Teori Tingkat Suku Bunga

Akan tetapi untuk bunga simpanan berlaku sebaliknya, semakin panjang jangka waktu maka bunga simpanan semakin rendah dan sebaliknya. 6. Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan dari nasabah maka pihak bank juga harus memperhatikan pesaing. Dalam hal ini apabila bunga simpanan pesaing rata – rata 16 per tahun, maka apabila hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan di atas bunga pesaing, misalanya 17 per tahun. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman bank harus berada di bawah bunga pesaing walaupun laba yang didapat akan mengecil.

2.2.3 Teori Tingkat Suku Bunga

1. Teori Klasik Menurut teori klasik, tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga. Berarti keinginan masyarakat untuk menabung sangat tergantung pada tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga, semakin besar keinginan masyarakat untuk menabung atau masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan pengeluaran guna menambah besarnya tabungan. Jadi tingkat suku bunga menurut klasik adalah balas jasa yang diterima seseorang karena menabung atau hadiah yang diterima seseorang karena menunda konsumsinya. Investasi merupakan fungsi tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin kecil keinginan masyarakat untuk mengadakan Universitas Sumatera Utara investasi. Karena seseorang akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih besar dari tingkat bunga yang dia bayar untuk dana investasi tersebut yang merupakan ongkos untuk penggunaan dana cost of capital. Bilamana terjadi kondisi tingkat bunga dalam keseimbangan, artinya tidak ada dorongan untuk menabung akan sama dengan dorongan pengusaha untuk melakukan investasi. Tingkat bunga dalam keadaan keseimbangan artinya tidak ada dorongan untuk naik atau turun akan tercapai apabila keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Secara grafik, keseimbanagan tingkat bunga dapat digambarkan seperti dalam gambar 2.1. Gambar 2.1 Teori Klasik Tentang Tingkat Bunga Keseimbangan tingkat bunga ada pada titik i , dimana jumlah tabungan sama dengan investasi. Apabila tingkat bunga diatas i , jumlah T. Bunga Tabungan S i 1 i Investasi i 1 Investasi i S Tabungan Universitas Sumatera Utara tabungan melebihi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Para penabung akan saling bersaing untuk meminjamakan dananya dan persaingan ini akan menekan tingkat bunga turun balik ke posisi i . Sebaliknya, apabila tingkat bunga di bawah i , para pengusaha akan saling bersaing untuk memperoleh dana yang telatif jumlahnya lebih kecil. Persaingan ini akan mendorong tingkat bunga naik lagi ke i . Kenaikan efisiensi produksi misalnya akan mengakibatkan keuntungan yang diharapkan naik. Sehingga, pada tingkat bunga yang sama pengusaha bersedia meminjam dana lebih besar untuk membiayai investasinya, atau untuk dana investasi yang sama jumlahnya, pengusaha bersedia membayar tingkat bunga yang lebih tinggi. Keadaan ini ditunjukkan dengan bersgesernya kurva permintaan investasi kekanan atas dan keseimbangan tingkat bunga yang baru pada titik i 1 . Jadi tingkat bungalah sebagai penggerak antara keseimbangan tabungan dan investasi. 2. Teori Keynes Menurut Keynes, tingkat bunga merupakan suatu fenomena moneter. Artinya, tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang. Uang akan mempengaruhi kegiatan ekonomi GNP sepanjang uang ini mempengaruhi tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi dan dengan demikian akan mempengaruhi GNP. Sedangkan menurut kaum klasik uang hanyalah mempengaruhi harga barang. Universitas Sumatera Utara Uang menurut Keynes adalah salah satu bentuk kekayaan yang dipunyai seseorang portofolio seperti halnya kekayaan dalam bentuk tabungan di bank, saham atau surat berharga lainnya. Keputusan masyarakat mengenai bentuk kekayaan mereka dan berapa besar dari kekayaan mereka akan diwujudkan dalam bentuk uang kas, tabungan maupun