2.3 Produk Domestik Bruto PDB
2.3.1 Pengertian Produk Domestik Bruto PDB
Produk Domestik Bruto adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu Mankiw, 2007;19.
Produk Domestik Bruto PDB merupakan seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektorlapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu
wilayahprovinsi dihitung dan dimasukkan, tanpa memperhatikan kepemilikan atas faktor produksi. Dengan demikian PDB secara agregatif menunjukkan kemampuan
suatu wilayahprovinsi dalam menghasilkan pendapatanbalas jasa kepada faktor – faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi di wilayahprovinsi
tersebut Katalog BPS, 2005;92. Jadi, PDB dapat menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output nilai tambah pada suatu waktu tertentu, biasanya
satu tahun.
2.3.2 Metode Perhitungan PDB
Ada dua metode yang dapat dipakai untuk menghitung PDB yaitu metode langsung dan metode tidak langsung
1. Metode Langsung Perhitungan didasarkan sepenuhnya pada data provinsi, hasil
perhitungannya mencakup jumlah seluruh produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Pemakaian metode ini dapat
dilakukan melalui tiga pendekatan. a. Pendekatan Produksi
Universitas Sumatera Utara
PDB merupakan jumlah nilai tambah bruto NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh sektor – sektor ekonomi
atas berbagai aktivitas produksinya dalam suatu wilayahprovinsi pada suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Sedangkan NTB adalah
nilai produksi bruto NPBOutput dari barang dan jasa tersebut, dikurangi seluruh biaya antara yang digunakan dalam proses produksi.
Adapun sektor – sektor ekonomi tersebut terdiri dari ; 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan, 2 Pertambangan dan
Penggalian, 3 Industri Pengolahan, 4 Listrik, Gas, dan Air Minum, 5 Bangunan, 6 Perdagangan , Hotel, dan Restoran, 7
Pengangkutan dan Komunikasi, 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, 9 Jasa – jasa.
b. Pendekatan Pendapatan PDB adalah jumlah seluruh balas jasa yang diterima oleh
faktor – faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayahprovinsi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka NTB adalah jumlah dari upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan; semuanya
sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian PDB ini termasuk pula komponen penyusutan dan
pajak tak langsung neto. c. Pendekatan Pengeluaran
Universitas Sumatera Utara
PDB adalah jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba,
pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan inventori dan ekspor neto ekspor neto
merupakan ekspor dikurangi impor, di dalam suatu wilayahprovinsi dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Dengan metode ini,
perhitungan NTB bertitik tolak pada penggunaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga mencakup berbagai pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga atas barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan individu ataupun kelompok secara langsung. Pengeluaran rumah tangga di sini mencakup pembelian untuk
makanan dan bukan makanan barang dan jasa di dalam negeri maupun di luar negeri. Termasuk pula disini pengeluaran lembaga
nirlaba yang tujuan usahanya adalah untuk melayani keperluan rumah tangga.
Pengeluaran konsumsi pemerintah mencakup pengeluaran pemerintah untuk belanja pegawai, penyusutan maupun belanja barang
termasuk biaya perjalanan, pemeliharaan dan pengeluaran rutin lainnya, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Pembentukan modal tetap bruto mencakup pengadaan,
pembuatan, dan pembelian barang modal. Barang modal dimaksud
Universitas Sumatera Utara
adalah barang – barang yang digunakan untuk proses produksi, tahan lama atau yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun
seperti bangunan, mesin – mesin dan alat angkutan. Termasuk pula disini perbaikan besar berat yang sifatnya memperpanjang umur atau
mengubah bentuk atau kapasitas barang modal tersebut. Pengeluaran barang modal untuk keperluan militer tidak dicakup disini tetapi
digolongkan sebagai konsumsi pemerintah. Ekspor barang dan jasa merupakan transaksi perdagangan
barang dan jasa dari penduduk residen ke bukan penduduk non – residen. Impor barang dan jasa adalah transaksi perdagangan dari
bukan penduduk ke penduduk. Ekspor atau Impr barang terjadi pada saat terjadi perubahan hak kepemilikan barang antara penduduk
dengan bukan penduduk dengan atau tanpa perpindahan fisik barang tersebtut.
2. Metode Tidak LangsungAlokasi Menghitung nilai tambah suatu kelompok ekonomi dengan
mengalokasikan nilai tambah nasional ke dalam masing – masing kelompok kegiatan ekonomi pada tingkat provinsi. Sebagai alokator
digunakan indikator yang paling besar pengaruhnya atau erat kaitannya dengan produktivitas kegiatan ekonomi tersebut.
Pemakaian masing – masing metode pendekatan sangat tergantung pada data yang tersedia. Pada kenyataannya, pemakaian kedua metode tersebut akan saling
menunjang satu sama lain, karena metode langsung akan mendorong peningkatan
Universitas Sumatera Utara
kualitas data wilayah, sedang metode tidak langsung akan merupakan koreksi dalam pembanding bagi data wilayah.
2.3.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi