sebanyak 25 responden 40,3, dan hanya 2 orang 3,2 responden yang tidak mengetahui alat apa yang digunakan sebagai APD.
4.3. Analisa Statistik
Analisa statistika untuk menguji apakah ada hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pengemudi becak mesin di kota Pematang Siantar
dipakai analisa dengan Uji Chi-square dapat di tunjukkan dengan Crosstabs dan didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 4.9. Hubungan Tingkat Pemaparan Kebisingan dengan Ketulian pada Pengemudi Becak Mesin di Kota Pematang siantar tahun 2010
No Tingkat Kebisingan Ketulian
Total Ya
Tidak
1 Dibawah Ambang Bising
15 26,3
0,0 15
2 Diatas Ambang Bising
21 36,8
21 36,8
42
Total 36
61,2 21
36,8 57
P= 0,001
Tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa responden yang berada diatas ambang bising dan mengalami ketulian yaitu sebanyak 21 orang 36,8. Dari uji Chi-square yang
dilakukan diperoleh p0,001 α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pemaparan kebisingan dengan ketulian pada pengemudi becak di Kota Pematang
Siantar. Tabel 4.10. Hubungan Tingkat Pemaparan Kebisingan dengan Tinitus pada
Pengemudi Becak Mesin di Kota Pematang siantar tahun 2010 No Tingkat Kebisingan
Tinitus Total
Ya Tidak
1 Dibawah Ambang Bising
15 26,3
0,0 15
2 Diatas Ambang Bising
20 35,1
22 35,6
42
Total 35
61,4 22
35,6 57
P =0,000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa responden yang berada diatas ambang bising dan mengalami tinitus yaitu sebanyak 20 orang 35,1. Dari uji Chi-square yang
dilakukan diperoleh p0,000 α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pemaparan kebisingan dengan tinitus pada pengemudi becak di Kota Pematang
Siantar.
Tabel 4.11. Hubungan Tingkat Pemaparan Kebisingan dengan Vertigo pada Pengemudi Becak Mesin di Kota Pematang Siantar Tahun 2010
No Tingkat Kebisingan Vertigo
Total Ya
Tidak
1 Dibawah Ambang Bising
14 24,6
1 1,7
15 2
Diatas Ambang Bising 24
24,1 18
31,6 42
Total 38
66,6 19
33,3 57
P = 0,011
Tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa responden yang berada diatas ambang bising dan mengalami vertigo yaitu sebanyak 24 orang 24,1. Dari uji Chi-square yang
dilakukan diperoleh p 0,011 α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
tingkat pemaparan kebisingan dengan vertigo pada pengemudi becak di Kota Pematang
Siantar.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden Penggunaan APD, lama kerja
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa usia responden yang terbanyak adalah pada usia 30-35 tahun yaitu sebanyak 16 orang 28,1, sedangkan responden yang paling sedikit
adalah 1,8 pada usia 54 tahun. Umumnya responden berada pada usia 30-35 tahun tahun, dimana usia ini merupakan usia produktif. Usia produktif ini merupakan usia yang
sangat giat untuk bekerja, responden dapat bekerja melebihi waktu yang biasa dilakukan orang lain. Dan pada usia ini organ atau alat tubuh masih berfungsi secara optimal sehingga
kemungkinan untuk terkena gangguan pendengaran semakin rendah dibanding dengan responden dengan usia lebih tua. Umur juga akan mempengaruhi kesehatan, karena organ
atau alat-alat tubuh akan semakin menurun fungsinya apabila umur seseorang semakin tua. Hal ini sesuai dengan penelitian Eva 2008 yang menyatakan bahwa umur
mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya, seseorang yang berada di umur yang produktif lebih giat dalam bekerja dibanding umur lainnya. Hal ini terjadi karena fisik
maupun alat-alat tubuh masih berfungsi secara optimal. Berdasarkan tabel 4.3. diketahui sebanyak 43,9 mempunyai masa kerja 3-9 tahun,
sedangkan sebanyak 3 responden memiliki masa kerja 30 tahun. Masa kerja seseorang akan mempengaaruhi paparan sumber kebisingan . Hal ini sesuai dengan penelitian Arifin
2007 dimana apabila seseorang memiliki masa kerja yang telah lama maka orang tersebut akan lebih sering terpapar terhadap sumber pencemaran dibanding orang yang memiliki
masa kerja yang belum lama. Sehingga jika masa kerjanya masih baru maka kemungkinan
Universitas Sumatera Utara