20 b. Muda, seperti pengantin perempuannya masih muda benar.
c. Pemudah, seperti pemerintah mendirikan gelanggang pemuda untuk sarana kegiatan bagi pemuda.
28
Menurut Alisuf Sabri mengatakan bahwa remaja adalah masa pencarian identitas. Kalau pada masa sebelumnya penyesuaian diri dengan
standar kelompok dianggap jauh lebih penting dari pada individualitas, dan kalau pada masa lalu anak merasa puas apabila dirinya telah menjadi sama
dengan teman-temannya dalam segala hal, akan tetapi sekarang dimasa remaja ini yang paling penting atau yang paling didampakannya adalah mencari dan
menemukan identitas dirinya sendiri.
29
Dari semua definisi di atas jelaslah bahwa pengertian remaja tidak dapat dipisahkan, yaitu seseorang yang berada dalam suatu masa perubahan
perkembangan secara utuh, baik fisik maupun mental yang merupakan perkembangan transisi dari anak-anak ke masa dewasa, sesuai pola umum
perkembangan.
2. Ciri-Ciri Remaja
Untuk mengenal lebih lanjut tentang remaja, perlu diketahui ciri- cirinya, ciri-ciri khusus pada remaja awal dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Perasaan dan emosi remaja tidak stabil. b. Mengenai status remaja masih sangat sulit ditentukan.
c. Kemampuan mental dan daya pikir mulai agak sempurna. d. Hal sikap dan moral, menonjol pada menjelang remaja awal.
e. Remaja awal adalah masa kritis. f.
Remaja awal banyak masalah yang dihadapinya.
30
Demikianlah ciri-ciri khusus remaja awal. Pada masa ini perasaannya masih sangat peka, emosi dan perasaannya tidak stabil. Dan timbulnya
28
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,…. Cet. 1, h. 739.
29
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, Cet. 3.h. 27.
30
Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema remaja,…. h. 64.
21 dorongan-dorongan seks, sehingga remaja berani menonjolkan dalam
pergaulan bebas. Kalau ada ciri-ciri remaja awal, tentu ada juga ciri-ciri masa remaja
akhir. Adapun ciri-ciri khusus remaja akhir adalah sebagai berikut: a. Stabilitas mulai timbul dan meningkat.
b. Citra diri dan sikap pandangan lebih realistis. c. Perasaannya lebih tenang.
d. Dalam menghadapai masalah yang dihadapi secara lebih tenang.
31
Demikianlah ciri-ciri khusus remaja akhir. Pada masa ini perasaannya sudah mulai stabil, sudah memiliki pandangan yang realistis, dan tenang dalam
menghadapi masalah.
3. Pengertian Kepribadian Muslim
Kepribadian dalam bahasa Inggris disebut dengan personality. Akar kata personality berasal dari bahasa latin persona yang berarti “topeng” yaitu
topeng yang dipakai aktor drama atau sandiwara.
32
Dalam Islam, istilah kepribadian personality dalam studi keIslaman lebih dikenal dengan terjemahan al-syahshiyah. Syakhshiyah berasal dari kata
syakhsh yang berarti “pribadi”. Kemudian diberi ya nisbah sehingga menjadi kata benda buatan mashdar shina’iy
Syakhshiyah yang berarti “kepribadian”.
33
Secara definitif kepribadian itu dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Kepribadian
adalah suatu
perwujudan dari
keseluruhan sifat
kemanusiawian yang unik, baik secara lahiriyah maupun batiniyah yang berhubungan dengan kehidupan sosial dan kehidupan individual seseorang
dalam msyarakat.
31
Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema remaja…. h. 65.
32
Netty Hartaty dkk, Islam dan Psikologi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003, Cet. 1, h. 125.
33
Netty hartaty dkk, Islam dan Psikologi,…. Cet. 1, h. 132.
22 b. Kepribadian merupakan bagian dari sistem-sistem psikofisik dalam
individu yang turut menentukan tingkah laku yang unik khas dalam menyesuaikan diri seorang individu dengan lingkungan.
34
Sedangkan pengertian kepribadian secara terminologi, ada beberapa tokoh yang telah mendefinisikannya, diantaranya adalah:
a. Menurut W Stern kepribadian adalah “Suatu kesatuan banyak yang diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu dan mengandung sifat-sifat khusus
individu, yang bebas menentukan dirinya sendiri”.
35
b. Raymond Bernard Catall sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Mujib, M.Ag. menyebutkan “Kepribadian adalah mencakup semua tingkah laku
individu baik yang terbuka lahiriyah maupun tersembunyi batiniyah”.
36
c. G.W. Allport berpendapat sebagaimana oleh Alisuf Sabri yaitu “Suatu organisasisusunan yang dinamis dari pada sistem psikofisik dalam diri
individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik khas terhadap lingkungannya”.
37
Dari definsi di atas, diketahui bahwa kepribadian adalah suatu totalitas yang menjadi ciri khas seseorang, yang meliputi perilaku yang nampak,
perilaku batin, cara berfikir, falsafah hidupnya yang menjadi sifat dan watak seseorang, baik menyangkut fisik maupun psikis, baik yang tercermin dalam
kehidupan individu maupun sosial. Adapun istilah muslim yang berarti orang Islam. Kata “Islam” seakar
dengan kata al-salama, al-salam dan al-silm yang berarti menyerahkan diri, kepasrahan, ketundukan dan kepatuhan; kata “al-salm”, “al-salaam”, dan “al-
salaamah” yang berarti bersih dan selamat dari cacat, baik lahir maupun batin. Orang yang ber-Islam adalah orang yang menyerah, tunduk, patuh dalam
melakukan perilaku yang baik, agar hidupnya bersih lahir dan batin yang pada
34
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. 5, h. 186.
35
Jalaluddin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Kalam Mulia, 1998, Cet. 4, h. 89.
36
Abdul Mujib, Fitrah dan Kepribadian Islam, Jakarta: PT. Darul Falah, 1999, Cet. 1, h. 78.
37
Alisuf Sabri, Pengantar psikologi,…. h. 91.
23 gilirannya akan mendapatkan keselamatan dan kedamaiaan hidup di dunia dan
di akhirat.
38
Menurut Rully Hamid, muslim adalah orang yang menerima agama Islam dengan hatinya dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah Yang
Maha Agung dan Maha Kuasa, dan kepada Nabi-Nya di dalam perkataan maupun perbuatan.
39
Sedangkan pengertian kepribadian muslim, ada beberapa tokoh yang telah mendefinisikannya, diantaranya adalah:
a. Menurut Drs. Ahmad D Marimba kepribadian muslim adalah “Kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan
memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam”.
40
b. Menurut Dr. Jalaluddin kepribadian muslim dapat diartikan sebagai “Identitas yang dimiliki seseorang sebagai ciri khas dari keseluruhan
tingkah laku sebagai muslim, baik yang ditampilkan dalam tingkah laku secara lahiriah maupun sikap batinnya”.
41
Dari uraian di atas dapat dikatakan, bahwa kepribadian muslim adalah kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, berbuat berdasarkan nilai-
nilai Islam, serta kepribadian yang berserah diri dan patuh terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Unsur-Unsur Kepribadian