Syarat Menjadi Wirausaha Proses Kewirausahaan

9. Syarat Menjadi Wirausaha

Setiap orang pasti ingin hidup sukses dan berhasil, baik dalam karier kerja, bidang usaha maupun dalam hubungan sosial dengan sesama manusia. Namun, kesuksesan tidak bisa datang dengan mudah dan cepat, bahkan kesuksesan bisa saja diawali dengan berbagai kegagalan. Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kegagalan tersebut, seseorang wirausaha harus membekali diridengan beberapa persyaratan untuk menjadi seorang wirausaha yang baik. Alam S, mengelompokan bahwa syarat untuk menjadi seorang wirausaha adalah: a. Memiliki modal. b. Mampu menangkap peluang. c. Mampu melakukan penghitungan secara matang. d. Berani mengambil risiko. e. Memiliki manajemen waktu. f. Mau dan mampu bekerja sama. g. Ada keinginan untuk belajar. h. Tidak pernah merasa puas”. 43 Jadi seorang wirausaha sebelum menjalankan usahanya, maka ia harus tahu apa saja yang menjadi syarat untuk mendirikan usaha. Agar nanti usahanya bisa berjalan sesuai dengan rencana dan terhindar dari kegagalan usahanya, karena sudah diperhitungkan sebelumnya.

10. Proses Kewirausahaan

Suryana mengatakan bahwa proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain adalah berfikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan itu terpecahkan” 44 . Dari penjelasan Suryana tadi dapat dipahami bahwa tidak ada tantangan yang tidak kreatif, dan tidak kreatif tidak akan ada tantangan. Setiap orang mengetahui bahwa semua tantangan itu pasti memiliki risiko, yaitu adanya kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Maka oleh sebab itulah, seorang wirausaha disebut sebagai seorang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan. Ide kreatif dan inovatif wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan proses peniruan dan duplikasi, yang kemudian berkembang menjadi proses pengembangan, dan 43 Alam S, ekonomi untuk SMA dan MA kelas XII,………hal. 3. 44 Suryana, Kewirausahaan Pedoman dan praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,……………..hal. 3. berakhir pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda itulah yang disebut proses kewirausahaan. di bawah ini dimuat faktor-faktor tentang keberhasilan usaha. Menurut Suryana, keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Kemampuan dan kemauan. b. Tekad yang kuat dan kerja keras. c. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan” 45 .

C. Minat 1. Pengertian Minat

Dari segi bahasa minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Pendapat yang dikemukan oleh Slameto yang dikutip oleh Syaiful bahwa minat adalah “Rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tampa ada yang mempengaruhi” 46 . Muhibbin Syah mengatakan bahwa minat adalah Interest itu adalah ”Kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keingginan yang besar terhadap sesuatu” 47 . Abdul Rahman Shaleh dan Muhhib Abdul Wahab mengatakan bahwa minat adalah “sebagai suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang” 48 . Sedangkan menurut Alisuf Sabri yang dimaksud dengan minat interest adalah “suatu kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus” 49 . Pendapat lain yang mengemukakan pengertian minat yaitu : Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpungan dalam bidang itu. Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kesadaaan seseorang yang dapat menimbulkan adanya . 45 Suryana, Kewirausahaan Pedoman dan praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,……………..hal. 67. 46 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. Hal. 157 47 Muhibbin Syah,. Psikologi Belajar, Ciputat: PT logos Wacana Ilmu, 1999, hal. 136 48 Shaleh Abdul Rahman dan Abdul Muhhib Wahab. Psikologi Suatu Pengantar dalam Persektif Islam,………., hal. 263. 49 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, hal. 84.