pemaparan kebisingan becak mesin dibawah 85 dB sebanyak 6 orang, serta hampir semua responden 87,7 mengalami keluhan kesehatan akibat pemaparan kebisingan.
Salah satu transportasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat khususnya Kota Pematang Siantar adalah becak mesin. Sehingga kota Siantar sering juga dikenal
masyarakat dengan sebutan kota becak mesin. Selain itu juga, hampir seluruh masyarakat memiliki pekerjaan sebagai pengemudi becak mesin. Becak mesin yang ada di kota Siantar
memiliki bentuk yang unik dari yang lain,sehingga menambah kekhasannya di banding daerah lainnya.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh peneliti, didapat data dari kantor Dinas Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Raya DLLAJ Kota Pematang Siantar bahwa
banyaknya becak motor yang beroperasi didaerah tersebut adalah 357 unit. Becak motor ini tersebar di setiap sudut kota Pematang Siantar. Masyarakat kota Pematang Siantar sering
mengeluhkan suara bising becak mesin yang melintas dekat rumah saat mereka istirahat maupun lokasi tempat mereka beraktifitas. Lokasi pangkalan becak terletak di pinggir-
pinggir jalan raya sehingga tidak ideal karena sekitarnya terdapat sekolah dan kantor yang memerlukan suasana tenang dan tidak bising.
1.2. Perumusan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Suara bising yang ditimbulkan becak mesin di Pematang Siantar dapat melebihi Nilai Ambang Batas yang dapat mengakibatkan gangguan pada pendengaran. Sehingga hal
tersebut menjadi dasar bagi peneliti guna mengetahui hubungan tingkat pemaparan kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pengemudi becak mesin di Kota Pematang
Siantar tahun 2010.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pemaparan kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pengemudi becak mesin di Kota Pematang Siantar Tahun 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik pengemudi becak. 2. Untuk mengetahui tingkat kebisingan suara becak.
3. Untuk mengetahui gangguan pendengaran yang terjadi pada pengemudi becak. 4. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pemaparan kebisingan dengan
gangguan pendengaran pada pengemudi becak mesin di Kota Pematang Siantar.
1.4. Manfaat Penelitian
Universitas Sumatera Utara
1. Bagi pengemudi becak sebagai bahan informasi mengenai kebisingan dan akibat yang ditimbulkannya.
2. Bagi Fakultas, sebagai bahan bacaan dan masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya.
3. Bagi pihak Pemerintah Kota Pematang Siantar sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
4. Bagi peneliti sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan serta mengembangkan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan.
BAB II
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bunyi
2.1.1 Defenisi Bunyi
Bunyi atau suara di defenisikan sebagai serangkaian gelombang yang merambat dari suara sumber getar sebagai akibat perubahan kerapatan dan juga tekanan udara J.F.Gabriel,
1996. Defenisi lain suara adalah sensasi yang dihasilkan apabila getaran longitudinal molekul-molekul dari lingkungan luar, yaitu pemadatan dan perenggangan dari molekul-
molekul yang silih berganti, mengenai membran timpani. Pola dari gerakan ini digambarkan sebagai perubahan-perubahan tekanan pada membran timpani tiap unit waktu
merupakan sederatan gelombang dan gerakan ini dalam lingkungan sekitar kita umumnya dinamakan gelombang suara. Bunyi merupakan perubahan tekanan dalam udara yang
ditangkap oleh gendang telinga dan disalurkan ke otak Eko, 2003.
2.2. Anatomi Telinga Dan Mekanisme Mendengar
Telinga terdiri dari 3 bagian utama yaitu : 1. Telinga Bagian Luar
Terdiri dari daun telinga dan liang telinga audiotory canal, dibatasi oleh membran timpani. Telinga bagian luar berfungsi sebagai mikrofon yaitu menampung gelombang
suara dan menyebabkan membran timpani bergetar. Semakin tinggi frekuensi getaran semakin cepat pula membran tersebut bergetar begitu pula sebaliknya.
2. Telingah Bagian Tengah
Universitas Sumatera Utara
Terdiri dari osside yaitu 3 tulang kecil tulang pendengaran yang halus. Martil landasan-sanggurdi yang berfungsi memperbesar getaran dari membran timpani dan
meneruskan getaran yang telah diperbesar ke oval window yang bersifat fleksibel. Oval window ini terdapat pada ujung dari cochlea.
3. Telinga Bagian Dalam Yang juga disebut cochlea dan berbentuk rumah siput. Cochlea mengandung cairan,
di dalamnya terdapat membran basiler dan organ corti yang terdiri dari sel-sel rambut yang merupakan reseptor pendengaran. Getaran dari oval window akan diteruskan oleh
cairan dalam cochlea, mengantarkan membran basiler. Getaran ini merupakan implus bagi organ corti yang selanjutnya diteruskan ke otak melalui syaraf pendengar Buchari,
2007.
2.3. Defenisi Kebisingan