31 g. Remaja hendaklah diajari memelihara kehormatan atau farajnya, jangan
melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama seperti zina, liwat, musahakkah dan lain-lain.
h. Remaja hendaklah diberitahu supaya mereka memelihara diri dari makan minuman yang haram.
i. Remaja hendaklah diajari bersifat pemurah dan suka memberi sedekah. j. Remaja hendaklah diasuh agar bersifat sabar dalam menghadapi sesuatu
dugaan hidup.
56
Dengan demikian pembentukan kepribadian muslim pada dasarnya merupakan suatu pembentukan kebiasaan yang baik dan serasi dengan nilai-
nilai akhlak al-karimah.
57
D. Kerangka Berfikir
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepribadian muslim pada remaja adalah orang tua. Maka kepribadian muslim yang berkembang pada remaja
tidak terjadi begitu saja, tetapi sedikit banyak dipengaruhi oleh orang tua. Dalam hal ini pendidikan agama orang tua memiliki andil dalam membina
dan menumbuhkan kepribadian muslim pada remaja. Untuk dapat membina dan menumbuhkan kepribadian muslim pada
remaja, orang tua memerlukan pendidikan agama yang cukup, sebab pendidikan agama orang tua merupakan bekal ilmu pengetahuan baginya
dalam mendidik anak-anaknya dalam keluarga, baik pengetahuan umum maupun agama. Dengan pendidikan agama yang cukup dapat mengantarkan
orang tua pada keberhasilan membina kepribadian anaknya. Dengan demikian penulis berasumsi jika pendidikan agama orang tua
baik dan menguasai pengetahuan agama yang cukup maka memiliki anak yang kepribadiannya baik, tetapi jika pendidikan agama orang tua tidak baik
56
Noor Aminah, Mendidik Anak Pintar Cerdas Bermula dari Alam Rahim,…. Cet. 1, h. 139-143.
57
Dr. Jalaluddin dan Drs. Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam,…h.98.
32 dalam arti pendidikan agamanya rendah dan tidak memiliki pengetahuan
agama maka memiliki anak yang kepribadiannya tidak baik.
E. Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pendidikan agama orang tua dalam pembinaan kepribadian muslim pada remaja, maka dirumuskan
hipotesa sebagai berikut: Ha =
Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan agama orang tua dengan kepribadian muslim remaja.
Ha = Tidak adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan agama
orang tua dengan kepribadian muslim remaja.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian di wilayah RW 01, Kali Abang Nangka Bekasi Utara. Adapun waktu yang diperlukan dalam kegiatan
ini selama 2 minggu dari tanggal 8 Oktober 2010 sampai tanggal 21 Oktober 2010.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif lebih menitikberatkan pada pengumpulan data empiris,
kemudian diolah menggunakan statistik guna menjawab permasalahan yang ada atau tidak adanya hubungan kedua variabel yang diteliti dan diprediksi
berapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang memerlukan
angka-angka dalam meneliti variabel. Adapun jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Korelasional, untuk
melihat apakah ada korelasi anatara variabel X Pendidikan agama orang tua dengan variabel Y kepribadian muslim pada remaja, melalui pendekatan
Studi Kasus.