Sistem Nilai Tukar Nilai Tukar

nyatakan ℮ sebagai kurs nominal jumlah yen per dolar, P adalah tingkat harga di Amerika serikat diukur dalam dolar, dan P adalah tingkat harga di Jepang diukur dalam yen. Maka kurs rill Є adalah, Kurs rill = Kurs Nominal x Rasio Tingkat Harga Є = ℮ x PP Kurs rill di antara kedua Negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga di kedua Negara. Jika kurs rill tinggi . barang-barang luar negeri relatif murah, dan barang-barang domestik relatif mahal. Jika kurs rill rendah, barang-barang luar negeri relatif mahal, dan barang-barang domestik relatif murah.

2.4.3 Sistem Nilai Tukar

Nilai tukar suatu mata uang di defenisikan sebagai harga relatif dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Pada dasarnya terdapat tiga sistem nilai tukar Kebanksentralan BI,2003, yaitu : 1. Sistem Nilai Tukar Mengambang Floating Exchange Rate System Pada sistem ini, nilai tukar dibiarkan bergerak bebas sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Dengan demikian, nilai tukar akan menguat apabila terjadi kelebihan penawaran di atas permintaan, dan sebaliknya nilai tukar akan melemah apabila terjadi kelebihan permintaan di atas penawaran yang ada pada pasar valuta asing. Bank sentral dapat saja melakukan intervensi di pasar valuta asing, yaitu dengan menjual devisa dalam hal terjadi kekurangan pasokan atau membeli devisa apabila terjadi kelebihan penawaran untuk menghindari Universitas Sumatera Utara gejolak nilai tukar yang berlebihan di pasar. Akan tetapi, intervensi dimaksud tidak diarahkan untuk mencapai target tingkat nilai tukar tertentu atau dalam kisaran tertentu. Namun ada beberapa Negara yakni Nilai tukar beberapa mata uang utama major currencies, seperti Dolar AS, Euro, Mark Jerman, Yen Jepang, Franc Swiss, dan Poundsterling Inggris, ditentukan oleh kekuatan pasar market forces dan dibiarkan mengambang bebas terhadap mata uang Negara lain. Dalam sistem ini tidak terdapat tindakan intervensi yang dilakukan pemerintah Bank Sentral untuk mempengaruhi nilai tukarnya. 2. Sistem Nilai Tukar Tetap Fixed Exchange Rate System Pada sistem ini, nilai tukar atau kurs suatu mata uang terhadap mata uang lain ditetapkan pada nilai tertentu misalnya , nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika adalah Rp.8000 per dolar. Pada nilai tukar ini bank sentral akan siap untuk menjual dan membeli kebutuhan devisa untuk mempertahankan nilai tukar yang ditetapkan. Apabila nilai tukar tersebut tidak dapat dipertahankan, maka bank sentral dapat melakukan devaluasi ataupun revaluasi nilai tukar yang ditetapkan. 3. Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali Managed floating Exchange Rate System Sistem nilai tukar mengambang terkendali merupakan sistem yang berada di antara kedua sistem nilai tukar di atas. Dalam sistem nilai tukar ini, bank sentral menetapkan batasan suatu kisaran tertentu dari pergerakan nilai tukar yang disebut intervention band ’batas pita Universitas Sumatera Utara intervensi’. Nilai tukar akan ditentukan mekanisme pasar sepanjang berada dalam batas kisaran pita intervensi tersebut. Apabila nilai tukar menembus batas atas atau batas bawah dari kisaran tersebut, bank sentral akan secara otomatis melakukan intervensi di pasar valuta asing sehingga nilai tukar bergerak kembali ke dalam pita intervensi. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Reksa Dana di Indonesia. Faktor-faktor itu adalah Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI, Produk Domestik Bruto PDB, dan Nilai Tukar.