surat berharga akan menentukan tingginya tingkat bunga. Untuk menyederhanakan modelnya, Keynes hanya membagi bentuk kekayaan dalam dua bentuk yaitu uang kas dan surat berharga. Keuntungan apabila kekayaan diwujudkan dalam bentuk uang kas adalah kemudahan dalam melakukan transaksi sebab uang kas merupakan alat pembayaran uang yang paling likuid. Likuid diukur dengan kecepatan menukar kekayaan dalam bentuk alat pembayaran untuk transaksi tanpa adanya kerugian nilai. Jadi, uang tidak ada risiko capital gain atau loss seperti halnya pada bentuk kekayaan yang lain. Tetapi, kekayaan dalam bentuk uang kas tidak dapat memberikan penghasilan misalnya bunga. Sebaliknya kekayaan dalam bentuk surat berharga, dimana harganya dapat naik turun tergantung dari tingkat bunga apabila tingkat bunga naik maka harga surat berharga akan turun dan sebaliknya, sehingga ada kemungkinana pemegang surat berharga akan menderita capital losss atau gain. Namun demikian, surat berharga mendatangkan pendapatan berupa bunga. Dengan anggapan bahwa masyarakat itu suka mengambil risiko maka mereka akan memegang bentuk kekayaan yang risikonya tinggi surat berharga apabila didorong dengan tingkat bunga yang tinggi pula. Universitas Sumatera Utara Makin banyak surat berharga dalam bentuk kekayaan, risikonya juga makin tinggi. Oleh karena itu harus didorong dengan tingkat bunga yang lebih tinggi pula. Tingkat bunga di sini adalah tingkat bunga rata – rata dari segala macam surat berharga yang beredar di masyarakat. Secara grafik dapat digambarkan seperti dalam gambar 2.2 Gambar 2.2 Teori Keynes Tentang Tingkat Bunga Pertama; Keynes, menyatakan bahwa masyarakat mempunyai keyakinan adanya suatu tingkat bunga yang normal. Apabila tingkat bunga turun di bawah tingkat normal, makin banyak orang yakin bahwa tingkat bunga akan kembali ke tingkat normal jadi mereka yakin bahwa tingkat bunga akan naik di waktu yang akan datang. Jika mereka memegang surat berharga pada waktu tingkat bunga naik mereka akan menderita kerugian capital loss. Mereka akan menghindari kerugian ini dengan cara mengurangi surat berharga yang dipegangnya dan dengan sendirinya menambah uang kas yang dipegang, pada waktu tingkat bunga naik T. Bunga Jumlah Uang i M 2 Liquidity Preference Permintaan Uang Universitas Sumatera Utara liquidity preference. Hubungan ini disebut motif spekulasi permintaan uang kas sebab mereka melakukan spekulasi tentang harga surat berharga di masa yang akan datang. Kedua; Berkaitan dengan ongkos memegang uang kas opportunity cost of holding money. Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula ongkos memegang uang kas sehingga keinginan memegang uang kas juga turun. Sebaliknya, apabila tingkat bunga turun berarti ongkos memegang uang juga makin rendah sehingga permintaan akan uang kas naik. Kedua pendekatan diatas semuanya menjelaskan adanya hubungan negatif antara tingkat bunga dengan permintaan akan uang kas. Bersama dengan jumlah uang beredar yang tetap dengan anggapan bahwa jumlah uang yang beredar ini ditetapkan pemerintah, permintaan uan ini menentukan tingkat bunga. Tingkat bunga dalam keseimbangan i apabila jumlah uang kas yang diminta sama dengan penawarannya JUB. Apabila pada suatu ketika tingkat bunga di bawah tingkat keseimbangan, masyarakat akan menginginkan uang kas lebih banyak dengan cara menjual surat berharga yang dipegangnya. Usaha menjual surat berharga ini akan mendorong harganya turun tingkat bunga naik, sampai ke titik keseimbangan dimana masyarakat sudah puas dengan bentuk kekayaannya permintaan sama dengan penawaran uang. Sebaliknya, apabila tingkat bunga berada di atas keseimbangan, masyarakat menginginkan uang kas lebih sedikit dengan cara membeli surat berharga. Pembelian ini akan Universitas Sumatera Utara mengakibatkan naiknya harga surat berharga tingkat bunga turun sampai keseimbangan tercapai. 2.2.4 Sertifikat Bank Indonesia 2.2.4.1 Pengertian Sertifikat Bank Indonesia