ANALISIS: Penggunaan verba koboreru pada konteks kalimat diatas sudah tepat. Koboreru
digunakan untuk menyatakan suatu hal yang awalnya tidak terlihat atau bagian dalam yang terlihat keluar dengan sendirinya Satou Norisama : 1994.
Oleh karena itu, air mata yang pada dasarnya tidak terlihat menjadi terlihat keluar dengan sendirinya. Sehingga penggunaan koboreru pada konteks kalimat ini tepat.
3 部 屋中に わ笑 いがこ ぼ れ て い た、本 当にし あ わ せな家 庭だな。
ww.sci_lang_japan.googlegroups.com Heya no naka niwa waraiiga koboreteita, hontou ni shiawasena kateida na.
Terjemahan:
Dalam ruangan penuh tawa, benar-benar rumah tanggga yang bahagia .
ANALISIS: Pada kalimat diatas penggunaan koboreru sudah tepat. Dimana koboreru digunakan
untuk menunjukan ekspresi fisik dari sebuah emosi atau perasaan seperti tertawa, tersenyum dan lain sebagainya. Atau dengan kata lain suatu hal yang awalnya tidak
terlihat atau bagian dalam yang terlihat keluar dengan sendirinya Satou Norisama : 1994.
Pada kalimat diatas “tawa” merupakan ekspresi fisik yang tampak dari sebuah emosi, atau hal yang pada dasarnya tidak kelihatan atau tersembunyi, menjadi terlihat dengan
sendirinya. Sehingga “warai” sudah tepat menggunakan koboreru.
3.3 Analisis Persamaan dan Perbedaan Afureru dan Koboreru
Universitas Sumatera Utara
1 喜び涙が溢れていた
Yorokobi namida ga 。日本のこころの歌 1993: 311
Terjemahan:
afureteita.
Meneteskan 2
こ ぶ
し握 り
緊 め、朝
日をま れ
ば、赤 い爪あ
とに、涙き ら
りが airmata bahagia.
零 れ
る .
Kobushi nigirishime,asahi no mareba, akai tsume ato ni, namida kirari ga koboreru. Namida Soundtrack Litre no Namida
Terjemahan:
Bahkan bila kau menggengan tanganmu, menanti matahari pagi,meninggalkan tanda- tanda merah di kukumu, dan bahkan membenci meneteskan
ANALISIS: airmata.
Pada kalimat 1 afureru digunakan untuk menyatakan perasaan yang tidak terlihat oleh mata seperti kesedihan, percaya diri atau senang. Meneteskan air mata bahagia
menunjukan ekspresi emosional subjek dengan apa yang ia rasakan di mana kalimat ini memiliki nuansa yang berhubungan langsung dengan dirinya atau yang dialami langsung
oleh si subjek. Sedangkan pada kalimat 2 koboreru digunakan untuk menyatakan suatu hal yang awalnya tidak terlihat oleh mata, menjadi terlihat dengan sendirinya. Namun
jika dilihat dari segi nuansa, kalimat 2 subjek menceritakan kesedihan orang lain atau yang tidak berhubungan langsung dengan dirinya.
Hal ini dapat dilihat lebih jelas dari beberapa contoh berikut: 1.
こ ぶ し握 り 緊 め、朝 日をま れ ば、赤 い爪あ とに、涙き ら りが零 れ る.
Kobushi nigirishime,asahi no mareba, akai tsume ato ni, namida kirari ga koboreru.
Namida – Soundtrack Litre no Namida
Universitas Sumatera Utara
Bahkan bila kau menggengan tanganmu, menanti matahari pagi,meninggalkan tanda-tanda merah di kukumu, dan bahkan membenci meneteskan
2. も しも心が、傷 つい て
airmata. 涙零 れ る
Moshi kokoro ga, kizutsuite namida と きは世 界じ ゅ うをで きにし て もき みを守 るよ。Kanji
Kiss-Kaeri michi no love, by: Togemashu koboreru
Aku akan menerimamu bahkan jika kamu patah hati dan toki wa, sekai jyuu o deki ni shitemo
kimi o mamoru yo. meneteskan
3. その映画はとても感動的だったので、私は涙が
airmata bahkan jika kamu harus melawan dunia, aku kan melindungimu.
零れる
Sono eiga ha totemo kandooteki dattanode, watashi ha namida ga のをとめることができなかった。 Hirose
Masayoshi, el al :1994 koboreru
Film itu sangat menyentuh sehingga saya tidak bisa berhenti no
tomeru kotoga dekinakatta. meneteskan
air mata.
Berdasarkan ketiga 3 contoh diatas, dimana pada kalimat 1 dan 2 verba koboreru digunakan oleh subjek untuk menceritakan perasaan atau apa yang dialami
oleh lawan bicara atau orang lain bukan menceritakan apa yang subjek rasakan atau alami. Dan dalam kalimat 3 baik afureru dan koboreru dapat digunakan. Keduanya
memiliki arti yang sama yaitu menumpahkan, namum nuansa akan berbeda. Jika menggunakan namida ga afureru pada kalimat 3 makna wanita itu menangisi kabar
sedih yang ia dengar dan berhubungan langsung dengan dirinya, misalnya keluarga perempuan tersebut meninggal dunia. Sedangkan namida ga koboreru memiliki nuansa
yang berbeda, dimana wanita itu menangisi berita tersebut karena rasa iba atau sesuatu yang tidak berhubungan langsung dengan dirinya sehingga ia tidak sadar sudah
meneteskan air mata.
