daya manusia yang ada yaitu membuka lapangan usaha baru dengan mengolah sumber daya alam menjadi barang siap pakai. Jadi dapat di ketahui bahwa keberadaan para wirausaha itu
sangat penting sekali dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, bagi negara-negara yang maju mereka sangat memperhatikan keberadaan para wirausaha. Dengan banyaknya para
wirausaha disuatu negara, maka ia dapat membantupertumbuhan perekonomian disuatu negara dan dapat mengurangi pengangguran.
2. Pers
embedakan antara tantangan dan peluang lalu memanfaatkannya untuk keuntungan mereka
butuhan serta memecahkan permas
amaan Wiraswasta dan Wirausaha
Secara umum orang mengenal istilah wiraswasta adalah pengusaha swasta, yang terkesan untuk membedakan seseorang yang makan gaji dengan seseorang yang dapat menggaji dirinya
sendiri. Namun demikian ada istilah lain yang mungkin dianggap secara tegas berbeda istilahnya dengan wiraswasta yaitu wirausaha. Wirausaha sering diartikan sebagai seorang yang mengerti
dan dapat m .”
16
Wiraswasta adalah keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggungjawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang dipilih
dan keinginan berprestasi yang tinggi, sikap optimis dan kepercayaan terhadap masa depa. Wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta wira berarti berani, utama atau perkasa. Swasta
merupakan paduan dari dua kata yaitu swa dan sta swa artinya sendiri sedangkan sta artinya berdiri. Maka swasta dapat diartikan kekuatan sendiri Wiraswasta sering juga diartikan dengan
wirausaha. Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha.Wira berarti berani, utama dan berdirisendiri. Kata usaha berarti kegiatan untuk memenuhi kebutuhan. Maka istilah Wirausaha
dalam arti luas dimaksudkan keberanian dalam memenuhi ke alahan hidup dengan kekutan yang ada pada diri sendiri.”
17
Di dalam banyak literatur, antara istilah wiraswasta dengan wirausaha sering berganti
16
Alam S, Ekonomi Islam SMA Kelas 2, Jakarta: Eksisi, 1999, hal. 337.
17
Dwi Riyanti Benedicta. Kewirausahaan dari sudut pandang psikologi kepribadian, Jakarta: Grasindo, 2003, hal. 21.
tempat alias artinya dianggap sama. Memang ada sebagian ahli membedakan pengertian kedua istilah tersebut. Tetapi pembedaan itu, menurut hemat penulis, tidaklah terlalu signifikan. Karena
itu, demi memudahkan pembahasan, dalam tulisan ini kedua istilah itu dianggap Kamus Besar Bahasa Indonesia juga tidak membedakan arti kedua istilah tersebut.
Jika dilihat secara etimologis, istilah wiraswasta berasal dari dua kata, yakni wira dan swasta.Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta ternyata juga berasal
dari dua kata, yakni Swa dan Sta. Swa art sama artinya.
inya sendiri, dan Sta, berarti berdiri. Jadi, swasta bisa dimakn
an, keutamaan, atau keperkasaan dalam berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri.
enggunakan kekuatan sendiri’ bisa dikenakan pada usaha sendiri
a sendiri.Dia hanya membawa barang seorang pengus
ai berdiri di atas kekuatan sendiri. Dengan melihat arti etimologis di atas bisa diambil pengertian wiraswasta ialah
keberani
Di sini yang perlu diperjelas adalah makna ‘kekuatan sendiri’. Makna dari ‘kekuatan sendiri’ bukanlah kegiatan usaha yang dilaksanakan secara sendirian, melainkan lebih mengacu
kepada sikap mental yang tidak bergantung pada orang lain. Dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, ia lebih mengandalkan pada kekuatan sendiri daripada minta
bantuan orang lain. Jadi, pengertian ‘m maupun bekerja sebagai karyawan.”
