BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif dengan populasi seluruh pengemudi becak yang berpangkalan disekitar Jalan Sutomo dan Jalan
Merdeka.
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di pangkalan Jalan Sutomo dan Jalan Merdeka Pematang Siantar pada tahun 2010.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan bulan Februari- April 2010.
3.3. Populasi Dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah pengemudi becak mesin di Kota Pematang Siantar Tahun 2010 yang berjumlah 357 unit.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pengemudi becak karena pengemudi becak yang paling sering terpapar dengan kebisingan yang ditimbulkan oleh
becak. Jumlah sampel yang akan diteliti dihitung dengan menggunakan rumus Lemeshow 1994, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1 .
1 .
. 1
.
2 2
2
P P
Z N
d N
P P
Z n
− +
− −
=
5 ,
1 5
, .
645 ,
1 1
357 .
1 ,
357 5
, 1
5 ,
. 645
, 1
2 2
2
− +
− −
= n
25 ,
. 70
, 2
356 01
, 357
25 ,
. 70
, 2
+ =
n
675 ,
56 ,
3 975
, 240
+ =
n
90 ,
56 =
n = 57 responden
Keterangan : N = Besar Populasi 357 unit
n = Besar Sampel d = Galat pendugaan 0,1
Z = Tingkat kepercayaan 90=1,645 P = Proporsi populasi 0,5
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus di atas maka diketahui jumlah sampel dari populasi 357 orang didapat sampel penelitian sebanyak 57 responden.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Universitas Sumatera Utara
a. Melakukan pengukuran kebisingan pada becak mesin saat berjalan dan tingkat kebisingan di pangkalan becak Kota Pematang Siantar menggunakan Sound
Level Meter. b. Melakukan pengukuran ketulian responden dengan menggunakan Audoimeter.
c. Observasi terhadap pengemudi becak dan kondisi becak responden karena pengemudi becak yang langsung terpapar oleh kebisingan becak
d. Wawancara dengan menggunakan kuesioner.
3.4.2. Data Sekunder
Diperoleh dari kantor Dinas Lalu Lintas Dan Angkut an Jalan Raya DLLAJ Kota Pematang Siantar dan instansi terkait lainnya serta mengumpulkan literatur teori yang
berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
3.4.3. Cara Kerja Penelitian Pengukuran
3.4.3.1.Pengukuran Kebisingan Dengan Alat Audiometer
a. Wawancara dengan menggunakan kuesioner. b. Sebelum pemeriksaan sampel harus terbebas dari paparan bising selama 8 jam agar
didapatkan gambaran audiogram yang dapat dipercaya. c. Pengenalan nada pada sampel, sampel diminta menekan tombol bila mendengar
nada. d. Pemerisaan pendengaran dilaksanakan berturut-turut dari frekuensi 500 Hz, 1000
Hz, 2000 Hz, 3000 Hz, 4000 Hz, 6000 Hz dan 8000 Hz. e. Responden dikatakan tuli jika responden tidak dapat mendengar pada frekuensi 500
Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 3000 Hz, 4000 Hz, 6000 Hz dan 8000 Hz.
Universitas Sumatera Utara
f. Pada tiap-tiap frekuensi diberikan intensitas bunyi mulai dari 40-50 dB untuk pasien normal, kemudian dinaikkan secara bertahap dan diturunkan lagi hingga batas
dimana sampel terakhir masih bisa mendengar nada yang diberikan. g. Pemeriksaan dilakukan pada telinga kanan selanjutnya telinga kiri.
h. Mencatat hasil pemeriksaan pada lembar data.
3.4.3.2. Pengukuran Kebisingan Dengan Alat Sound Level Meter
a. Tekan tombol “ONOFF” sampai dilayar muncul menu b. Lakukan navigasi sesuai dengan kebutuhan menu yang diinginkan .Perubahan menu
dilakukan dengan cara menekan tombol tanda panah kearah kanan-kiri ,atas-bawah sesuai menu yang diinginkan,kemudian tekan tombol enter.
c. Untuk Perubahan Set-Up dasar yang terdiri dari : d. Waktu dan tanggal
e. Karakter Display f. Lampu Pencahayaan layer
g. Kontras ,bahasa h. Kondisi kekuatan batterei
i. Tempatkan alat pada titik pengukuran yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan keamanan dan keselamatan peralatan.
j. Tekan tombol “Run”,untuk memulai pengumpulan data k. Tekan tombol “Pause” untuk menghentikan sementara pengumpulan data dan
dilanjutkan kemudian. l. Untuk mengakhiri pengumpulan data ,tekan tombol “STOP”
Universitas Sumatera Utara
m. Matikan alat dengan menekan tombol ONOFF sampai layar mati n. Mencatat hasil pemeriksaan pada lembar data.
3.5. Defenisi Operasional
1. Penggunaan Alat Pelindung Diri APD adalah pekerja yang memakai alat-alat pelindung dirinya seperti helm penutup yang sesuai standar seperti helm.
2. Lamanya bekerja adalah jumlah jam kerja pengemudi becak setiap hari dan dalam penelitian ini khususnya bagi yang telah memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun.
3. Usia adalah umur responden saat dilakukan penelitian yang dilihat dari KTP. 4. Tingkat pemaparan kebisingan adalah intensitas suara bising yang dialami
pengemudi becak selama bekerja yang dirata-ratakan selama satu hari. Dikategorikan berdasarkan Nilai Ambang Batas NAB :
a. Kategori baik apabila Nilai Ambang Batas NAB kebisingan 85 dB. b. Kategori tidak baik apabila Nilai Ambang Batas NAB kebisingan 85 dB.
5. Gangguan pendengaran adalah gangguan yang dirasakan oleh pengendara becak yang meliputi ketulian, tinitus dan vertigo.
a. Ketulian adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada pendengaran dan terjadi kerusakan yang diukur dengan Audiometri dengan frekuensi 500 Hz,
1000 Hz, 2000 Hz, 3000 Hz, 4000 Hz, 6000 Hz dan 8000 Hz. b. Tinitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan
mendengarkan bunyi tanpa ada rangsang bunyi dari luar telinga mendenging. c. Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari jaringan
Universitas Sumatera Utara
otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit pusing, perasaan berputar-putar.
6. Pengukuran dengan Sound Level Meter adalah pencatatan angka yang terbaca di alat ukur kebisingan Sound Level Meter, untuk mengetahui berapa tingkat
kebisingan pada pengemudi becak. 7. Pengukuran dengan Audiometer adalah pencatatan angka yang terbaca di alat ukur
ketulian Audiometer, untuk mengetahui ada atau tidak gangguan pendengaran pengemudi becak.
3.6. Aspek Pengukuran