otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit pusing, perasaan berputar-putar.
6. Pengukuran dengan Sound Level Meter adalah pencatatan angka yang terbaca di alat ukur kebisingan Sound Level Meter, untuk mengetahui berapa tingkat
kebisingan pada pengemudi becak. 7. Pengukuran dengan Audiometer adalah pencatatan angka yang terbaca di alat ukur
ketulian Audiometer, untuk mengetahui ada atau tidak gangguan pendengaran pengemudi becak.
3.6. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran adalah untuk melihat gambaran hubungan tingkat pemaparan kebisingan terhadap gangguan pendengaran ketulian, vertigo, tinitus yang dirasakan oleh
pengemudi becak mesin tersebut melalui metoda wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan.
3.7. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pemaparan kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pengemudi becak mesin menggunakan Uji Chi-
Square. a. Ho adalah tidak ada hubungan tingkat pemaparan kebisingan dengan gangguan
pendengaran. b. Ha adalah ada hubungan tingkat pemaparan kebisingan dengan gangguan pendengaran.
Ho ditolak ap abila sρ α dengan α = 0,05 yang artinya ada hubungan antara tingkat
kebisingan dengan gangguan pendengaran dan sebaliknya. Penyajian data dilakukan
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan SPSS. Hasil yang diperoleh digunakan untuk penarikan kesimpulan, dan pengujian hipotesis.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Kota Pematang Siantar 4.1.1. Geografi
Secara geografis wilayah Kota Pematang Siantar berada antara 3
o
01’ 09”-2
o
54’ 40” Lintang Utara dan 99
o
6’ 23
”
-99
o
1’ 10” dengan luas wilayah 79,97 km
2
dengan batas-batas sebagai berikut :
Batas Utara : Kabupaten Simalungun Batas Selatan : Kabupaten Simalungun
Batas Timur : Kabupaten Simalungun Batas Barat : Kabupaten Simalungun
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Siantar Martoba 40,75 km
2
sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Siantar Selatan 2,02 km
2
. Struktur geologis wilayah ini adalah berada pada ketinggian 0,5-5 meter di atas permukaan laut dengan permukaan tanah yang berbukit-bukit.
4.1.2. Kependudukan 4.1.2.1. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Pematang Siantar berdasarkan profil pada tahun 2002 adalah 242.124 jiwa sedangkan pada tahun 2007 adalah 542.124 jiwa dengan demikian dapat
dilihat laju pertumbuhan penduduk yaitu sebesar 2,23 pertahun.
4.1.2.2. Mata Pencarian Penduduk
Pada tahun 2007, sektor industri memberikan kontribusi utama pada perekonomian Kota Pematang Siantar. Sedangkan mata pencarian penduduk kota Pematang Siantar masih
Universitas Sumatera Utara