Kaitan Antara Kebisingan Dengan Produktifitas Kerja

durasi gejala pada vertigo perifer terjadi dalam hitungan menit, harian, mingguan, namun berulang recurrent. 2. Penyebab umum vertigo perifer adalah infeksi labyrinthitis, neuronitis, iskemia, trauma, toksin. Penyabab umum vertigo senterl adalah vaskuler, demyelinating, neoplasma. 3. Intensitas vertigo perifer sedang hingga berat, sedangkan vertigo sentral ringan hingga sedang. 4. Mual nausea dan muntah vomiting umumnya terjadi pada vertigo perifer dan jarang terjadi pada vertigo sentral. 5. Vertigo perifer umumnya berhubungan dengan posisi positionally related, sedangkan vertigo sentral jarang berhubungan dengan posisi. 6. Kehilangan pendengaran hearing loss hingga ketulian umumnya terjadi pada vertigo perifer dan jarang terjadi pada vertigo sentral. 7. Tinitus telinga berdenging sering kali menyertai vertigo perifer. Pada vertigo sentral, biasanya tidak disertai tinitus. 8. Pada vertigo perifer tidak ada defisit neurologis. Defisit neurologis umumnya terjadipada vertigo sentral.

2.3.8.4. Kaitan Antara Kebisingan Dengan Produktifitas Kerja

Universitas Sumatera Utara Tingkat kebisingan yang membahayakan daya dengar di tempat kerja tergantung pada tingkat kebisingan tertentu dan berapa lama pekerja terpapar terhadap kebisingan setiap hari Alfaris, 2008. Pengaruh-pengaruh dari kebisingan antara lain : a. Gangguan Menurut WHO, kebisingan adalah suara-suara yang tidak dikehendaki. Besarnya gangguan bergantung pada jenis dan intensitas suara kebisingan. Pada umumnya kebisingan bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi yang terputus-putus atau yang datangnya secara tiba-tiba dan tidak terduga. Pengaruh kebisingan akan sangat teras apabila sumber kebisingan tersebut tidak diketahui. b. Komunikasi dengan pembicara Resiko potensial pada pendengaran terjadi, apabila komunikasi dengan pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan komunikasi semacam itu dapat menyebabkan gangguan pada pekerja atau bahkan mengakibatkan kesalahan dan kecelakaan kerja terutama pada pekerja baru. Pengaruh pada komunikasi percakapan dapat dipastikan dengan cara mengukur rata- rata intensitas oktaf-oktaf diantara 600-1200; 1200-1400; dan 2400-4800 Hz. Nilai yang dihasilkan disebut tingkat gangguan pembicaraan speech interference level. c. Efek pada pekerjaan Kebisingan dapat mengganggu konsentrasi pekerja pada pekerjaannya, terutama suara yang bernada tinggi, karena dapat menimbulkan reaksi psikologis dan kelelahan. Pada Universitas Sumatera Utara pekerja yang lebih banyak menggunakan otak, kebisingan sebaiknya ditekan serendah mungkin. d. Reaksi masyarakat Apabila kebisingan akibat suara proses produksi sudah demikian hebatnya, pengaruhnya pasti sangat besar. Masyarakat sekitarpun pasti mengajukan protes dan menentut agar kegiatan produksi tersebut segera dihentikan Chandra, 2007. Telah diuraikan sebelumnya bahwa lingkungan dan kondisi kerja yang tidak sehat merupakan beban tambahan kerja bagi karyawan atau tenaga kerja. Sebaliknya lingkungan yang higienis disamping tidak menjadi beban tambahan, juga meningkatkan gairah dan motivasi kerja Notoatmodjo, 2003.

2.3.8.5. Pengendalian Kebisingan