 立つ ta-tsu berdiri
3. 売るu-ru menjual
4. 書くka-ku menulis
5. 泳ぐoyo-gu berenang
6. 読む yo-mu membaca
7. 死ぬ Shi-nu mati
8. 遊ぶ aso-bu bermain
9. 話すhana-su berbicara
b. Kelompok II kelompok II disebut dengan
一段動詞 ichidan-doushi karena prubahannya hanya pada satu deretan bunyi saja. Ciri umum dari verba ini adalah yang
Universitas Sumatera Utara
berakhiran suara え、る e, ru yang disebut kami ichidan-doushi atau yang
berakhiran い、る i, ru yang disebut shimo-ichidan-doushi. Contoh :
1. 見る mi-ru melihat
2. 起きる oki-ru bangun
3. 寝る ne-ru tidur
4. 食べる tabe-ru makan
c. Kelompok III
Verba kelompok III ini merupakan verba yang perubahannya tidak beraturan, sehingga disebut
変格動詞 henkaku-doushi diantaranya terdiri dari dua verba yaitu:
1. する suru melakukan
2. 来る kuru datang
Dalam buku A Dictionary Of Basic Japanese Grammar Seiiichimakino dan Tsutsui, 1997:582-584 mengklasifikasi verba secara semantik menjadi lima jenis yaitu:
1. Verba Stative yang menyatakan diamtetap
Verba ini menunjukan keberadaan. Biasanya verba ini tidak muncul bersamaan dengan verba bantu iru.
Contoh : 1.
いる iru ada 2.
できる dekiru dapat 3.
いる iru membutuhkan
Universitas Sumatera Utara
2. Verba Continual yang menyatakan selalu, terus-menerus Verba ini berkonjugasi dengan verba bantu –iru untuk menunjukan aspek pergerakan.
Contoh: 1.
食べる taberu Makan --
食べている tabeteiru sedang makan
2. 飲む
nomu minum -- 飲んでいる
nonde iru sedang minum 3. Verba Punctual yang menyatakan tepat pada waktunya
Verba ini berkonjugasi degan verba bantu –iru untuk menunjukan tindakan atau perbuatan yang berulang-ulang atau suatu tingkatan posisi setelah melakukan suatu tindakan
atau penempatan suatu benda. Contoh:
1. 知る
shiru- tahu -- 知っている
shiteiru mengetahui 2.
打つ utsu- memukul --
打っている utte iru memuku li
4. Verba Non-Volitional yang menyatakan bukan suatu kemauan Verba ini biasanya tidak memiliki bentuk ingin,bentuk perintah, dan bentuk
kesanggupan. Diklasifikasikan menjadi verba yang berkenaan dengan emosi atau perasaan dan verba yang tidak berkenaan dengan emosi atau perasaan.
Contoh : 1.
愛する mencintai, berkenaan dengan perasaan
2. 聞こえる
kedengaranberkenaan dengan perasaan
5.Verba Movement yang menyatakan pergerakan Verba ini menunjukan pergerakan.
Contoh:
Universitas Sumatera Utara
1. 走る
berlari 2.
行く iku pergi
Menurut Yoshikawa 1989:56-57 doushi bisa dibagi secara garis besar berdasarkan makna gramatikalnya menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Jidoushi dan Tadoushi
Jidoushi ialah verba yang tidak memerlukan kata bantu を untuk menunjukan
objeknya. Misalnya いる、ある、おきる、ねる、歩く、見える。salah satu contoh adalah
dalam verba 歩く- aruku yang bermakna berjalan pada kalimat 道を歩くmichi o aruku
yang bermakna berjalan-jalan, karena sebenarnya kata bantu を dalam kalimat
tersebut tidak diperlukan, maka verba 歩くtermasuk dalam jidoushi.
Tadoushi ialah verba yang memerlukan kata bantu を dalam menunjukan objeknya.
Verba yang termasuk kedalam jenis tadoushi adalah 読む、食べる、見る、集める、起こす。
2. Keizokudoushi dan Shukandoushi
Keizokudoushi pada kalimat seperti 本を読んでいる , bentuk -ている disini merupakan
bentuk verba yang menunjukan keadaan berlangsungnya suatu kegiatan. Verba yang termasuk dalam jenis Keizokudoushi adalah verba-verba seperti
詠む、書く、歌う雨が降る。 Shukandoushi pada kalimat merupakan bentuk yang menunjukan keadaan
akhir.Contoh verba yang termasuk dalam jenis Shukandoushi yaitu
開く、壊れる、知る。 3.
Ishidoushi dan Muishidoushi Ishidoushi adalah verba yang menunjukan perbuatan yang dikehendaki manusia.
Contoh verba ishidoushi adalah verba-verba seperti 勉強する、読む。
Universitas Sumatera Utara
Muishidoushi adalah verba yang menyatakan suatu hal yang tidak dapat di kontrol menurut keinginan manusia. Contoh verba yang termasuk muishidoushi adalah
seperti びっくりする、落ちる。
2.3 Fungsi verba