Komitmen organisasi Landasan Teori

3. Orientasi hasil. Sejauhmana manajemen memfokuskan pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu. 4. Orientasi orang. Sejauhmana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil pada orang-orang di dalam organisasi itu. 5. Orientasi tim. Sejauhmana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, bukannya individu-individu. 6. Keagresifan. Sejauhmana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai-santai. 7. Kemantapan. Sejauhmana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo sebagai kontras dari pertumbuhan. Tiap karakteristik ini berlangsung pada suatu kontinum dari rendah ke tinggi. Maka dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota diharapkan berperilaku.

2.1.4. Komitmen organisasi

Menurut Robbins 2001 komitmen organisasi adalah suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Pemihakan ini disebabkan adanya keterlibatan kerja yang tinggi pada pekerjaannya yang berarti sekaligus memihak terhadap organisasi yang mempekerjakannya. Mowday, Steers dan Porter p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara dalam Sopiah 2008 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai daya relatif dari keberpihakan dan keterlibatan seseorang terhadap suatu organisasi. Steers dan Porter dalam Sopiah 2008 menyatakan bahwa suatu bentuk komitmen yang muncul dalam diri karyawan tidak hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi yang memiliki tujuan memberikan segala usaha demi keberhasilan organisasi yang bersangkutan. Hal inilah yang membedakan komitmen dengan attachment keikatanketerikatan. Attachment merupakan bentuk komitmen yang rendah, di mana individu dalam bergabung dan membantu organisasi sangat tergangung adanya imbalan umpan balik yang diterima. Keikatan menunjuk pada keanggotaan yang bersifat pasif. Dari definisi-definisi di atas, diketahui bahwa komitmen organisasi merupakan sikap tentang loyalitas karyawan kepada organisasi mereka, dan sebuah proses terus menerus berlanjut di mana partisipan organisasi mengungkapkan perhatian untuk organisasi dan kesuksesan yang berkelanjutan. Meyer, Allen dan Smith dalam Sopiah 2008 mengemukakan bahwa ada tiga komponen komitmen organisasi, yaitu: 1 Affective commitment, berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi. 2 Continuance commitment, berarti komponen berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi. 3 Normative commitment, merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Meyer dan Allen dalam Sopiah 2008 berpendapat bahwa setiap komponen memiliki dasar yang berbeda. Karyawan dengan komponen afektif tinggi, masih bergabung dengan organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi. Sementara itu karyawan dengan komponen continuance tinggi, tetap bergabung dengan organisasi tersebut karena mereka membutuhkan organisasi. Karyawan yang memiliki komponen normatif yang tinggi, tetap menjadi anggota organisasi karena mereka harus melakukannya.

2.1.5. Reward

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja dengan Tindakan Supervisi sebagai Variabel Moderating terhadap Kinerja Auditor pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

8 130 110

Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Keadilan Prosedural dengan Konflik sebagai Variabel Moderating terhadap Kinerja Pegawai pada Akademi Pariwisata Medan

2 66 109

Analisis Pengaruh Iklim Organisasi, Komitmen Organisasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Dosen Akademi Pariwisata Medan

1 48 109

Pengaruh Iklim Organisasi Dan Motivasi Kerja Serta Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dosen Akademi Pariwisata Medan

2 35 153

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

1 8 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

0 3 18

ASPP07. PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH: BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 0 24

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA DENGAN TINDAKAN SUPERVISI SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS

0 2 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN ETIS TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI KOMITMEN ORGANISASI (Studi sumber daya manusia PT. Sidorejo Makmur Sentosa) - Unissula Repository

0 0 11

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Unika Repository

0 0 16