18
Istilah wirausaha atau wiraswasta merupakan terjemahan dari kata entrepreneur. Entrepreneur sendiri berasal dari bahasa Perancis yang kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Contoh yang sering digunakan untuk menggambarkan pengertian ‘go-between’ atau ‘perantara’ ini adalah pada saat Marcopolo yang
mencoba merintis jalur pelayaran dagang ke timur jauh. Untuk melakukan perjalanan dagang tersebut, Marcopolo tidak menjual barangny
aha melalui penandatanganan kontrak. Dia setuju menandatangani kontrak untuk menjual barang dari pengusaha tersebut.Dalam
kontrak ini dinyatakan bahwa si pengusaha memberi pinjaman dagang kepada Marcopolo. Dari penjualan barang tersebut, Marcopolo mendapat bagian 25, termasuk asuransi. Sedangkan
pengusaha memperoleh keuntungan lebih dari 75.Segala macam resiko dari perdagangan
18
Wasti Soemanto, Sekuncup ide operasional wiraswasta,………….hal. 42
tersebut ditanggung oleh pedagang, dalam hal ini Marcopolo. Jadi, pada masa itu wiraswasta digambarkan sebagai usaha, dalam hal contoh ini perdagangan, yang menggunakan modal orang
lain, da rsebut menjadi tanggungan
ang yang bertanggungjawab dalam pekerjaan arsitek, seperti untuk pekerja
esarkannya, dalam bidang produksi maupun distribu
yang memperkenalkan produk-produk inovative dan tehnolo
erhasil’ need for achieving ini. Dorongan ini oleh David Mc n memperoleh bagian yang lebih kecil daripada pemilik modal.”
19
Dari usaha tersebut. Di sini, segala resiko usaha te wiraswastawan. Pemilik modal tidak menanggung resiko apa pun.
Sekitar abad lima belas, pengertian entrepreneur mengalami pergeseran. Saat itu istilah entrepreneur dipakai untuk melukiskan seseorang yang memimpin proyek produksi.Berbeda
dengan zamannya Marcopolo, orang ini tidak menanggung resiko apapun. Tetapi ia bertanggungjawab menyediakan sumber-sumber yang diperlukan. Entrepreneur pada masa ini
berbentuk klerikal, yakni or an bangunan istana.
Dalam kepustakaan bisnis beberapa sarjana Amerika, entrepreneur diartikan sebagai kegiatan individual atau kelompok yang membuka usaha baru dengan maksud memperoleh
keuntungan, memelihara usaha itu dan memb si barang-barang ekonomi maupun jasa.
Jika kita ikuti perkembangan makna pengertian entrepreneur, memang mengalami perubahan-perubahan. Namun, sampai saat ini, pendapat Joseph Schumpeter pada tahun 1912
masih diikuti banyak kalangan, karena lebih luas. Menurut Schumpeter, seorang entrepreneur tidak selalu seorang pedagang businessman atau seorang manager; ia adalah orang yang unik
yang berpembawaan pengambil resiko dan gi baru ke dalam perekonomian.”
20
David Mc Clelland membuat kupasan yang menarik dari sisi psikologi tentang entrepreneur ini. Dalam bukunya The Achieving Society 1961, ia menguraikan bahwa
‘dorongan untuk mencapai keberhasilan’ merupakan faktor determinan, tidak saja bagi keberhasilan individu, tapi juga bangsa dalam memperoleh kemajuan hidup. Artinya, berhasil
tidaknya sebuah bangsa dalam melaksanakan pembangunan bergantung pada jumlah penduduk yang mempunyai ‘dorongan untuk b
19
Wasti Soemanto, Sekuncup ide operasional wiraswasta…………..., hal. 43.
20
Buchari Alma, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, Bandung: Alfabeta 2006, hal. 22.
Clellan
i bisa dipelajari dan ditularkan kemana-mana.Karena bisa ditularkan, maka d
ngobarkan unsur-u
menginventarisir
iko, serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi atas usahan
up dengan kekuatan yang ad
n dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya dan nilai tambah bagi masyarakat.
3. Ciri-