Universitas Sumatera Utara
Dalam konteks kalimat ini baik afureru maupun koboreru dapat saling menggantikan namun memiliki makna dan nuansa yang berbeda, “namida ga afureru” memiliki makna
bahwa tumpah atau menetesnya airmata disebabkan sesuatu yang berhubungan langsung dengan diri subjek. Sedangkan “namida ga koboreru” memiliki makna bahwa
tumpahnya airmata disebabkan sesuatu yang tidak berhubungan langsung dengan subjek seperti rasa iba dan juga menceritakan kesedihan atau apa yang di alami orang lain.
3 人は有 名な 気力に溢 れた
Nihon jin ha yumei na kiryoku ni 人。なぜ日本人 、勤勉、器用、裕福なの 1997:40
afureta
Terjemahan:
hito.
Orang jepang terkenal sebagai orang yang penuh semangat.
4 部 屋中に わ笑 いがこ ぼ れ て い た、本 当にし あせな家庭だなわ。
www.sci_lang_japan.googlegroups.com Heya no naka niwa waraiiga koboreteita, hontou ni shiawasena kateida na.
Terjemahan:
Dalam ruangan penuh tawa, benar-benar rumah tanggga yang bahagia. ANALISIS:
Pada kalimat 3 verba afureru digunakan untuk mendeskripsikan perasaan yang atau yang dapat dirasakan namun tidak memiliki wujud seperti semangat, namun kalimat
tersebut tidak dapat menggunakan verba koboreru. Hal ini dikarena Verba koboreru tidak dapat mendeskripsikan suatu perasaan atau hal yang bersifat abstrak, sehingga pada
kalimat 3 hanya bisa menggunakan verba afureru saja, tidak bisa menggunakan verba koboreru. Sedangkan pada kalimat 4 verba koboreru digunakan karena
mengindikasikan suatu ekspresi fisik dari sebuah emosi, dalam hal ini “tawa” merupakan
Universitas Sumatera Utara
ekspresi fisik dari sebuah perasaan senang, namun pada kalimat ini verba afureru tidak dapat digunakan. Karena kedua makna dari afureru dan koboreru dalam konteks kalimat
ini jelas sangat berbeda, dimana afureru menggambarkan perasaan yang tidak terlihat oleh mata atau abstrak namun dapat dirasakan sedangkan verba koboreru digunakan
untuk menggambarkan ekpresi fisik yang terlihat oleh mata, sehingga kedua verba ini tidak dapat tidak dapat saling menggantikan.
5 池の水がて い ほ うか らあ ふ れ出 す。
Bunpou 2 jodoushi o chuushinshite 1980 :184 Ike no mizu ga teihou kara afuredasu.
Terjemahan:
Air kolam mengalir keluar melalui pematang.
6 お豆が零 れな いよ う に、ふ く ろの口よ く結ん で下 さ いね。
Tetsuko, Kuroyanagi, 1984:147 Omame ga koborenai youni, fukuro no kuchi o yoku musunde kudasai ne.
Terjemahan:
Agar kacang tidak tumpah, tolong lubang karungnya tutup dengan baik ya.
ANALISIS: Pada kalimat 5 penggunaan verba afureru pada kalimat ini yaitu untuk
mengindikasikan suatu materi yang keluar dari tempat asalnya disebabkan karena jumlah materi tersebut melebihi kapasitas yang ada, sehingga pada kalimat 5 “air tersebut
mengalir ke pematang” disebabkan kapasitas air dalam kolam yang sudah sangat berlebihan. Hal ini bisa saja disebabkan karena adannya hujan deras sehingga jumlah air
Universitas Sumatera Utara
kolam melebihi kapasitas kolam tersebut. Pada kalimat 5 verba koboreru juga dapat digunakan namun akan merubah makna dari kalimat tersebut. Dimana jika
menggunnakan verba koboreru maka “mengalirnya air tersebut ke pematang” bukan disebabkan karena kapasitas yang berlebih namun diakibatkan karena adanya faktor lain
seperti kebocoran sehingga airnya mengalir ke pematang. Pada kalimat 6 verba koboreru mengandung pengertian bahwa air, gas benda bubuk atau butiran yang keluar
dari wadahnya akibat adanya goncangan, terjatuh atau adanya lubang. Pada kalimat 6 verba afureru tidak dapat digunakan karena sudah jelas bahwa afureru tidak dapat
digunakan untuk menyatakan sesuatu yang tumpah akibat adanya goncangan atau lubang. Pada kalimat ini tidak memungkinkan adanya jumlah materi atau “kacang”
tersebut keluar dari karung karena jumlah yang dimasukan melebih kapasitas, hal ini disebabkan karena kalimat 6 merupakan kalimat antisipasi agar tidak terjadi kesalahan.
Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa pada kalimat 5 baik verba afureru maupun koboreru dapat saling mengggantikan walaupun memiliki nuansa yang berbeda.
Sedangkan pada kalimat 6 tidak bisa saling menggantikan karena afureru tidak bisa dipakai untuk menyatakan tumpah atau meluapnya suatu materi yang disebabkan adanya
goncangan atau lubang. Sehingga hanya bisa menggunakan verba koboreru.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN